Eksplorasi bahan alam dan biota laut saat ini merupakan salah satu upaya yang terus dilakukan untuk mendapatkan bahan yang mampu disintesis sebagai bahan pelindung pulpa gigi. Salah satunya adalah cangkang kerang darah (Anadara Granosa) yang selama ini dianggap sebagai limbah bahan alam yang tidak termanfaatkan maksimal terbukti dapat dimanfaatkan sebagai kandidat material pelindung pulpa gigi (pulpcapping). Kerang darah merupakan salah satu sumber daya bernilai ekonomis dan merupakan sumber protein yang mudah ditemukan selama ini namun pemanfaatan cangkang kerang hanya sebagai bahan dekorasi. Kasus karies yang dalam merupakan salah satu fenomena klinik yang banyak ditemui di Klinik Konservasi Gigi RSGMP FKG Universitas Airlangga. Penelitian pada total 420 pasien menunjukkan terdapat karies yang dalam pada pasien laki-laki sebesar 62,13%) dan pasien perempuan 58,17%. Gigi karies yang melebihi setengah ketebalan dentin membutuhkan perawatan pelindung pulpa, berupa lapisan yang bersifat anti radang , anti bakteri serta dapat mempertahankan pulpa gigi supaya tetap vital. Bahan pelindung pulpa diharapkan punya kemampuan menstimulasi pembentukan dentin tersier , yaitu bagian dari struktur gigi yang dibentuk sebagai mekanisme pertahanan terhadap adanya pengaruh kerusakan dari luar seperti karies, juga kerusakan yang disebabkan trauma mekanis maupun secara fisiologis karena pertambahan usia.
Cangkang kerang darah pada berbagai studi menunjukkan adanya kandungan kalsium karbonat (CaCO3) yang merupakan sumber kalsium dan dalam beberapa literatur menyebutkan cangkang kerang anadara granosa merupakan material pembentuk tulang (bone repair). Kalsium karbonat yang disintesis melalui proses hydrothermal menghasilkan kandungan hidroksiapatit (HA) dan tricalcium phosphate (TCP). Cangkang kerang darah dapat menjadi alternatif bahan pelindung pulpa dengan menginisiasi jaringan dentin sehingga terjadi proses penyembuhan dengan ditandai adanya pembentukan jaringan baru. Faktor lain yang berperan dalam pembentukan dentin tersier adalah stimulasi nucleus factor kappa beta (NFKb) yang berperan penting dalam proses keradangan serta menginduksi sel untuk mengeluarkan sitokin pro inflamasi interleukin-1 beta (IL-1b) dan tumor necrosis factor alfa (TNFa) disamping ada pula peran dari Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) pada proses sintesis dentin .
VEGF dalam kondisi normal merupakan protein yang dihasilkan oleh endothelium dan berperan penting dalam pembentukan pembuluh darah baru (angiogenesis). Cangkang kerang darah mengandung Kalsium yang tinggi sehingga dapat menguatkan gigi dan tulang, dimana komponen utamanya mengandung kalsium oksida (CaO) sebesar 67%, selain itu nano hidoksiapatit dari cangkang kerang darah dapat dipergunakan sebagai bone implan untuk kerusakan tulang karena kandungan kalsium yang besar. Regulasi semua komponen penting tersebut membutuhkan support untuk pemeliharaan dan regulasi jaringan pulpa dan integritas gigi. Pulpa normal manusia memiliki jaringan dengan aktivitas vaskular yang relatif tinggi dan kemampuan untuk remodelling. VEGF merupakan regulator positif perkembangan tulang, pertumbuhan tulang, dan perbaikan fraktur, juga merangsang pembentukan sel tulang. Analisis ekspresi VEGF yang merupakan parameter proses pembentukan dentin difokuskan pada penelitian ini. Pengamatan imunohistokimia pada sel odontoblas bertujuan untuk melihat parameter pada kelompok yang diteliti, dengan cara melakukan perhitungan pada sel yang mengekspresikan VEGF. Proses pembentukan dentin melewati proses perbaikan fisiologis yang cukup lama akibat adanya sel odontoblas yang terkena trauma, peningkatan VEGF menunjukkan aktivitas degradasi kolagen dan mempercepat proses proliferasi dan deposisi matriks denti
Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya peningkatan peran NFKB selaku faktor transkripsi gen yang memodulasi regulasi TGF Beta yang merupakan growth factor. Sel odontoblas dan sel fibroblas pada kompleks dentin pulpa berperan menghasilkan berbagai komponen matriks organik pembentuk dentin, sehingga dapat menghasilkan bahan bioaktif yang terlibat dalam proses regenerasi jaringan. Kesimpulan yang bisa diambil dari penelitian ini cangkang kerang darah dapat dijadikan sebagai kandidat alternatif material kedokterann gigi yang mampu menstimulus pembentukan jaringan dentin. Eksplorasi dan penelitian material cangkang kerang darah anadara granosa diproyeksikan sebagai dentine replacement material yang dapat menggantikan material serupa dari bahan sintetis yang selama ini menjadi bahan alternatif utama di bidang konservasi gigi. Melalui penelitian tentang regulasi beberapa faktor stimulan dentin reparatif dari cangkang kerang darah Anadara granosa, diharapkan upaya pemanfaatan material bahan alam dapat dioptimalkan dan terus dikembangkan sehingga proses pembuatan dentin replacement material bisa terwujud.
Penulis: Dr. Widya Saraswati, drg., M.Kes.