Universitas Airlangga Official Website

Pengaruh Probiotik Bacillus Subtilis dan Isolat Bacillus coagulans terhadap Pertumbuhan Ayam

Ilustrasi ayam kampusng. (Foto: jurnal.id)
Ilustrasi ayam. (Foto: jurnal.id)

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyatakan bahwa jumlah produksi daging ayam ras pedaging (broiler) pada periode 2016- 2020 mendominasi dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 17,56% per tahun. Biaya pakan dalam usaha peternakan ayam broiler mencapai 60- 70% dari total biaya produksi. Hal tersebut menjadi kendala bagi peternakan ayam broiler karena ketergantungan ayam terhadap bahan baku pakan impor seperti jagung, bungkil kedelai dan tepung ikan. Banyak peternak menggunakan Antibiotic Growth Promoters (AGP) sebagai feed additive untuk mengurangi biaya pakan yang semakin tinggi. 

Meskipun Antibiotic Growth Promoters (AGP) dapat meningkatkan pertumbuhan pada ternak, tetapi perannya dalam peningkatan kreatinin, Aspartate aminotransferase (AST), dan Alanine aminotransferase (ALT) dapat menyebabkan indikasi nefrotoksisitas dan hepatotoksisitas. Selain itu, dapat menimbulkan residu antibiotik dalam daging yang memberikan efek buruk bagi kesehatan konsumen dalam jangka waktu yang panjang dan dapat menyebabkan terjadinya resistensi bakteri-bakteri patogen terhadap antibiotika tertentu sehingga memerlukan peningkatan dosis secara terus menerus untuk mendapatkan efek yang diharapkan. Probiotik yang banyak dimanfaatkan adalah bakteri asam laktat karena mampu meningkatkan kemampuan imunitas non-spesifik. 

Bacillus sp. merupakan golongan bakteri Gram positif yang menghasilkan endospora dengan bentuk oval pada bagian sentral sel. Pemberian probiotik Bacillus spp. berpengaruh pada penampilan ayam broiler seperti konsumsi pakan, pertambahan berat badan, dan nilai konversi pakan. Bacillus sp. juga mampu memberikan pengaruh yang positif terhadap efisiensi pakan pada ayam karena mampu menghasilkan enzim yang berfungsi sebagai antimikroba yang disebut subtilin dan katalase. Disamping itu Bacillus sp. juga dapat meningkatkan pertumbuhan dari mikroba probiotik pada saluran pencernaan unggas seperti L.reuteri.

Kriteria probiotik agar bekerja secara efektif yaitu mampu memberikan efek yang menguntungkan bagi induk semang, tidak menyebabkan penyakit dan tidak beracun, mengandung sel hidup lebih dari 10 6 , mampu bertahan dan melakukan aktivitas metabolisme dalam saluran pencernaan, tetap hidup selama penyimpanan dan tidak terjadi kekebalan terhadap keberadaan probiotik baru. Selain itu, probiotik mampu mengurangi kemampuan mikroorganisme patogen dalam memproduksi toksin, menstimulasi enzim pencernaan serta dihasilkannya vitamin dan substansi antimikroba sehingga meningkatkan status kesehatan inang. Keuntungan lain penggunaan probiotik adalah dapat mengurangi tekanan negatif yang diakibatkan adanya hambatan pakan (berupa anti nutrisi) karena probiotik mampu menstimulasi peningkatan ketersediaan zat gizi bagi induk semang.

Selain itu, bakteri asam laktat juga mampu meningkatkan efisiensi pencernaan dan penyerapan nutrisi . Salah satu mikroba yang mempunyai potensi untuk digunakan sebagai probiotik adalah Bacillus sp. Beberapa faktor yang membuat Bacillus coagulans dapat menjadi probiotik yang baik digunakan antara lain bakteri tersebut mudah dibudidayakan dalam jumlah yang besar, bakteri tersebut menghasilkan organik asam dan bakteri tersebut memiliki kapasitas untuk bersporulasi. Berdasarkan uraian di atas maka sangat penting untuk melakukan penelitian mengenai efek pemberian isolat Bacillus subtilis dan Bacillus coagulans sebagai probiotik terhadap konsumsi pakan, berat badan dan nilai konversi pakan pada ayam broiler dengan harapan pemberian isolat Bacillus subtilis dan Bacillus coagulans mampu memberikan efek positif pada pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler serta meningkatkan kualitasnya dengan mempengaruhi konsumsi pakan, berat badan, dan nilai konversi pakan pada ayam broiler.

Penulis : Mirni Lamid

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga