Universitas Airlangga Official Website

Cerebral Palsy pada Anak

Foto by Nutriclub

Cerebral palsy adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan yang terjadi pada otak yang belum matang dan berkembang, dan paling sering terjadi sebelum lahir pada masa kehamilan, ketika proses persalinan, atau di tahun pertama setelah kelahiran.

Gejala cerebral palsy atau lumpuh otak sangat beragam dan merupakan gangguan seumur hidup. Tidak ada obatnya, tetapi perawatan dapat membantu meningkatkan fungsi saraf yang mengatur pergerakan otot tubuh. Penderitanya mungkin memerlukan peralatan khusus untuk bisa beraktivitas. Penyakit ini bahkan dapat menyebabkan penderitanya tidak mampu berjalan sehingga memerlukan perawatan seumur hidup. Pada tingkat paling parah, cerebral palsy dapat menyebabkan kelumpuhan.

Faktor Risiko Cerebral Palsy

Ada sejumlah faktor yang dikaitkan dengan peningkatan risiko cerebral palsy, antara lain: 

– Kesehatan Ibu

Infeksi tertentu atau paparan racun selama kehamilan dapat secara signifikan meningkatkan risiko cerebral palsy pada bayi. Peradangan yang dipicu oleh infeksi atau demam dapat merusak otak bayi yang sedang berkembang.

Infeksi Sitomegalovirus, Campak Jerman (Rubella), Herpes, Sipilis, Toksoplasmosis, Infeksi Virus Zika, Infeksi Intrauterin, Paparan Racun, Kondisi Lain yang mempengaruhi ibu yang dapat sedikit meningkatkan risiko cerebral palsy termasuk masalah tiroid, preeklamsia, atau kejang.

– Penyakit Bayi

Penyakit pada bayi baru lahir yang dapat sangat meningkatkan risiko kondisi ini, seperti: Bakteri Meningitis, Ensefalitis Virus, Penyakit Kuning yang Parah atau Tidak Diobati, Perdarahan ke Otak.

Penyebab Cerebral Palsy

Cerebral palsy disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal atau kerusakan pada otak yang sedang berkembang. Ini biasanya terjadi sebelum anak lahir, tetapi bisa juga terjadi saat lahir atau pada awal masa bayi. Dalam banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui. Banyak faktor yang dapat menyebabkan masalah dengan perkembangan otak. Beberapa termasuk:

  • Mutasi gen yang mengakibatkan kelainan genetik atau perbedaan perkembangan otak.
  • Infeksi ibu yang mempengaruhi janin yang sedang berkembang.
  • Stroke janin, gangguan suplai darah ke otak yang sedang berkembang.
  • Pendarahan ke otak di dalam rahim atau saat bayi baru lahir.
  • Infeksi bayi yang menyebabkan peradangan di dalam atau di sekitar otak.
  • Cedera kepala traumatis pada bayi, seperti dari kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh atau kekerasan fisik.
  • Kurangnya oksigen ke otak terkait dengan persalinan atau kelahiran yang sulit, meskipun asfiksia terkait kelahiran jauh lebih jarang menjadi penyebab, daripada yang diperkirakan secara historis.

Gejala Cerebral Palsy

Cerebral palsy adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada otak dan fungsi sistem saraf, seperti pada gerakan, intelektual, pendengaran, penglihatan, serta kemampuan berbicara. Pada anak atau bayi yang terkena cerebral palsy, sejumlah gejala yang dapat timbul berupa:

– Pergerakan dan koordinasi

Gejala cerebral palsy yang berkaitan dengan pergerakan dan koordinasi adalah Kecenderungan menggunakan satu sisi tubuh, seperti menyeret salah satu tungkai saat merangkak, atau menggapai sesuatu hanya dengan satu tangan, Kesulitan melakukan gerakan yang tepat, misalnya saat mengambil suatu benda, Gaya berjalan yang tidak normal, seperti berjinjit, menyilang seperti gunting, atau dengan tungkai terbuka lebar, Otot yang kaku atau malah sangat lunglai, Sendi kaku dan tidak terbuka sepenuhnya (kontraktur sendi), Tremor pada wajah, lengan, atau anggota tubuh lainnya, Gerakan menggeliat yang tidak terkontrol

