Universitas Airlangga Official Website

Hubungan Antara Auditor Eksternal dan Komite Audit di Sekolah

Hubungan Antara Auditor Eksternal dan Komite Audit di Sekolah
Photo by esgi

Penelitian ini membahas hubungan antara ikatan institusi pendidikan atau sekolah (school ties) dan auditor eksternal. Serta dan komite audit serta dampaknya terhadap biaya audit di Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh regulasi yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Peraturan No. 55/POJK.04/2015. Peraturan yang mewajibkan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memiliki komite audit independen. Komite audit ini memiliki tanggung jawab yang luas, termasuk memberikan rekomendasi terkait pemilihan auditor eksternal kepada dewan komisaris, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti independensi, lingkup kerja, dan biaya audit.

Di tengah upaya untuk menjaga independensi auditor eksternal, terdapat kekhawatiran bahwa hubungan sosial, seperti institusi pendidikan atau sekolah antara anggota komite audit dan auditor eksternal, dapat mempengaruhi objektivitas dan kualitas audit. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ikatan sosial, termasuk kesamaan latar belakang pendidikan, dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam perusahaan dan berpotensi meningkatkan biaya audit. Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah adanya institusi pendidikan atau sekolah antara auditor eksternal dan komite audit berdampak pada biaya audit yang perusahaan bayar.

Metode Penelitian dan Hasil

Penelitian ini menggunakan data dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2016 hingga 2019. Data yang telah terhimpun meliputi informasi tentang biaya audit, struktur dewan komisaris, komite audit, karakteristik perusahaan, dan keberadaan fungsi audit internal. Analisis data menggunakan metode analisis regresi linier. Digunakan menguji hubungan antara institusi pendidikan atau sekolah dan biaya audit, dengan uji robustness seperti Coarsened Exact Matching (CEM) dan model Heckman Two Stage. Untuk mengatasi bias seleksi dan endogenitas, serta analisis sub-sampel dan pengujian sensitivitas untuk memastikan konsistensi temuan.

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa institusi pendidikan atau sekolah antara auditor eksternal dan komite audit memiliki hubungan positif signifikan dengan biaya audit. Di mana perusahaan dengan institusi pendidikan atau sekolah tersebut cenderung membayar biaya audit lebih tinggi. Namun, pengawasan yang efektif oleh dewan komisaris dapat melemahkan hubungan ini, sehingga mengurangi biaya audit. Di sisi lain, fungsi audit internal yang kuat justru memperkuat hubungan antara institusi pendidikan atau sekolah dan biaya audit. Karena auditor eksternal mungkin perlu melakukan lebih banyak pekerjaan untuk memvalidasi hasil audit internal. Penelitian ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan pengaruh hubungan sosial dalam tata kelola perusahaan. Terutama dalam konteks negara berkembang seperti Indonesia. Kemudian memberikan wawasan bagi regulator dalam merumuskan kebijakan yang lebih baik terkait hubungan antara komite audit dan auditor eksternal.

Penulis: Iman Harymawan, Nurhaliza Sani, Adib Minanurohman, Rohami Shafie

Link: https://www.emerald.com/insight/2042-1168.htm

Baca juga: Strategi Bisnis Perusahaan, Kemampuan Manajerial CEO, dan Pengungkapan Lingkungan