Universitas Airlangga Official Website

Gangguan Penghiduan dan Pengecapan pada pasien COVID-19 dengan Manifestasi Klinis Saluran Pernapasan

Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan kejadian akibat infeksi virus SARS-CoV 2 yang menyerang organ-organ saluran pernapasan. Gejala dan tanda pasien COVID-19 dapat bermanifestasi pada saluran pernapasan maupun sistem organ tubuh yang lain.

Di Indonesia, laporan kasus COVID-19 dengan gejala dan tanda pada saluran pernapasan banyak dilaporkan. Pada beberapa kasus tersebut,  ditemukan pula gejala dan tanda pada organ khusus penghiduan maupun pengecapan. Tim peneliti yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Departemen Anatomi, Histologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia menganalisis hal tersebut berdasarkan data pasien yang dirawat di instalasi gawat darurat, RSUD. Dr. Soetomo, Surabaya selama periode Januari 2020 – September 2021.

Tim peneliti juga menganalisis penyakit-penyakit komorbiditas pada pasien tersebut, untuk mengetahui apakah kondisi tersebut berhubungan dengan lebih seringnya timbul gejala dan tanda anosmia dan/ atau disgeusia pada pasien COVID-19 dengan manifestasi pada saluran pernapasan.

Anosmia adalah kondisi dimana kemampuan indera penghiduan mengalami gangguan akibat lesi pada sistrm olfaktorius. Sedangkan disgeusia merupakan kondisi di mana pasien mengalami gangguan pengecapan. Sistem penghiduan dan pengecapan dapat mengalami kelainan pada pasien COVID-19 karena infeksi dan proses inflamasi yang mengenai saraf olfaktorius dan saraf kranialis V dan VII yang cabangnya menginervasi lidah dan rongga mulut.

Dari hasil penelitian kami ditemukan dari 158 pasien COVID-19 dengan manifestasi positif pada saluran pernapasan, 128 diantaranya menderita anosmia, dan 15 pasien menderita disgeusia.

Analisis data juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara anosmia dan disgeusia; antara anosmia dan batuk; serta anosmia dan sesak napas. Sedangkan 3 penyakit penyerta terbanyak pada pasien-pasien tersebut adalah kelebihan berat badan, hipertensi dan diabetes mellitus tipe-2.

Hasil dari penelitian kami dapat digunakan sebagai landasan penelitian lanjutan dalam bidang sistem indera penghidu dan pengecapan yang apabila mengalami gangguan dapat menyebabkan bertambah beratnya morbiditas pasien, diantaranya karena turunnya nafsu makan dan minum yang dapat memperberat kondisi pasien COVID-19.

Penulis: Prof. Viskasari P. Kalanjati, dr., M.Kes., PA(K)., Ph.D.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

Anosmia, Dysgeusia, and Comorbidity in COVID-19 Patients with Respiratory Tract Manifestations.

Siswanto JLJ, Kalanjati VP, Soetjipto S, et al. Anosmia, Dysgeusia, and Comorbidity in COVID-19 Patients with Respiratory Tract Manifestations. J Respi 2023; 9: 188-193.

https://e-journal.unair.ac.id/JR/article/view/46790/26317