Indonesia memiliki banyak festival musik juga musisi epik yang menghiasi industri hiburan. Dari tahun ke tahun, peminat musik dan pagelaran musik di Indonesia selalu berkembang. Berdasarkan data dari Populix, 77% masyarakat Indonesia tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan konser musik musisi baik dalam negeri atau luar negeri.
Soundrenaline, Pesta Pora, Synchronize Fest, Java Jazz Festival, Lalala Fest, Joyland, We The Fest, dan Djakarta Warehouse Project adalah pagelaran festival musik bertaraf internasional yang selalu penggemar nantikan. Penggemar festival musik lokal tidak hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga penggemar luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Â
Festival musik yang berlangsun di Indonesia cukup mendapat perhatian dari pengunjung mancanegara. Pemerintah dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berada di tahap optimalisasi kegiatan di industri hiburan. Menariknya, festival musik di Indonesia juga beragam, berbagai genre musik menghiasi setiap tahunnya. Menandakan bahwa festival musik lokal secara tidak langsung menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Nauli (2020) mendefinisikan festival sebagai acara yang terselenggara selama sehari atau satu minggu sebagai bentuk perayaan atau selebrasi yang menggembirakan. Perkembangan industri hiburan di Indonesia yang pesat, memberikan standar terhadap kualitas musik di Indonesia. Banyaknya penyelenggaraan festival dan konser musik di Indonesia cenderung belum terorganisir daripada negara tetangga Malaysia, Singapura, atau Thailand. Indonesia sering tidak menjadi pilihan promotor dan musisi luar negeri untuk berbisnis.
Musik di Indonesia sebenarnya memiliki peluang terhadap peningkatan diversifikasi ekonomi kreatif melalui seni, kriya, kuliner, dan pertunjukan. Adapun strategi pengembangan pariwisata untuk festival musik bukan hanya dari penyelenggara festival tetapi melalui beberapa hal, seperti pengembangan infrastruktur. Pemerintah perlu membangun infrastruktur memadai guna menciptakan peningkatan kualitas dan pelayanan ruang publik. Bantuan infrastruktur adalah bantuan bentuk modal yang dapat berkolaborasi antara swasta dan pemerintah.
Kemudian, pemerintah perlu menetapkan standar pada pelayanan penyelenggaraan festival, meminimalisir kemungkinan kesalahan selama kegiatan festival berlangsung, memberikan edukasi tentang kesadaran beretika dan berperilaku terutama untuk kepentingan bersama. Selain itu, pemerintah juga perlu membuat regulasi dan kebijakan terhadap pelanggar di ruang publik, merekrut SDM unggul selama kegiatan festival atau konser, serta mengorganisir dan membangun jaringan efektif dari banyak pihak.
Festival tidak dapat terselenggara jika hanya terdiri atas satu pihak. Banyak pihak yang ikut berkontribusi pada kegiatan festival. Sponsor, media partner, UMKM, dan kepolisian. Oleh karena itu, membangun jaringan komunikasi efektif adalah bentuk strategis membangun berjalannya acara. Daya tarik lainnya dalam menggaet pengunjung mancanegara dengan berinvestasi kepada musisi lokal.
Perkembangan musisi di Indonesia harapannya mampu memberikan pengaruh dan kontribusi secara lebih luas. Adanya media digital, mempengaruhi optimalisasi mempromosikan karya melalui media sosial, website, dan aplikasi. Pemerintah dan komunitas lokal berpengaruh dalam memberikan bantuan baik pembinaan, pelatihan, pendanaan dan promosi.
Menurut Ferry Dermawan, banyaknya konser yang bermunculan dengan harga tiket relatif tinggi, membuat masyarakat lebih selektif mempertimbangkan konser atau festival musik. Berdasarkan data, lebih dari 50% responden mayoritas masyarakat memilih konser musik festival dan 43% responden memilih konser musik tur. Selanjutnya, musisi lokal menjadi pilihan utama yaitu 51%, K-Pop 26%, dan penyanyi atau band internasional sebanyak 23%.
Festival masih menjadi pilihan karena menghadirkan musisi yang beragam. Niche market industri musik yang dapat terbangun adalah hubungan antara musisi lokal dan musisi luar negeri. Dengan kolaborasi, akan ada peluang musisi lokal semakin terkenal. Beberapa kolaborasi yang dilakukan cukup memberikan pengaruh kepada musisi lokal. Hambatan selama penyelenggaraan festival musik, akan menjadi evaluasi pada kegiatan festival atau konser selanjutnya.
Pada dasarnya, perencanaan festival meliputi riset market, pemilihan musisi, penentuan tema festival, promosi, dan lain sebagainya. Pekerja kreatif berupaya untuk tetap menggaet loyalitas penonton dengan pemilihan line up dari survei penonton. Loyalitas dapat berarti komitmen untuk menyebarkan word of mouth dan memberikan rekomendasi tentang festival yang dikunjungi (Anil, 2012). Kepuasan menonton festival musik lokal mempengaruhi penonton untuk melakukan revisit intention. Jangkauan audiens yang luas, memberikan daya tarik tidak hanya menjangkau pengunjung lokal tetapi juga pengunjung mancanegara.
Penulis: Ilsa Nabila