Indonesia terdiri dari gugusan pulau dengan luas daratan 1.916.862,20 juta km2. Negara ini memiliki 16.056 pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, dan berpenduduk 278.752.361 jiwa, yang mayoritas beragama Islam. Pariwisata berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan Produk Domestik Bruto, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perolehan devisa negara.
Perkembangan industri pariwisata di Indonesia pasca wabah Covid-19 yang semakin meningkat dengan Februari 2023 mencapai 701,93 ribu kunjungan. Oleh karena itu, terdapat peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan industri pariwisata halal dan memberikan kontribusi yang berharga bagi pembangunan perekonomian negara.
Jawa Timur sebagai daerah yang kaya akan destinasi wisata halal mempunyai potensi untuk dikembangkan dan menjadi destinasi pilihan wisatawan baik lokal maupun internasional. Namun kenyataannya, pengembangan sektor wisata halal di Jawa Timur masih jauh dari harapan dan belum sepenuhnya memanfaatkan potensi yang ada. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena perekonomian Indonesia masih terus mengalami guncangan pasca pandemi Covid-19.
Manfaat penelitian ini bagi sektor pariwisata adalah dapat memberikan sarana menghasilkan devisa negara, meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar kawasan wisata, menciptakan lapangan kerja, mempengaruhi harga dan tarif, mempengaruhi distribusi manfaat atau keuntungan, berdampak pada pengelolaan dan kepemilikan, serta berdampak pada pengembangan pariwisata di kawasan wisata.
Metode dan Hasil
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deduktif untuk menjelaskan kebijakan Indonesia dalam mengembangkan pariwisata halal. Pendekatan deduktif kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini berupaya menjelaskan bagaimana kebijakan Indonesia menggunakan pariwisata halal sebagai alat untuk mencapai tujuan nasional yang berkaitan dengan perekonomian dan kunjungan pariwisata. Sehingga menciptakan persepsi yang baik tentang negara yang mendukung pariwisata halal.
Pariwisata saat ini merupakan industri yang menjanjikan di Indonesia dan global. Pariwisata di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Perkembangan wisata halal di Indonesia mendapat dukungan baik dari kebijakan pemerintah pusat maupun daerah. Tiga belas provinsi telah diakui Kementerian Pariwisata sebagai destinasi utama wisata halal, salah satunya adalah provinsi Jawa Timur. Keputusan ini merupakan bagian dari tujuan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pariwisata global.
Provinsi Jawa Timur mendukung penuh program ini dan telah mengembangkan wisata halal di beberapa kota dan kabupaten. Sertifikasi usaha pariwisata halal diawasi oleh Peraturan Kementerian Pariwisata RI, khususnya Peraturan Nomor 1 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Sertifikasi Usaha Pariwisata. Sertifikasi Usaha Pariwisata Halal dilaksanakan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI) yang menerbitkan sertifikasi kepatuhan syariah bagi badan usaha, termasuk sertifikasi hotel. Selain Majelis Ulama Indonesia, lembaga swadaya masyarakat yang mendukung kemajuan pariwisata halal juga terlihat di Jawa Timur. Seperti Yayasan Halalan Thoyyiban Indonesia yang berlokasi di Kota Batu.
Tempat wisata di Jawa Timur ini banyak disukai dan sering dikunjungi karena provinsi ini tersebar di 29 kabupaten dan 9 wilayah kota. Setiap destinasi wisata di Jawa Timur menawarkan atraksi unik dan menarik yang menampilkan budaya Jawa Timur. Tawaran wisata di Provinsi Jawa Timur cukup beragam, mulai dari wisata alam, budaya, belanja, olah raga, hingga atraksi buatan.
Promosi wisata halal di Jawa Timur menghadapi tantangan dalam pengembangannya. Peran industri jasa pariwisata lokal dalam menghambat kemajuan pariwisata halal di Jawa Timur masih terbatas. Di Jawa Timur, pariwisata halal telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut. Industri pariwisata halal memberikan dampak positif terhadap sektor-sektor terkait karena meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan muslim. Seperti kuliner, perhotelan, dan transportasi, serta terciptanya lapangan kerja baru. Untuk mendorong pertumbuhan pariwisata halal di Jawa Timur, pemerintah dan pelaku industri pariwisata harus mengintensifkan upaya dalam memenuhi permintaan wisatawan Muslim.
Kesimpulan
Pengembangan wisata halal di Jawa Timur mempunyai potensi besar untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut. Jawa Timur menjadi garda terdepan dalam memajukan konsep wisata halal. Namun demikian, masih terdapat tantangan yang perlu diatasi, seperti kurangnya infrastruktur dan fasilitas yang memadai serta perlunya peningkatan kualitas layanan pariwisata halal. Oleh karena itu, diperlukan upaya serius untuk mengatasi keterbatasan tersebut, termasuk investasi pada pengembangan infrastruktur pariwisata ramah syariah.
Penulis: Prof. Dr. Ririn Tri Ratnasari, S.E., M.Si.
Link jurnal: https://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/iqtishoduna/article/view/2314#:~:text=This%20study%20aims%20to%20analyze,well%20as%20creating%20new%20jobs.
Baca juga: Pariwisata Halal dan Chat GPT