UNAIR NEWS – Kajian rutin Takleem Week periode Mei 2023 di Masjid Ulul Azmi Kampus C Universitas Airlangga (UNAIR) pada Selasa, (23/5/2023) kembali terlaksana. Kajian rutin dengan tajuk “Merawat Harmonisasi Rumah Tangga Hingga Maut Memisahkan” tersebut diisi oleh Ustaz Ahmad Syauqi S Hum M Si.
Dalam tausiahnya pada Kajian rutin Takleem Week itu, Ahmad Syauqi membahas mengenai dasar awal dalam membangun rumah tangga adalah ibadah dan bukan cinta. Bahkan dalam al Quran dan hadis tidak dikenal istilah cinta dalam tahap membangun rumah tangga.
“Seharusnya kita mencintai orang yang kita nikahi, bukan sebaliknya. Yang namanya cinta manusia itu bisa berubah. Berbicara masalah cinta itu berhubungan dengan ketertarikan dan ketertarikan memungkinkan sekali bercampur dengan nafsu. Tapi sebenarnya memang perlu untuk membicarakan cinta karena berhubungan dengan sakinah mawadah warahmah,” ucap Syauqi.
Cara Membangun Harmonisasi dalam Rumah Tangga
“Nikah itu istimewa, berbeda dengan amalan-amalan lainnya. Karena dalam kajian ilmu fikih ada bab ibadah ada bab muamalah. Ibadah, bersifat ritual yang mengatur hubungan manusia dengan Allah dan muamalah yang mengatur hubungan antar manusia. Dalam menikah terdapat dua aspek ibadah sekaligus,” ujar Syauqi.
Syauqi mengatakan bahwa menikah termasuk dengan ibadah ritual. Menikah adalah sebuah ikatan yang agung, bukan ikatan cinta. Dalam pernikahan manusia berjanji kepada Allah. Karena itu dalam akad nikah harus penuh dengan keseriusan layaknya salat.
Dalam ibadah, laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang berbeda, yaitu laki-laki sebagai imam dan perempuan sebagai makmum. Namun dalam konteks muamalah perempuan dan laki-laki memiliki kesetaraan. Di mana hal tersebut juga didukung oleh al Quran.
“Tidak ada aturan yang mengurus anak harus perempuan, sedangkan yang laki-laki bekerja ataupun sebaliknya. Bahkan dalam sebuah hadis Rasulullah seringkali menggantikan peran Aisyah dalam menjalankan pekerjaan rumah tangga asalkan tidak mengganggu kewajiban suami,” lanjutnya.
Syauqi juga mengatakan bahwa keharmonisan dalam pernikahan dapat apabila mampu menempatkan nikah dalam perihal ibadah dan muamalah. al Quran menyebutkan bahwa istri adalah pakaian bagi suami dan sebaliknya. Di sini pakaian disimbolkan sebagai penutup akan sesuatu yang tidak boleh ditampakkan.
“Namun saat ini, banyak sekali podcast yang memberikan ruang curhat pasangan yang tidak memiliki kecocokan. Tentu saja ini akan menjadi bencana dalam rumah tangga tersebut. Karena suatu hal yang harus kita tutupi malah kita bicarakan di depan umum,” ujarnya
Kemudian Syauqi juga berpesan untuk bijaksana dalam menggauli pasangan. Allah memilih bijak bukan benar. Hal ini dikarenakan setiap manusia memiliki standar kebaikan masing-masing.
“Bedanya cara benar dengan cara bijak yaitu saat ada konflik, ya pastinya setiap rumah tangga ada konflik. Bijak secara sederhana adalah bagaimana baiknya. Sehingga pada akhirnya saat sudah saling memahami akan mudah untuk mengalah dan memaafkan,” tutup Syauqi.
Penulis: Cahyaning Safitri
Editor: Nuri Hermawan