Aktivitas Fisik pada Orang Dewasa yang Hidup dengan Disabilitas, Pentingkah? - Universitas Airlangga Official Website

Universitas Airlangga Official Website

Aktivitas Fisik pada Orang Dewasa yang Hidup dengan Disabilitas, Pentingkah?

Foto by Grid ID

Tidak bisa dipungkiri bahwa penyakit tidak menular meningkat dari waktu ke waktu. Peningkatan tersebut tidak hanya pada morbiditas tetapi juga mortalitasnya. Berdasarkan data WHO (2022), setiap tahun lebih dari 40 juta orang meninggal karena penyakit kronis. Penyakit kardiovaskular, kanker, dan diabetes adalah penyebab utama kematian dini akibat penyakit kronis.

Aktivitas fisik merupakan determinan yang diakui dalam mencegah penyakit tidak menular. Namun, penyandang disabilitas memiliki lebih banyak hambatan untuk melakukan aktivitas fisik.

Penyandang disabilitas merupakan salah satu populasi yang rentan mengalami risiko lebih besar menderita penyakit kronis. Mereka biasanya mengalami kesulitan dan keterbatasan yang signifikan dalam melakukan aktivitas dan seringkali membutuhkan layanan perawatan kesehatan. Namun, seringkali mereka dihadapkan pada berbagai hambatan, stigmatisasi, dan diskriminasi yang mengakibatkan kesehatan mereka memburuk. Pada orang dewasa yang hidup dengan disabilitas lebih mungkin untuk memiliki penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan kanker dibandingkan dengan mereka yang hidup tanpa disabilitas.

Hasil penelitian kami dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5 menemukan bahwa proporsi aktivitas fisik rendah pada penyandang disabilitas dewasa mencapai 36.2%. Selain itu, penyandang disabilitas yang menderita penyakit kronis sebesar 10.8%. Orang dewasa penyandang disabilitas dengan aktivitas fisik rendah memiliki peluang 1.43 kali lebih tinggi untuk terkena penyakit kronis dibandingkan dengan aktivitas fisik sedang dan tinggi.

Hasil penelitian kami memberikan rekomendasi bahwa aktivitas fisik yang memadai harus dipromosikan kepada penyandang disabilitas. Pemberian pedoman dan program aktivitas fisik bagi penyandang disabilitas sesuai dengan kemampuannya sangat diperlukan. Lebih jauh lagi, melibatkan penyandang disabilitas sesuai jenis aktivitas fisik yang sesuai dapat mengurangi risiko penyakit kronis.

Penulis: Astutik, E

Full artikel dapat diakses di: Tama, T. D., & Astutik, E. (2022). Physical inactivity and chronic diseases among disabled adults in Indonesia. Journal of Public Health in Africa13(s2).