Universitas Airlangga Official Website

Efek Regeneratif Extra Corporeal Shockwave Therapy pada Pasien Osteoarthritis Lutut

Ilustrasi tulang (sumber: KlikDokter)
Ilustrasi tulang (sumber: KlikDokter)

Osteoarthritis (OA) adalah salah satu penyakit degeneratif kronis sendi berupa kerusakan integritas kartilago (tulang rawan) artikular. Insidensi OA meningkat seiring dengan berjalannya usia. Manifestasi OA berupa nyeri lutut, kaku, bengkak, hingga instabilitas sendi menyebabkan pasien mengalami penurunan kemampuan dalam beraktivitas sehari-hari termasuk bekerja dan berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini menyebabkan OA menduduki peringkat kesebelas sebagai kontributor disabilitas global menurut studi Global Burden of Disease. Berbagai manajemen baik medikamentosa dan non medikamentosa (edukasi, modalitas fisik, latihan, perbaikan perilaku) semakin dikembangkan dari waktu ke waktu. Modalitas fisik dan latihan relatif lebih banyak diaplikasikan mengingat sifatnya yang non invasif dan efektif mengurangi keluhan pasien tanpa menimbulkan efek samping sistemik jika diberikan dalam waktu lama.

Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT) merupakan salah satu modalitas fisik yang menjadi perhatian akhir-akhir ini. Beberapa studi pendahulu menilai ESWT signifikan dalam mengurangi nyeri pada pasien OA lutut dibandingkan dengan manajemen medikasi anti nyeri, pemberian ultrasound diathermy, injeksi dengan kortikosteroid maupun asam hialuronat. Meskipun demikian, belum pernah dilakukan adanya penelitian untuk menilai dampak pemberian ESWT terhadap perubahan degradasi kartilago secara kuantitatif dengan menggunakan biomarker.

Berdasarkan beberapa studi pendahulu di atas, Petrina Theda Philothra, Imam Subadi, Andriati, Mohammad Zaim Chilmi, Indrayuni Lukitra Wardhani, Amandha Boy Timor Randita, Soenarnatalina Melaniani melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis efek regeneratif ESWT terhadap OA lutut. Kartilago tersusun atas kolagen, proteoglikan dan kondrosit. Kondrosit merupakan sel yang membantu menjaga kondisi kartilago, dimana patologi yang terjadi pada OA berkaitan dengan kegagalan kondrosit untuk menjaga homeostasis antara sintesis dan degradasi komponen ekstraselular seperti kolagen dan proteoglikan yang menyebabkan inflamasi sendi dan kapsul sendi. Progresivitas OA dapat dievaluasi berdasarkan seberapa banyak kartilago yang dilepaskan ke celah sinovial dan kemudian dikeluarkan melalui urin.

Mekanisme ini dapat dinilai secara kuantitatif oleh biomarker berupa produk katabolik kolagen tipe II seperti uCTX-II (Urinary C-terminal Crosslinking Telopeptide of Type II Collagen). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan one group pretest and posttest design. Tiga belas pasien yang mengalami OA lutut mendapatkan terapi Piezo Shockwave 2 (focused-ESWT) yang terdapat di poli Rehabilitasi Medik RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Terapi diberikan dengan intensitas sedang seminggu sekali selama 6 minggu berturut-turut. uCTX-II dinilai pada awal, pertengahan dan akhir serangkaian sesi pemberian ESWT untuk menilai efek perbedaan jumlah pemberian terapi terhadap efek terapi yang diharapkan.

Hasil Penelitian

Salah satu simpulan hasil yang penting pada penelitian ini adalah ESWT memiliki potensi dalam memberikan efek regeneratif yang dianalisis menggunakan biomarker uCTX-II. Proses mekanotransduksi ESWT memicu regenerasi dan peningkatan sintesis kolagen oleh kondrosit, sehingga mampu mengimbangi proses degradasi kartilago yang terjadi. ESWT dinilai memiliki prinsip osteogenesis, kondrogenesis, dan angiogenesis yang berperan dalam neovaskularisasi dan proliferasi jaringan. Berbagai mekanisme ini terjadi melalui penurunan kadar Nitric Oxide (NO) pada celah sendi serta penurunan apoptosis kondrosit. Osteogenesis dan kondrogenesis terjadi melalui peningkatan regulasi growth factors berupa Transforming Growth Factor-β (TGF- β), Insulin-like Growth Factor- β (IGF-β), serta adanya perubahan metabolisme Mesenchimal Stem Cells (MSC) yang memfasilitasi diferensiasi dan proliferasi osteoblas dan kondrosit.

Di samping itu, terjadi peningkatan angiogenesis melalui Endothelial Nitric Oxide Synthase (e-NOS) dan Vessel Endothelial Growth Factors (VEGF) untuk menutrisi jaringan. Dalam hal nyeri, ESWT berperan dalam merangsang akson dan merusak serat sensorik peka nyeri yang tidak bermielin. Selain itu, proses perbaikan jaringan kartilago melalui osteogenesis dan kondrogenesis juga berperan dalam menurunnya nyeri pasca pemberian ESWT. ESWT telah memberikan efek bermakna pada penurunan degradasi kartilago setelah pemberian 3 kali terapi, dan semakin membaik setelah mendapatkan 6 kali terapi. Dengan adanya studi ini disertai adanya beberapa studi pendahulu yang menilai efek superior ESWT dibandingkan modalitas fisik lainnya, diharapkan ESWT lebih banyak digunakan sebagai modalitas fisik bagi penderita OA lutut dalam praktek klinis.

Penulis: Petrina Theda Philothra, Imam Subadi, Andriati, Mohammad Zaim Chilmi, Indrayuni Lukitra Wardhani, Amandha Boy Timor Randita, Soenarnatalina Melaniani.

Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat di Journal of Medicinal and Pharmaceutical Chemistry Research

Berikut judul dan link artikel:
Judul : Regenerative Effect of Extracorporeal Shockwave Therapy in Knee Osteoarthritis Patient
Link : https://jmpcr.samipubco.com/article_187674.html

Biodata Penulis:

Nama : dr. Andriati, Sp. K.F.R., K.R (K)
NIP : 196104011988102001
No HP : 08165430837

Nama mahasiswa : Petrina Theda Philothra
No HP : 082332853533