Universitas Airlangga Official Website

Penggunaan Material Kombinasi Kalsium Hidroksida dan Kitosan untuk Peningkatan Ekspresi Osteopontin

Ilustrasi oleh siplah.pesonaedu.id

Menurut laporan Riset Dasar Kesehatan Indonesia 2018 (Riskesdas), sebanyak 88,8% penduduk Indonesia mengalami karies gigi, dengan kelompok usia 55-64 tahun memiliki prevalensi karies tertinggi, mencapai 96,8%. Data statistik dari International Osteoporosis Foundation pada tahun 2019 juga menyatakan bahwa osteoporosis menyebabkan 8,9 juta patah tulang terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya.

Osteoporosis adalah kondisi degeneratif yang ditandai dengan penurunan massa tulang dan degenerasi mikroarsitektur tulang. Kondisi ini mengakibatkan penurunan penyerapan kalsium, yang pada gilirannya merusak permukaan enamel gigi, meningkatkan risiko karies, dan menjadi perhatian dalam praktik kedokteran gigi.

Perawatan terapi pulpa adalah prosedur yang dilakukan untuk menjaga vitalitas pulpa yang terbuka dengan menggunakan bahan bioaktif untuk pembentukan dentin reparatif sebagai penutup biologis. Osteoporosis, yang sering kali disebabkan oleh penurunan kadar estrogen, kalsium, dan penuaan, dapat menghasilkan penurunan enzim antioksidan dan sel pulpa. Ketidakseimbangan produksi Spesies Oksigen Reaktif (ROS) dan kemampuan antioksidan dapat menyebabkan stres oksidatif, meningkatkan apoptosis sel pulpa, dan mengganggu proses mineralisasi menuju dentinogenesis pada kondisi osteoporosis.

Penggunaan kalsium hidroksida untuk pembentukan jembatan dentin reparatif dapat menghasilkan celah yang memungkinkan bakteri untuk reinfeksi dan menyebabkan peradangan pulpa berlanjut serta kegagalan dalam perawatan terapi pulpa. Dalam konteks ini, kitosan, sebagai senyawa derivatif, memiliki potensi sebagai bahan alternatif dalam prosedur terapi pulpa. Kitosan telah terbukti memiliki sifat antimikroba, antiinflamasi, dan antioksidan yang luas, serta kemampuan untuk meningkatkan proses regenerasi jaringan.

Studi menunjukkan bahwa kitosan dapat meningkatkan pelepasan mediator inflamasi yang berperan dalam proses regenerasi jaringan. Selain itu, struktur kitosan yang mirip dengan komponen utama Matriks Ekstraseluler (ECM) memungkinkannya digunakan sebagai dasar dalam proliferasi dan diferensiasi sel. Secara keseluruhan, penelitian ini membuktikan potensi kitosan sebagai bahan terapi pulpa yang efektif, membuka jalan bagi pengembangan terapi baru dalam penanganan osteoporosis dan masalah kesehatan gigi terkaitnya.

Penulis: Setyabudi,drg.,M.Kes.,Sp.KG(K)

Informasi lebih detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: http://www.jidmr.com/journal/wp-content/uploads/2023/12/2-D23_2834_Dian_Agustin_Wahjuningrum_Indonesia.pdf

Dian Agustin Wahjuningrum, Ravishinta Efty Arwinda, Veronica Regina Rosselle, Setyabudi, Tamara Yuanita, Anuj Bhardwaj, Novaldy Wahjudianto, Michelle Callea, Cruz González Alberto Carlos. [2024] The Effect of Calcium Hydroxide and Chitosan Combination as A Pulp Capping Material on The Increased Expression of Osteopontin and Runt-Related Transcription Factor 2 in Dentine Reparative Formation in Osteoporosis.