Universitas Airlangga Official Website

Xerosis Kulit atau Kulit Kering pada Lansia

Ilustrasi oleh Lemonilo.com

Xerosis cutis adalah suatu kondisi kulit yang ditandai dengan berkurangnya jumlah dan/atau kualitas lipid dan zat hidrofilik yang merupakan pelembab alami pada kulit. Sinonim dari xerosis cutis adalah kulit kering atau xeroderma. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor eksternal maupun faktor endogen. Xerosis cutis merupakan salah satu keluhan terbanyak di bidang dermatologi, terutama pada populasi lanjut usia (lansia). Salah satu gejala subjektif yang menyertai xerosis cutis adalah rasa gatal (pruritus), rasa terbakar, dan kulit sensitif, yang seringkali mengganggu dan mengganggu kualitas hidup.

Selain itu, xerosis cutis dapat menyebabkan infeksi sekunder sebagai komplikasi yang paling sering terjadi. Berdasarkan sebuah studi di Jerman terhadap 48.380 orang berusia 16-70 tahun, ditemukan bahwa 29,4% di antaranya menderita xerosis cutis, tanpa adanya kecenderungan jenis kelamin. Prevalensi ini meningkat seiring bertambahnya usia (55,6% terjadi pada usia 75,1 tahun). Sebuah studi dari Meckic dkk. di Belanda melaporkan, 60% dari 5.547 peserta lanjut usia menderita xerosis cutis, seperlima di antaranya mengalami kulit kering secara umum (kisaran usia 51-101 tahun, rata-rata usia 70 tahun). Sedangkan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya Indonesia, penyakit terbanyak pada lansia yang datang ke Unit Rawat Jalan Kesehatan Kulit dan Kelamin adalah xerosis kutis, yaitu sebanyak 29,10% dari 299 pasien dalam kurun waktu 2 tahun.

Kondisi kulit kering ini seringkali mempengaruhi kualitas hidup. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor eksternal, seperti kelembapan rendah, dingin, panas, sinar matahari, lingkungan kerja, atau aktivitas pembersihan kulit. Hal ini juga dapat disebabkan oleh faktor endogen, seperti penyakit kulit, penyakit dalam, gangguan kejiwaan, ketidakseimbangan pola makan, atau penyebab terkait obat.

Ada 2 jenis xerosis cutis yaitu xerosis cutis konstitusional dan xerosis cutis disebabkan oleh faktor endogen. Konstitusional xerosis cutis dipicu oleh faktor eksternal. Sedangkan xerosis cutis bersifat endogen etiologinya, dapat dipicu oleh penyakit kulit,penyakit dalam, penyebab kejiwaan, pola makan, dan penyebab terkait obat. Xerosis cutis konstitusional dipicu oleh faktor lingkungan, faktor pekerjaan, dan aktivitas pembersihan/pencucian kulit. Yang termasuk faktor lingkungan adalah suhu dingin, kelembapan rendah, ruangan kering yang panas, atau paparan sinar matahari yang intens. Tempat kerja merupakan salah satu risiko pemicu terjadinya xerosis cutis. Terutama dalam “pekerjaan basah” atau bekerja dengan risiko tinggi kontak dengan bahan iritan, seperti pada pekerja penata rambut, pekerja konstruksi, pengrajin logam, tenaga medis, atau pada pekerjaan rumah tangga. Menggunakan sabun yang bersifat terlalu basa atau bahan pembersih lainnya terlalu sering, serta durasi mandi yang lama, akan meningkatkan risiko terjadinya xerosis cutis.

Stratum korneum pada lapisan kulit terdiri dari sel korneosit dan matriks antar sel yang kaya lipid, yang berperan dalam fungsi sawar kulit untuk menjaga hidrasi dan kelembapan kulit, mencegah pelepasan air melalui kulit, dan melindungi kulit dari agen fisik atau kimia. Patomekanisme utama xerosis cutis adalah gangguan fungsi sawar stratum korneum pada kulit yang dapat disebabkan oleh penyakit kulit, penyakit sistemik, atau paparan agen eksternal.

Proses penuaan kulit juga berperan dalam terjadinya xerosis cutis. Pada penuaan kulit terjadi penurunan fungsi sawar kulit, perubahan pH, penurunan aktivitas kelenjar sebasea dan kelenjar keringat, yang akan bermanifestasi sebagai penuaan kulit, dengan xerosis kutis sebagai salah satu manifestasi klinis utama. Penatalaksanaan xerosis kutis diberikan secara individual, sesuai dengan etiologi, penyakit yang mendasari dan patomekanismenya. Pemahaman mengenai etiologi dan patomekanisme xerosis cutis diperlukan untuk menentukan penatalaksanaannya.

Penulis : Dr.Damayanti,dr.,Sp.DVE,Subsp.DAI

Informasi lengkap dari artikel ini dapat diunduh pada:
https://www.jpad.com.pk/index.php/jpad/article/view/2425
Etiology and pathomechanism of xerosis cutis