– Kemampuan berbicara dan makan

Gangguan pada otot di sekitar wajah akibat cerebral palsy dapat mengakibatkan penderitanya kesulitan dalam berbicara dan makan. Gejala yang mungkin terlihat akibat kondisi ini adalah Gangguan berbicara (disartria), Kesulitan dalam menelan (disfagia), Kesulitan dalam mengisap dan mengunyah, Terus-menerus mengeluarkan air liur

– Pertumbuhan dan perkembangan

Penderita cerebral palsy umumnya mengalami gangguan pada pertumbuhan dan perkembangannya. Gejala yang mungkin muncul antara lain: Terhambatnya pertumbuhan anggota tubuh sehingga ukurannya akan lebih kecil dibandingkan dengan ukuran normal, Terlambatnya perkembangan kemampuan gerak, seperti duduk, berguling, atau merangkak, Gangguan belajar, Gangguan kecerdasan

– Sistem saraf

Kerusakan pada otak dapat mengakibatkan gangguan pada sistem saraf, seperti: Kejang (epilepsi), Gangguan penglihatan, Gangguan pendengaran, Kurang merespons terhadap sentuhan atau rasa nyeri, Kondisi kesehatan mental, seperti gangguan emosional dan perilaku, Ketidakmampuan dalam menahan buang air kecil (inkontinensia urine)

Gejala cerebral palsy bisa ringan hingga berat. Jenis gejala yang muncul tergantung pada bagian otak yang terpengaruh. Gejala tersebut biasanya muncul dalam 2 tahun pertama usia anak dan bisa bersifat permanen.

Pengobatan Cerebral Palsy

Anak-anak dan orang dewasa dengan cerebral palsy memerlukan perawatan seumur hidup dengan tim perawatan medis. Selain dokter anak atau spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi (ahli fisioterapi) dan ahli saraf pediatrik untuk mengawasi perawatan medis anak, tim tersebut mencakup berbagai terapis dan spesialis kesehatan mental. 

Ingat, tidak ada obat untuk palsi serebral. Namun, ada banyak pilihan perawatan yang dapat membantu meningkatkan fungsi harian anak. Memilih perawatan akan tergantung pada gejala dan kebutuhan spesifiknya, dan kebutuhan dapat berubah seiring waktu. Intervensi dini dapat meningkatkan hasil.

Pilihan perawatan dapat mencakup:

Obat-obatan yang dapat mengurangi ketegangan otot dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan fungsional, mengobati rasa sakit, dan mengelola komplikasi yang berkaitan dengan kelenturan atau gejala palsi serebral lainnya, seperti: Injeksi Otot atau Saraf, Relaksan Otot Mulut, Obat untuk Mengurangi Air Liur. 

Berbagai terapi memainkan peran penting dalam mengobati cerebral palsy: Terapi Fisik, Terapi Wicara dan Bahasa, Terapi Rekreasi

Prosedur Operasi atau Pembedahan mungkin diperlukan untuk mengurangi ketegangan otot atau memperbaiki kelainan tulang yang disebabkan oleh spastisitas. Perawatan ini meliputi: Bedah Ortopedi, Memotong Serabut Saraf. 

Jika perawatan lainnya diperlukan, obat-obatan dan perawatan lain mungkin direkomendasikan untuk kejang, nyeri, osteoporosis, kondisi kesehatan mental, dan masalah dengan tidur, kesehatan mulut, makan dan nutrisi, inkontinensia kandung kemih, penglihatan, atau pendengaran.

Pencegahan Cerebral Palsy

Sebagian besar kasus cerebral palsy tidak dapat dicegah, tetapi kamu dapat mengurangi risikonya. Jika kamu sedang hamil atau berencana untuk hamil, kamu dapat mengambil langkah-langkah berikut ini untuk menjaga kesehatan dan meminimalkan komplikasi kehamilan: Pastikan Divaksinasi, Menjaga Kesehatan, Carilah Perawatan Prenatal Dini dan Berkelanjutan, Hindari Alkohol, Tembakau, dan Obat-Obatan Terlarang.

Penulis: Prastiya Indra Gunawan

Informasi detail bisa dilihat pada tulisan kami di :

Prastiya Indra Gunawan, Lusiana, Riza Noviandi, Sunny Mariana Samosir. Combination of standard physical therapy with partial body weight supported treadmill training in children with spastic diplegic cerebral palsy. International Journal of Health Sciences 2022; 6(S9): 1866–1877.