Universitas Airlangga Official Website

Deteksi Antibiotik Levofloksasin Menggunakan Elektroda Nikel

Foto by KlikDokter

Penggunaan antibiotik jangka panjang telah diketahui menyebabkan resistensi antimikroba. Di antara banyak antibiotic keluarga, antibiotik fluoroquinolone seperti levofloxacin menarik lebih banyak perhatian. Hal ini biasa digunakan untuk manusia dan juga diterapkan secara luas pada hewan, mempromosikan residu dalam produk makanan. Oleh karena itu, penentuan antibiotik adalah wajib. Banyak metode telah dikembangkan untuk menganalisis levofloxacin (LEV) dalam sampel urin atau darah, antara lain dengan menggunakan HPLC atau UV-Vis. Metode ini memberikan sensitivitas tinggi; Namun, itu memakan waktu, membutuhkan profesional yang terampil, dan instrumentasi yang mahal.

Sedangkan metode elektrokimia merupakan salah satu metode analisis yang telah diketahui keefektifannya dalam waktu dan waktu sejumlah kecil bahan kimia. Metode ini telah diterapkan untuk sensor elektrokimia dan aplikasi elektrokatalisis. Sementara itu, dibandingkan dengan elektroda berbasis karbon, elektroda logam dikenal memiliki konduktivitas yang tinggi, dan banyak digunakan untuk aplikasi elektroanalisis dan elektrosintesis. Nikel (Ni) merupakan salah satu elektroda logam yang memiliki toksisitas rendah (dibandingkan timbal, arsenik, atau kadmium), redoks aktif, dan murah. Selain itu material nikel juga melimpah ketersediannya di Indonesia. Karena keefektifannya, dalam laporan ini elektroda nikel digunakan sebagai elektroda kerja untuk mendeteksi LEV secara sensitif dan selektif.

Penulis: Prastika Krisma Jiwanti, S.Si., M.Eng., Ph.D.

Selengkapanya dapat dibaca dalam link berikut ini: https://doi.org/10.1063/5.0119160.