Universitas Airlangga Official Website

Deteksi Akurat Azitromisin (AZM) dalam Perairan

Deteksi Akurat Azitromisin (AZM) dalam Perairan
Photo by IDN Times

Penggunaan antibiotik azitromisin (AZM) yang berlebihan telah menimbulkan kekhawatiran global karena dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan dampak negatif terhadap lingkungan. AZM sering digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, namun residu antibiotik ini dapat mencemari sumber air dan berkontribusi pada masalah kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan metode yang akurat dan andal untuk mendeteksi dan mengukur konsentrasi AZM di lingkungan.

Peneliti berhasil mengembangkan sensor berbasis elektrokimia yang mampu mengukur konsentrasi AZM dengan akurasi tinggi, sebagai respons terhadap kekhawatiran penggunaan berlebihan AZM yang menyebabkan resistansi dan dampak negatif pada lingkungan. Sensor ini menggunakan elektroda layar cetak (SPCE) yang dimodifikasi dengan nanopartikel intan terdoping boron (BDDNP) dan reduced-graphene oxide (rGO). Kedua material tersebut merupakan nanomaterial maju yang memiliki sifat yang sangat baik. Seperti arus latar belakang yang rendah memungkinkan hasil sensor yang sangat sensitif, serta ketahanan kimia dan fisika yang sangat baik. Sehingga, sangat mendukung untuk aplikasi sensor. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat memberikan solusi efektif dalam memantau keberadaan AZM di berbagai lingkungan. Khususnya dalam perairan guna mengurangi dampak negatif dan mengontrol penyebaran resistansi antibiotik.

Metode

Dalam penelitian ini, morfologi elektroda yang dimodifikasi dianalisis menggunakan mikroskop elektron pemindai dan spektroskopi sinar-X energi-dispersif (SEM-EDX). Parameter elektrokimia seperti rasio sinyal terhadap arus latar belakang, laju pemindaian, dan selektivitas dioptimalkan untuk mencapai hasil terbaik. Hasilnya menunjukkan bahwa di bawah kondisi optimum, sensor ini memiliki rentang linearitas 30–100 μM dengan batas deteksi (LOD) sebesar 1.6 μM. Uji keberulangan dan pemulihan juga dilakukan, dengan sensor diterapkan pada sampel nyata yang diperoleh dari air limbah rumah sakit. Sensor ini mencatat tingkat pemulihan yang luar biasa sebesar 93,27% dan presisi yang sangat baik dengan %RSD sebesar 2,41%. Penelitian ini menekankan potensi besar SPCE yang dimodifikasi dengan rGO/BDDNP dalam mengukur kadar AZM dengan akurat dan andal. Selain itu, menunjukkan aplikabilitasnya yang tinggi dalam mengatasi tantangan pemantauan AZM di berbagai lingkungan.

Penulis: Prastika Krisma Jiwanti, S.Si., M.Sc.Eng., Ph.D.

Link: https://doi.org/10.1002/slct.202400520

baca juga: Pengembangan Teknologi Baru untuk Mengurangi Emisi CO2