Kemajuan teknologi informasi (TI) dalam era globalisasi telah mengubah berbagai aspek operasional perusahaan. Fenomena “IT for everyone” menggambarkan kepercayaan baru konsumen terhadap teknologi informasi, yang menekankan akses demokratis dan penggunaan individu terhadap TI (Gregory et al., 2018). Hal ini menyebabkan peningkatan peran TI dalam operasi perusahaan, yang memerlukan pengendalian dan pengawasan kinerja TI secara proaktif untuk memastikan keunggulan kompetitif dan menghindari kerugian signifikan akibat kurangnya kontrol operasional (Havelka & Merhout, 2013).
TI telah menjadi tren investasi yang penting dalam era globalisasi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penerapan TI yang efektif dapat mengurangi biaya dan memperkuat pengendalian internal perusahaan, terutama ketika mendapat dukungan oleh dewan pengelola TI (Lunardi et al., 2014). Dewan ini memastikan bahwa semua informasi internal dan eksternal tersimpan dalam basis data besar, sehingga pengambilan keputusan perusahaan menjadi lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan (Anthony Jr, 2018).
IT governance, sebagai kerangka kerja, membantu memastikan peran TI dalam mendukung dan memperluas strategi dan tujuan perusahaan (De Haes & Van Grembergen, 2009; Peterson, 2004; Willson & Pollard, 2009). Kerangka ini menyediakan struktur, proses, dan mekanisme relasional untuk pengambilan keputusan yang efisien dan pemantauan TI (ITGI, 2003). Misalnya, COBIT adalah salah satu kerangka kerja IT Governance yang umum digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan eksternal kepada pemangku kepentingan (Joshi et al., 2018).
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara IT governance dan hasil audit serta keterbacaan catatan kaki dalam laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pengembangan teknologi informasi, bersama dengan kerangka kerja IT governance yang baik, mendorong perusahaan audit untuk meningkatkan kualitas, efektivitas, dan efisiensi audit (Lowe, 2017). TI menyediakan sistem yang lebih baik untuk mengumpulkan semua informasi proses bisnis yang terintegrasi dalam basis data besar, sehingga memungkinkan auditor untuk meningkatkan kontrol risiko, risiko bawaan, dan risiko deteksi (Askary et al., 2012).
Namun, terdapat perbedaan pendapat mengenai bagaimana kualitas TI mempengaruhi biaya audit. Misalnya, Mazza dan Azzali (2018) menemukan bahwa kualitas TI yang lebih tinggi mengurangi biaya audit melalui penurunan usaha audit, sementara Hoffman et al. (2018) berpendapat bahwa kemampuan TI yang tinggi justru meningkatkan biaya audit karena memerlukan spesialis dalam audit mereka.
Konsep IT governance menjadikan informasi di perusahaan lebih transparan, terkendali, dan dipantau secara berkala (Prasad et al., 2012). Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah kondisi ini meminimalkan keterlambatan laporan audit karena informasi yang terintegrasi memudahkan auditor untuk menemukan dan mengumpulkan informasi bisnis untuk tujuan audit. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis dampak IT governance terhadap keterbacaan catatan kaki laporan keuangan. Laporan tahunan mengandung banyak informasi tentang kerangka pelaporan perusahaan tetapi tidak cukup menjelaskan informasi perusahaan yang kompleks. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa investor juga menggunakan informasi tekstual dalam laporan tahunan seperti surat presiden, diskusi dan analisis manajemen (MD&A), dan catatan kaki, tidak hanya angka-angka akuntansi (Courtis, 1995; Jones & Shoe Maker, 1994; Lee & Tweedie, 1975).
Lebih Eksplor
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menilai dampak IT governance terhadap hasil audit dan keterbacaan catatan kaki, dengan tujuan untuk menjawab kesenjangan signifikan dalam literatur penelitian yang ada. Secara khusus, penelitian ini berupaya untuk mendamaikan temuan yang berbeda yang disajikan oleh Mazza dan Azzali (2018) dan Hoffman (2018) mengenai hubungan antara kualitas TI dan biaya audit. Sementara Mazza dan Azzali berpendapat bahwa kualitas TI yang lebih tinggi mengurangi biaya audit melalui pemantauan dan kontrol yang lebih baik, Hoffman mengusulkan tren sebaliknya, yaitu kemampuan TI yang maju menyebabkan peningkatan biaya audit karena memerlukan keahlian audit khusus.
Selain itu, penelitian ini berupaya mengeksplorasi hubungan yang kurang tereksplorasi antara IT governance dan berbagai hasil audit termasuk kualitas audit, keterlambatan laporan audit, dan opini audit. Penelitian ini juga bertujuan untuk menjelaskan area yang relatif baru terkait keterbacaan catatan kaki dalam konteks IT governance. Dengan mengatasi kesenjangan penelitian ini, penelitian ini berharap dapat memberikan wawasan berharga baik untuk penelitian akademis maupun aplikasi praktis dalam domain tata kelola perusahaan dan praktik audit (Abernathy et al., 2018).
Metode dan Hasil
Penelitian ini menggunakan analisis regresi untuk mengevaluasi pengaruh IT governance terhadap hasil audit dan keterbacaan catatan kaki pada perusahaan publik di Indonesia selama periode 2013-2018, dengan menggunakan data sekunder dari laporan tahunan yang ada dari Bursa Efek Indonesia. Variabel independen dalam penelitian ini adalah IT governance, yang terukur melalui penilaian rata-rata dari IT Strategic Alignment (ITSA) dan IT Value Delivery (ITVD). Variabel dependen mencakup biaya audit, kualitas audit, keterlambatan laporan audit, opini audit, dan keterbacaan catatan kaki, dengan kontrol variabel seperti ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan, leverage, return on assets, dan ukuran dewan. Hasil regresi menunjukkan bahwa IT governance secara signifikan meningkatkan kualitas audit, tetapi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap biaya audit, keterlambatan laporan audit, dan opini audit. Selain itu, IT governance tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan pada keterbacaan catatan kaki, yang mungkin disebabkan oleh kompleksitas informasi yang berlebihan (Abernathy et al., 2018; Mazza & Azzali, 2018; Hoffman et al., 2018).
Penulis: Indah Wulan Utama, Nadia Anridho
Link: https://journal.uii.ac.id/JAAI/article/view/31119
Baca juga: Eksploitasi Pekerja Rumah Tangga Anak dalam Budaya Ngenger Masyarakat Jawa di Indonesia