Universitas Airlangga Official Website

WUACD Gelar Kuliah Tamu Internasional di FIKKIA

UNAIR NEWS – World University Association for Community Development (WUACD) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar International Guest Lecture of WUACD Summit 2023. Acara tersebut berlangsung pada Rabu (22/11/2023) di Aula Kampus Mojo FIKKIA. Bersama empat pemateri yaitu Maheen Mumtaz (National University of Sciences & Technology Pakistan), Prof Dr Chinnappan Ambrose Kalpana (Avinashilingam Institute for Home Science and Higher Education for Women India), Prof Dr Muhammad Aziz Rahman (Federation University Australia), dan Prof Syed Mizanur Rahman (Daffodil International University Bangladesh). Kegiatan tersebut diikuti oleh sivitas akademika Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Banyuwangi.

Berbincang tentang empathy ecosystem, Maheen Mumtaz mengatakan empati merupakan bagian humanisme yang lekat dengan manusia. Melalui empati, manusia tak hanya mendengar, namun juga tergerak untuk membantu orang lain. Empati membantu individu terhubung dengan lingkungan dan membangun hubungan antar manusia. Caranya dengan mengkoneksikan hati dan pikiran.

“Tanpa empati kita tidak akan melakukan aksi nyata untuk membantu keluhan orang lain,” katanya.

Empati menjadi kebutuhan saat ini. Secara personal manusia dapat menumbuhkan empati dengan berinteraksi. Namun penggunaan sosial media memberikan pengaruh dalam membatasi interaksi intens antar individu secara langsung. Oleh karena itu tumbuh di sebuah lingkungan yang produktif dan penuh interaksi akan memunculkan rasa empati dengan sendirinya.

“Orang lain tak dapat mengajarimu membangun empati. Karena empati selalu dimulai dari dirimu sendiri,” jelasnya.

Senada dengan dampak perkembangan teknologi tersebut. Prof Dr Chinnappan Ambrose Kalpana menuturkan inovasi edukasi dalam bidang kesehatan masyarakat terus mengalami kemajuan pasca pandemi Covid-19. Dalam lingkup komunitas di India, edukasi kesehatan dilakukan dengan pendekatan komunikasi menggunakan whatsapp. Komunitas masyarakat yang terhubung lewat grup akan secara rutin dibagikan video edukasi dan meme. 

“Teknologi amat berdampak membantu kehidupan manusia,” ungkapnya dalam materi berjudul Digital Technology Assisted Public Health and Nutrition Intervention.

Mengubah perilaku sangat penting merubah pola hidup masyarakat menjadi lebih sehat. Kolaborasi antar bidang lewat kesehatan, politik, dan stakeholder lain membantu menciptakan konten maupun lingkungan menjadi lebih baik.

Dalam lingkup lebih luas, Prof Dr Muhammad Aziz Rahman mengungkapkan kolaborasi global mengatasi keterbatasan pendanaan dalam riset kesehatan masyarakat. Perbedaan perilaku bukan menjadi masalah jika peneliti mengidentifikasi isu kontemporer sebagai kepentingan bersama. Kunci penting lainnya adalah kita harus menemukan kolaborator yang cocok dan selesaikan kendala dengan pengawasan profesional.

“Selesaikan masalah teknis terlebih dahulu, dan libatkan orang-orang yang berpengalaman. Rencana tidak akan berjalan tanpa aksi nyata,” ujarnya.

Tak hanya kemampuan kolaborasi yang harus dimiliki. Secara personal Prof Syed Mizanur Rahman menyebut bahasa tubuh memiliki arti besar dalam penilaian pertama yang dilihat orang lain. Bahasa tubuh akan mempresentasikan kewibawaan dan citra seseorang. Sehingga bahasa tubuh memiliki nilai ekonomi sebagai feedback interaksi yang didapatkan.

Body and soul menjadi superpower dalam berinteraksi dengan orang lain. Anda akan mendapatkan perilaku berbeda antara satu dengan lainnya salah satunya karena body language,” sebutnya.

Penulis: Azhar Burhanuddin

Editor: Khefti Al Mawalia