Universitas Airlangga Official Website

Harapan Terhadap Penuaan dan Perspektif Ageisme di Antara Perawat dan Caregiver di Fasilitas Perawatan Jangka Panjang

Harapan Terhadap Penuaan dan Perspektif Ageisme di Antara Perawat dan Caregiver di Fasilitas Perawatan Jangka Panjang
Ilustrasi Ageisme (Sumber: Yesdok)

Ageisme berdampak negatif terhadap kesehatan lansia, terutama di Long Term Care Facilities (LTCF). Pekerja kesehatan di LTCF sering kali memiliki pandangan tidak menguntungkan terhadap lansia, yang memperburuk situasi. Penting untuk memahami perspektif ini guna melawan ageisme dan meningkatkan kualitas perawatan di LTCF. Sayangnya, studi komprehensif tentang sikap pekerja kesehatan terhadap ageisme masih sangat minim, menghambat intervensi yang efektif. Oleh karena itu, memahami sikap dan perilaku pekerja kesehatan sangat penting untuk menangani ageisme dan meningkatkan perawatan bagi lansia di LTCF.

Penelitian terbaru mengungkap dampak ageisme terhadap kesehatan lansia di LTCF selama pandemi COVID-19. Penelitian ini mengeksplorasi harapan mengenai penuaan dan perspektif ageisme antara perawat dan caregiver di 16 LTCF di lima pulau terbesar di Indonesia. Studi ini melibatkan 56 perawat dan 173 pengasuh non-lisensi, dengan rata-rata usia 39,9 tahun. Data dari penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner yang diisi secara pribadi oleh masing-masing partisipan. Kuesioner meliputi karakteristik peserta, survei harapan mengenai penuaan, perspektif ageisme pada masa pandemi COVID-19.

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan antara perawat dan pengasuh non-lisensi dalam harapan mereka terkait kesehatan fisik, kesehatan mental, dan harapan keseluruhan mengenai penuaan. Pengasuh non-lisensi memiliki skor rata-rata lebih tinggi untuk setiap item dibandingkan perawat. Namun, perawat dan pengasuh non-lisensi memiliki perspektif yang sangat berbeda mengenai lansia yang lebih rentan terinfeksi SARS-CoV-2, populasi rentan, cenderung mengalami keparahan, lebih mudah terkena virus, berpenghasilan rendah, dan harus diisolasi.

Skor rata-rata perawat lebih tinggi dibandingkan pengasuh non-lisensi dalam hal ini. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perawat memiliki sikap yang lebih rendah terhadap ageisme selama pandemi COVID-19. Oleh karena itu, paparan terhadap perilaku ageisme dan kondisi penuaan perlu diberikan kepada pekerja kesehatan untuk meningkatkan pemahaman mereka.

Penelitian ini menyoroti pentingnya memahami sikap dan perilaku pekerja kesehatan terhadap ageisme di LTCF untuk melawan ageisme dan meningkatkan kualitas perawatan bagi lansia. Dengan memahami harapan mengenai penuaan dari pengasuh, kita dapat lebih memahami pengalaman dan perspektif baik perawat maupun pengasuh di fasilitas perawatan jangka panjang. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menekankan perlunya pekerja kesehatan terpapar pada perilaku ageisme dan kondisi penuaan untuk lebih baik menangani dampak negatif ageisme terhadap lansia di LTCF.

Penulis: Dianis Wulan Sari, Elida Ulfiana, Nourmayansa Vidya Anggraini, Niko Dima Kristianingrum, Gading Ekapuja Aurizki, Maiko Noguchi-Watanabe.

Link lengkap dapat dilihat di https://ejournal.undip.ac.id/index.php/medianers/article/view/56949

Sari, D. W., Ulfiana, E., Anggraini, N. V., Kristianingrum, N. D., Aurizki, G. E., & Noguchi-Watanabe, M. (2024). The Expectations Regarding Aging and Ageism Perspective between Nurses and Caregivers in Long-term Care Facilities. Nurse Media Journal of Nursing, 14(1), 85-95. https://doi.org/10.14710/nmjn.v14i1.56949