Universitas Airlangga Official Website

Hadapi 10 Ribu Pesaing, Mahasiswa Sains Data UNAIR Lolos Magang di Kemenkeu RI

Potret Naufal Arya Raihasa, Mahasiswa Semester 6 Teknologi Sains Data FTMM. (Foto: Naufal)
Potret Naufal Arya Raihasa, Mahasiswa Semester 6 Teknologi Sains Data FTMM. (Foto: Naufal)

UNAIR NEWS – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah inisiatif Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia yang menawarkan kesempatan langka bagi mahasiswa untuk menjelajahi dunia pembelajaran di luar program studi. Melalui MBKM, mahasiswa dapat mengeksplorasi beragam kegiatan pembelajaran seperti magang, pertukaran pelajar, proyek riset, studi mandiri, kewirausahaan, dan pengalaman mengajar di sekolah.

Salah satu program yang menarik minat Ksatria Airlangga Universitas Airlangga (UNAIR) adalah Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Contohnya adalah Naufal Arya Raihasa, mahasiswa program studi Teknologi Sains Data (TSD), yang sedang menjalani magang di Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) sebagai Data Analyst sejak Februari hingga Juni 2024 mendatang. 

“Kementerian Keuangan memiliki peran strategis dalam struktur pemerintahan, mengelola keuangan dan aset negara, serta merencanakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Melalui magang ini, kita tidak hanya berkontribusi kepada organisasi, tetapi juga secara tidak langsung kepada masyarakat,” jelas Naufal.

Ia mampu mengalahkan lebih dari 10.000 pelamar di Kemenkeu RI dan mengalahkan 1.399 pelamar di posisinya. Dari ribuan pelamar tersebut, hanya 3 mahasiswa yang berhasil mendapatkan kesempatan menjadi Data Analyst, salah satunya adalah Naufal.

Dalam menjalankan tugasnya, Naufal masuk ke dalam ranah penggalian insight dan pembuatan model untuk menangani permasalahan yang kompleks. Metode yang digunakannya mencakup supervised learning, unsupervised learning, dan deep learning, semuanya ia pilih dengan cermat demi mencapai hasil yang optimal.

“Dalam proyek dengan Tim Pengelolaan Layanan dan Hubungan Stakeholder, saya bertugas mengklasifikasikan dan menganalisis feedback dari pegawai Pusat Informasi dan Teknologi (PUSINTEK) Kemenkeu. Proses ini memungkinkan untuk menghemat waktu dalam pelabelan manual dan mendapatkan wawasan mendalam tentang masalah yang pengguna hadapi. Ini adalah kesempatan berharga bagi saya untuk menerapkan teori akademis dalam praktik nyata,” ucap mahasiswa asal Jakarta tersebut.

Naufal bersama Rekan-rekannya Saat Onboarding MSIB, magang, Kemenkeu RI. (Foto: Naufal)

Bagi Naufal, magang MBKM bukan hanya sekadar pengalaman, tetapi juga kesempatan berharga untuk menerapkan ilmu dari perkuliahan ke dunia nyata, serta sebagai persiapan menghadapi tantangan karier di masa depan. Sebagai bagian dari persiapan, Naufal dengan teliti menyiapkan CV, transkrip nilai, dan portofolio untuk keperluan administrasi MSIB. 

Tak tertinggal, Naufal melakukan riset mendalam untuk memahami minat dan kualifikasi yang dibutuhkan di perusahaan yang dituju. “Selama proses seleksi, saya mengikuti semua tahap ujian dengan tekun, berlatih keras untuk wawancara, dan yang tak kalah penting, banyak berdoa,” ungkapnya. 

Pada akhir sesi wawancara, Naufal dengan tegas menekankan pentingnya ketelitian dalam proses pendaftaran MSIB. Ia memiliki harapan besar setelah masa magang usai. Naufal berharap kegiatan magangnya tidak hanya akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga memperluas jaringan relasi secara signifikan.

Penulis: Maissy Ar Maghfiroh

Editor: Feri Fenoria

Baca Juga:

Cerita Mahasiswa FTMM Magang di Industri Minyak dan Gas Internasional

Cerita Mahasiswa UNAIR Magang di Freeport hingga Terlibat Berbagai Proyek