Universitas Airlangga Official Website

Workshop Komunitas Prestasi FPsi Kupas Strategi Sukses Kompetisi Esai Ilmiah

Suasana Zoom Meeting Workshop Esai Ilmiah (sumber: Istimewa)

Workshop Komunitas Prestasi FPsi Kupas Strategi Sukses Kompetisi Esai Ilmiah

UNAIR NEWS – Komunitas Prestasi Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar workshop pada Sabtu (21/5/2022). Acara bertajuk Workshop Esai Ilmiah tersebut mendatangkan Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas Jember Thabed Tholif Baladraf selaku pemateri utama.

Dalam kesempatan tersebut, Thabed berbagi strategi sukses mengikuti kompetisi ilmiah. Mentor Riset Profesional Science Hunter Indonesia itu menekankan bahwa esai ilmiah berbeda dengan karya tulis ilmiah (KTI). Secara penulisan, perbedaan terletak pada abstrak, struktur, bahasa, ide, serta riset.

“Esai ilmiah isinya lebih sederhana, bahasa lebih fleksibel, dan ide yang dipaparkan sifatnya gagasan potensial. Tidak perlu sampai implementatif seperti KTI,” ujar peraih 161 penghargaan bidang keilmiahan tingkat nasional hingga internasional tersebut.

Karena esai bersifat lebih fleksibel, Thabed menyebut bahwa esai hendaknya ditulis dengan bahasa yang menarik dan menyenangkan ketika dibaca. Opini atau argumen juga dapat dimasukkan diikuti dengan fakta-fakta pendukung. 

Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas Jember Thabed Tholif Baladraf (sumber: Istimewa)

Thabed juga berbagi strategi penggalian ide bagi ilmiah. Menurutnya, ada enam cara yang dapat menjadi sumber ide dalam penulisan esai. Cara-cara tersebut adalah pengamatan, membaca, diskusi, potensi, imajinasi, serta pengambangan.

“Membaca buku, jurnal, berita, atau sumber bacaan lain bisa mendorong ide muncul. Sama kalau kita aktif berdiskusi atau melakukan pengamatan situasi apa yang ada di sekitar kita,” imbuhnya.

Selain memberikan materi, Thabed memberikan banyak motivasi kepada peserta workshop melalui pengalamannya. Thabed bercerita bahwa prestasi yang dirinya raih dimulai ketika berani keluar dari zona nyaman.

“Tahun 2019 aku mulai memberanikan diri ikut banyak webinar, berani bertanya, dan bicara di forum. Hal itu akhirnya melatih kemampuan public speaking-ku,” ungkap mahasiswa yang telah menelurkan tujuh publikasi nasional dan internasional tersebut.

Berkat keberanian tersebut, Thabed kini tercatat telah 48 kali diundang sebagai pemateri webinar. Ia juga telah tujuh kali menjadi juri esai tingkat nasional mengikuti catatan ratusan prestasi yang ia raih. 

Ia pun meyakini bahwa titel mahasiswa adalah suatu hal yang istimewa. “Tidak semua orang seberuntung kamu bisa mengenyam pendidikan, jadi apa kamu mau sia-siakan waktu ini?” imbuhnya. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Feri Fenoria