Universitas Airlangga Official Website

Efek Renang Intensitas Berat terhadap HSP-70, SOD, dan MDA Tikus Putih Jantan

Foto oleh djursajten.se

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara aktivitas fisik berenang intensitas berat dengan cara membuktikan perbedaan rerata kadar HSP-70, kadar SOD dan kadar MDA tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang melakukan aktivitas fisik intensitas berat dibandingkan dengan tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang tidak melakukan aktivitas fisik berat.

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratoris. Penelitian ini merupakan penelitian jenis True Experimental Research yang menggunakan desain penelitian Post Test Only Control Group Design. Unit eksperimentalnya terdiri dari 28 Tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian dimulai dengan membagi tikus menjadi 2 kelompok. Kelompok 0 yang tidak mendapatkan perlakuan aktivitas fisik berat dan kelompok 1 yang mendapatkan perlakuan aktivitas fisik intensitas berat 3x dalam seminggu selama 4 minggu.

Hasil uji Shapiro-Wilk menunjukkan data HSP-70 berdistribusi normal (p<0,05). Data SOD dan MDA semua kelompok berdistribusi normal (p>0,05). Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan terdapat perbedaan bermakna HSP-70 antar kelompok (p > 0,05), hasil uji Mann Whitney menunjukkan HSP-70 kelompok K0 berbeda bermakna dengan kelompok K1. Hasil analisis varian dengan Brown-Forsythe menunjukkan terdapat perbedaan bermakna SOD antar kelompok (p < 0,05) Hasil uji Games Howell menunjukkan SOD kelompok K0 berbeda bermakna dengan kelompok K1. Hasil analisis varian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna MDA antar kelompok (p < 0,05). Hasil uji LSD menunjukkan MDA kelompok K0 berbeda bermakna dengan kelompok K1.

Terdapat perbedaan rerata kadar HSP-70 pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang melakukan aktivitas fisik berat, lebih rendah dibandingkan dengan tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang tidak melakukan aktivitas fisik berat. Terdapat perbedaan rerata kadar SOD pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang melakukan aktivitas fisik berat, lebih rendah dibandingkan dengan tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang tidak melakukan aktivitas fisik berat . Terdapat perbedaan rerata kadar MDA pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan setelah melakukan aktivitas fisik berat, lebih tinggi dibandingkan dengan tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang tidak melakukan aktivitas fisik berat.

Penulis : Prof. Dr. Aryati, dr., M.S., Sp.PK (K)

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di : https://phcogj.com/article/1798

Dody Taruna a,b , Aryati c , Bambang Purwanto d ,*

a Doctoral Program of Medical Science, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

b Department of Physiology, Faculty of Medicine, Universitas Hang, Surabaya, Indonesia

c Department of Clinical Pathology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga – Dr. Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia d Department of  Physiology, Medical Faculty, Airlangga University, Surabaya