Universitas Airlangga Official Website

Analisis Sentimen Media Sosial di Masa Pandemi

Ilustrasi oleh Koinworks.com

Selama masa pandemi penyakit COVID-19, penggunaan internet sebagai alat untuk mengakses media sosial termasuk Twitter dilaporkan meningkat pesat. COVID-19 merupakan suatu penyakit primer infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh suatu virus SARS-COV 2 yang meluas secara masif dan insidennya dilaporkan di seluruh dunia semenjak mula laporan di akhir tahun 2019 yang lalu. Pada masa awal penyebaran virus tersebut masih belum diketahui dengan jelas mengenai asal usul, gejala dan tanda serta penanganan yang tepat untuk mengatasinya. Penyebarannya yang cepat dan luas menyebabkan penyakit ini menjadi suatu pandemi dalam kurun waktu tahun-tahun berikutnya. Masyarakat luas berusaha mencari informasi terkait penyakit ini termasuk melalui media sosial, dan berinteraksi dengan para pengguna lain secara bebas. Diperlukan tingkat literasi digital yang baik agar pengguna media sosial dapat memilih dan memilah berita yang beredar melalui internet. Tim peneliti dari Departemen Anatomi, Histologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokeran, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia bekerja sama dengan peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia dan Universitas Jember, Indonesia melaksanakan penelitian analisis sentimen, kepercayaan dan opini unggahan kicauan dalam Bahasa Indonesia dari salah satu platform media sosial tentang COVID-19 dan vaksinasi COVID-19.

Pada analisis sntimen ditemukan bahwa sentimen positif jauh melebihi sentimen negatif terhadap penanganan COVID-19 dan vaksinasi COVID-19 di Indonesia, sejak mulai dilaporkannya kasus pertama hingga mutasi virus varian delta dan menjelang akhir program vaksinasi nasional kedua. Masyarakat yang mengunggah opini kicauan dalam Bahasa Indonesia tersebut lebih memilih untuk mempercayai efektivitas vaksin yang digunakan di Indonesia, sebagai bagian upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi penyebarannya, meskipun dinamika nampak terjadi saat munculnya laporan mutasi virus dan pada periode awal penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejak Januari 2021 hingga akhir tahun 2022. 

Selain usaha prevensi mencuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi keramaian serta menggunakan masker di tempat umum, sebagian besar pengunggah kicauan tersebut menyatakan bersedia dan/ atau telah mengikuti program vaksinasi nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah dan menyambut positif terhadap usaha vaksinasi tersebut. Selain itu, sebagian besar dari mereka juga telah berusaha untuk memilih dan memilah informasi yang beredar dari berita-berita palsu. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna media sosial telah memiliki kesadaran yang baik tentang fakta dan kemauan untuk secara positif mencaritahu tentang COVID-19 serta vaksinasinya di Indonesia.

Hasil penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian oleh tim yang sama di tahun sebelumnya tentang dampak COVID-19 dan vaksinasi COVID-19 terhadap opini dan sikap masyarakat luas. Hasil penelitian ini telah diterbitkan pada jurnal internasional bereputasi dan terindeks Scopus dengan detil yang ada di bagian akhir artikel ini.

Penulis: Prof. Viskasari P. Kalanjati, dr., M.Kes., PA(K)., Ph.D. 

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: 

Kalanjati VP, Hasanatuludhhiyah N, d’Arqom A et al.Sentiment analysis of Indonesian tweets on COVID-19 and COVID-19 vaccinations [version 3; peer review: 1 approved, 1 approved with reservations] F1000Research 2024, 12:1007 

https://doi.org/10.12688/f1000research.130610.3