Kasus Tuberkulosis di negara berkembang sering menjadi kasus tertinggi penyebab kematian dan kesakitan. Secara global, terdapat 10 juta penderita tuberculosis dan 1,2 juta meninggal setiap tahunnya. Di Indonesia, angka morbiditas akibat TBC sebesar 845.000 penduduk, dan mortalitas sebesar 98.000 orang.
Tuberculosis yang menginfeksi sistem saraf pusat, memiliki resiko mengalami kematian dan kesakitan yang tidak kalah tinggi, dimana 2-5% terjadi pada pasien TB dan 10% pada pasien HIV. Berdasarkan resiko mortalitas tersebut, maka dapat diketahui bahwa biasanya Tuberkulosis SSP (Sistem Saraf Pusat) terjangkit pada pasien dengan kelainan imun. Namun pada kasus berikut, TB SSP terjadi pada pasien imunokompeten (tidak ada kelainan imun).
Pada diagnosis TB SSP, kesulitan kerap terjadi, dan memerlukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan bakteri tuberculosis bagian SSP yang terinfeksi. Sehingga, diperlukan pemeriksaan Radiologi/CT-Scan, neurologi/MRI, dan laboratorium. Terlebih lagi, kasus jarang terjadi pada pasien imunokompeten.
Penulis: Dr. Paulus Sugianto, dr. Sp.S(K)