UNAIR NEWS – Prestasi membanggakan kembali dicapai oleh Ksatria Airlangga. Adalah Iqbal Rohim Al Farisi yang berhasil meraih medali emas dan Juara I dalam Essay Education Competition yang diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta pada Senin (13/5/2024). Mahasiswa Studi Kejepangan, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Airlangga (UNAIR), itu merancang sebuah website yang dapat dimanfaatkan dalam literasi kebudayaan.
Berangkat dari ketertarikannya dalam bidang pendidikan, Iqbal mengakui bahwa inovasinya dapat menjadi metode belajar baru yang lebih menarik bagi para pelajar. Bhinnextion atau Bhinneka Expedition merupakan inovasi rancangannya yang memanfaatkan teknologi. Inovasi tersebutlah yang membawanya menjadi juara, mengalahkan 200 peserta lainnya di Essay Education Competition.
“Karena kini banyak pelajar yang merasa terhambat untuk belajar, karena metode pembelajaran yang kurang menarik, kemudian, aku melihat anak-anak sangat tertarik dengan teknologi-visual,” ungkapnya.
Belajar Kebudayaan Daerah
Bhinnextion dirancang untuk para pelajar yang dapat menelusuri informasi tentang kebudayaan tiap-tiap daerah. Informasi yang didapatkan berupa audio-visual yang memanfaatkan tiga teknologi, yakni AI, ArcGis, dan Web VR.
Iqbal manfaatkan teknologi ArcGis untuk dapat menampilkan data geografis suatu daerah secara visual. Jadi, tidak hanya berisi informasi yang deskriptif, Bhinnextion tampil dengan gambar yang menarik sehingga para pelajar yang belajar kebudayaan tidak monoton.
“Kami memanfaatkan tiga teknologi tersebut untuk menghasilkan pembelajaran yang menarik bagi siswa. Jadi, selain belajar soal materi budaya, siswa menjelajah petanya,” katanya.
Kemudian, Iqbal memanfaatk teknologi virtual reality atau Web VR untuk membantu siswa dapat merasakan kebudayaan itu sendiri. Keunggulan Web VR membuat penggunanya dapat menjelajahi dunia yang dibangun secara virtual.
“Jadi, Web VR ini akan membantu untuk merealisasikan budaya bagi para siswa yang mengaksesnya,” ungkapnya.
Terbuka pada Ilmu Baru
Meski bukan berasal dari bidang keilmuan yang berbasis pendidikan atau teknologi, Iqbal gemar mempelajari ilmu baru. Kegemaran itulah yang akhirnya membawa Iqbal aktif mengikuti kompetisi hingga meraih juara.
Bhinnextion bukan menjadi rancangan inovasi pertama Iqbal yang memanfaatkan AI atau fitur teknologi lainnya. Dalam setiap kompetisi, perlu persiapan yang panjang, dengan melakukan analisis dan pembelajaran secara intensif terkait topik yang ingin kaji olehnya. Salah satunya terkait teknologi.
“Yang menjadi kendala, yaitu keterbatasan dalam akses informasi. Dan, keterbatasan wawasan tentang website. Jadi, untuk mengatasinya, saya bekerja sama dengan mahasiswa yang paham mengenai bidang tersebut,” imbuhnya.
Penulis: Syifa Rahmadina
Editor: Feri Fenoria
Baca Juga:
Mahasiswa UNAIR Berhasil Menangi 3 Kategori di FAPERTA FAIR 2024
UKM UNAIR Borong 4 Medali di Garuda Taekwondo National Championship 2024
