Universitas Airlangga Official Website

Guru Besar UNAIR Kembangkan Aplikasi Pengentas Malnutrisi

UNAIR NEWS – Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR Prof Trias Mahmudiono SKM MPH (Nutr) GCAS PhD mengungkapkan jika triple burden of malnutrition atau tiga beban malnutrisi Indonesia masih tinggi. Padahal, nutrisi menjadi satu penunjang penting untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Triple burden of malnutrition jika tidak tertangani dengan serius akan mengancam kualitas SDM Indonesia yang ingin berakselerasi menjadi negara maju,” ungkap Prof Trias saat pengukuhannya sebagai guru besar pada Rabu (4/10/2023).

Maka dari  itu, Prof Trias menawarkan satu terobosan berupa aplikasi yang ia beri nama Traffic Light Diet. Konsep tersebut ia sampaikan dalam orasi pengukuhannya yang berjudul Nutrition Education 4.0 untuk Mengatasi Triple Burden of Malnutrition.

Traffic Light Diet

Di kalangan masyarakat, khususnya generasi milenial dan Z, tengah ramai penggunaan aplikasi pesan antar makanan berbasis daring. Padahal, tidak semua makanan yang terjual di sana mengandung nutrisi yang baik untuk masyarakat konsumsi.

“Saat  ini, kami melalui pendanaan hibah DRTPM tahun 2023 sedang mengembangkan aplikasi Traffic Light Diet. Aplikasi ini akan memudahkan kaum milenial dan generasi Z untuk mengecek kandungan gizi makanan dalam aplikasi pesan antar,” jelasnya soal aplikasi untuk menangani malnutrisi.

Melalui Traffic Light Diet, pengguna akan mendapatkan informasi terkait gizi makanan yang hendak pengguna pesan. Prof Trias berharap jika informasi yang tampil dari aplikasi ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memilih makanan yang lebih sehat. 

Nutrition Education 4.0

Aplikasi Traffic Light Diet merupakan bentuk implementasi dari konsep literasi digital  Nutrition Education 4.0. Prof Trias menyampaikan bahwa Nutrition Education 4.0 akan memberikan serangkaian pembelajaran terkait pola makan dan perilaku terkait gizi lainnya. Yaitu dengan memanfaatkan internet dan aplikasi seluler.

Menurut Prof Trias, pengentasan triple burden of malnutrition Indonesia akan lebih efektif ketika inovasi tersebut mampu beradaptasi dengan karakter masyarakat. Dengan besarnya peluang teknologi di Indonesia, aplikasi Traffic Light Diet ini juga memiliki peluang yang besar untuk terimplementasi di masyarakat. 

“Dengan semakin mudahnya akses teknologi internet dan maraknya platform media, intervensi pendidikan gizi harus mampu beradaptasi dengan perkembangan bagaimana masyarakat mengakses sumber informasi,” tuturnya.

Rekomendasi 

Guna mencapai percepatan tujuan, Prof Trias menyampaikan perlunya kolaborasi antara pihak-pihak pemangku kepentingan. Semua pihak termasuk pemerintah, pengelola program pendidikan gizi dan kesehatan masyarakat, insan akademia, dan juga UNAIR harus turut terlibat di dalamnya.

“Menggalakkan Nutrition Education 4.0 melalui optimalisasi kerja sama pentahelix agar masyarakat Indonesia mampu memilih gaya hidup sehat,” ujarnya soal edukasi pengentas malnutrisi.

Dengan inovasi yang Prof Trias tawarkan tersebut, masyarakat dapat dengan mudah memilih gaya hidup sehat. Hal ini selaras dengan pungkasan yang ia sampaikan, “Let’s make healthy choice an easy choice!” (*)

Penulis: Muhammad Badrul Anwar

Editor: Binti Q Masruroh