Universitas Airlangga Official Website

Deteksi Mutan Homozigot C1534C pada Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue

Foto by Alodokter

Nyamuk Aedes merupakan pembawa beberapa penyakit yang dapat menginfeksi manusia seperti, Chikungunya, Demam Kuning, Zika, dan Demam Berdarah Dengue. Nyamuk Aedes aegypti betina merupakan vektor utama penyebaran virus ini ke manusia. Sedangkan nyamuk Aedes albopictus betina berperan sebagai vektor sekunder. Indonesia cukup terkenal dengan cuaca tropis dan kelembapannya yang tinggi. Sehingga berkontribusi besar terhadap peningkatan bahaya penyakit akibat virus yang ditularkan oleh nyamuk, termasuk demam berdarah dengue Disisi lain, penggunaan insektisida sangat penting untuk mencegah penyebaran virus dengue. Masyarakat telah menggunakan insektisida untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh vektor demam berdarah, yang berpotensi menjadi endemik di banyak negara. Insektisida pencegah demam berdarah di Indonesia menjadi kurang efektif karena nyamuk menjadi resisten. Serangga yang terpapar insektisida dalam jangka waktu tertentu akan menghasilkan keturunan yang resisten terhadap insektisida akibat tekanan seleksi lintas generasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutasi pada nyamuk Aedes dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Nyamuk yang dikumpulkan dari empat wilayah berbeda di Surabaya, Indonesia, yaitu Kranggan, Masjid Ulul Azmi, Ploso, dan Kalijudan. Diantaranya, tiga sampel teridentifikasi sebagai Aedes albopictus (A1, A2, dan A5) dan dua sampel teridentifikasi sebagai Aedes aegypti (A3 dan A4). Frekuensi alel resisten dianalisis menggunakan paket Hardy-Weinberg di RStudio versi 2023.03.1. Penelitian ini mengungkapkan bahwa dua nyamuk membawa alel mutan homozigot dengan pita 113 bp dan tiga nyamuk membawa alel tipe liar homozigot dengan pita 93 bp. Mutasi sistein-ke-sistein (C/C) dan mutasi fenilalanin-ke-fenilalanin (F/F) pada kodon 1534 diamati pada nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Alel mutan homozigot ditemukan di Kranggan, Surabaya, Indonesia. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai resistensi insektisida dan mutasi dengan mengumpulkan sampel yang lebih representatif dari wilayah yang lebih luas di wilayah Surabaya. Meski demikian, penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pengendalian vektor dan pencegahan dini penyakit demam berdarah.

Penulis:  Teguh Hari Sucipto, Syananda Zahra Fadila, dkk.

Judul Artikel: Detection of Knockdown-Resistance Homozygous Mutant C1534C using Allele-Specific Polymerase Chain Reaction in Aedes albopictus and Aedes aegypti

Informasi detail tentang artikel ilmiah ini dapat dilihat di: https://e-journal.unair.ac.id/FMI/article/view/39802