UNAIR NEWS – Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di daerah endemis penyakit demam berdarah dengue (DBD), Himpunan Mahasiswa D-IV Teknologi Laboratorium Medik Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar kegiatan skrining kesehatan gratis di Desa Manduro pada Sabtu-Senin (13-15/7/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari program MESENTRICAL (Medical Analyst Entering Village to be Clean and Health) yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.
Desa Manduro, dengan karakteristik geografisnya yang unik, yakni sebagian wilayahnya berada di dataran tinggi dan adanya sumber air yang stagnan, menjadikannya sangat rentan terhadap penyakit DBD. Data dari Puskesmas Manduro menunjukkan peningkatan signifikan kasus DBD di dusun-dusun atas dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang serius dan membutuhkan penanganan segera.
“Kondisi geografis Desa Manduro memang sangat mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vektor penular DBD,” ujar Kepala UPT Puskesmas Manduro dr Siska Widiyanti. “Oleh karena itu, upaya pencegahan dan deteksi dini menjadi sangat penting,” imbuhnya.

Senin (15/7/2024) (Foto: Istimewa)
Selama kegiatan skrining kesehatan, himpunan mahasiswa D-IV Teknologi Laboratorium Medik, dengan dukungan tenaga kesehatan dari Puskesmas Manduro, melakukan pemeriksaan darah untuk mendeteksi keberadaan virus dengue, serta pemeriksaan gula darah, asam urat, dan kolesterol. Kegiatan pemeriksaan kesehatan ini diselenggarakan secara gratis dan diikuti oleh 50 warga. Dari total peserta, sebanyak 23 orang menjalani tes spesifik untuk demam berdarah.
Kegiatan skrining kesehatan ini terlaksana berkat kerja sama himpunan mahasiswa D-IV Teknologi Laboratorium Medik dan empat tenaga kesehatan dari Puskesmas Manduro yang dengan sigap membantu pelaksanaan pemeriksaan. Terutama dalam hal pengambilan sampel darah, pemberian obat dan penjelasan kepada peserta.
Meskipun dengan keterbatasan sumber daya, yaitu hanya empat tenaga kesehatan dari Puskesmas Manduro yang dapat membantu, kegiatan skrining kesehatan ini berhasil terlaksana. Keberadaan tenaga kesehatan ini sangat berarti dalam memastikan prosedur pemeriksaan berjalan sesuai standar dan memberikan rasa aman kepada peserta.
“Meskipun saat ini tidak ada kasus DBD, kita tetap harus waspada dan terus menjaga kebersihan lingkungan agar tidak terjadi penularan,” ungkap Kepala Laboratorium UPT Puskesmas Manduro. “Keberhasilan ini harus kita jaga bersama. Dengan deteksi dini, kita dapat segera memberikan penanganan yang tepat dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius,” imbuhnya.
Dengan koordinasi yang baik antara mahasiswa dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Manduro, kegiatan skrining kesehatan ini dapat berjalan dengan lancar dan efisien. Tenaga kesehatan dari puskesmas berperan penting dalam mengawasi proses pemeriksaan dan memberikan konsultasi singkat terkait hasil pemeriksaan.
Eva Feliana, Ketua Himpunan D-IV Teknologi Laboratorium Medik mengatakan, “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan lingkungan. Kesehatan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab bersama.”
Meskipun kegiatan skrining ini telah memberikan hasil yang positif, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam upaya mengatasi masalah DBD di Desa Manduro. Beberapa di antaranya adalah (1) Perubahan Perilaku, membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat membutuhkan waktu dan upaya yang terus-menerus; (2) Perubahan Iklim, perubahan iklim dapat mempengaruhi penyebaran vektor penyakit, termasuk nyamuk Aedes aegypti.
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang yang sangat besar. Dengan adanya kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat, masalah DBD di Desa Manduro dapat diatasi. Kegiatan skrining kesehatan yang telah dilakukan merupakan langkah awal yang krusial dalam upaya pencegahan dan pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah ini. Untuk mencapai hasil yang lebih optimal dan berkelanjutan, kami berencana untuk melaksanakan beberapa langkah strategis sebagai berikut:
- Surveilans Aktif: Melalui kerja sama dengan Puskesmas Manduro, kami akan melakukan pemantauan secara berkala terhadap kasus DBD di wilayah ini. Dengan demikian, kami dapat mendeteksi dini setiap adanya kasus baru dan segera melakukan tindakan yang diperlukan.
- Fogging Terarah: Setelah ditemukan kasus positif DBD, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melaksanakan fogging di area sekitar tempat tinggal pasien. Fogging akan dilakukan secara terarah dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, dengan tujuan untuk memutus rantai penularan penyakit.
- Pemberdayaan Masyarakat: Kami akan menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi dan pelatihan bagi masyarakat, seperti penyuluhan tentang cara mencegah DBD, pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, serta cara melakukan pemeriksaan mandiri gejala DBD. Melalui pemberdayaan masyarakat, diharapkan kesadaran akan pentingnya pencegahan DBD dapat meningkat.
- Peningkatan Akses Layanan Kesehatan: Kami berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti mengadakan posyandu keliling, bekerja sama dengan fasilitas kesehatan terdekat, atau memberikan layanan konsultasi kesehatan secara online.
Kami berharap bahwa dengan langkah-langkah yang telah direncanakan, kami dapat berkontribusi secara nyata dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD di Desa Manduro ini. Kami juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit.
Kegiatan skrining kesehatan di Desa Manduro telah menunjukkan bahwa dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat, kita dapat mengatasi masalah kesehatan yang kompleks seperti DBD. Sehingga diharapkan masyarakat Desa Manduro lebih peduli dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan untuk mencapai kesejahteraan yang sama bagi semua.
Penulis: Galuh Kusuma Wardani
Editor: Yulia Rohmawati