Universitas Airlangga Official Website

Intervensi Depresi pada Mahasiswa Paramedis Malaysia Ministry of Health Training Institute

Ilustrasi depresi. (Sumber: Link Sehat)

Depresi merupakan kondisi umum yang dapat terjadi pada pelajar di lembaga pendidikan manapun, tidak terkecuali pelajar di Malaysia. Masalah kesehatan mental dapat berdampak buruk bagi pelajar khususnya pelajar perempuan  seperti penurunan kualitas hidup, prestasi akademik, kesehatan fisik dan interaksi sosial dengan teman dan anggota keluarga. Depresi adalah salah satu bentuk sindrom gangguan keseimbangan mood (suasana perasaan), ditandai oleh rasa kesedihan, apatis, pesimisme, dan kesepian. Intervensi depresi sangat signifikan terhadap permasalahan kesehatan mental global dan dialami manusia di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara global ditemukan 300 juta orang dari segala usia menderita depresi. Hampir 1 juta angka kematian setiap tahun karena bunuh diri, dan terdapat 3000 kematian akibat bunuh diri setiap hari. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa kurangnya pengetahuan tentang kesehatan mental berhubungan dengan stres, depresi, dan kecemasan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Cheng dkk di China, tahun 2021 di perguruan tinggi mendapatkan, bahwa semakin banyak mahasiswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan mental, semakin sedikit menderita gejala depresi.

Pengetahuan tentang depresi dan penyebabnya belum banyak diketahui, kurangnya pemahaman tentang depresi dan penyembuhannya membuat masalah kesehatan mental bagi mahasiswa, sehingga kondisi depresi ini  menjadi tidak diperhatikan dan tidak diobati. Intervensi depresi dini, seperti meningkatkan kesadaran akan depresi, berguna untuk mencegah terjadinya depresi. Oleh karena itu, pengetahuan tentang depresi diperkenalkan melalui aplikasi seluler untuk meningkatkan tingkat pengetahuan tentang depresi di kalangan mahasiswa paramedis di MALAYSIAN MINISTRY OF HEALTH TRAINING INSTITUTE DI KUCHING, SARAWAK. Kami melakukan penelitian tentang dampak intervensi dini depresi melalui aplikasi seluler. Penelitian ini dilakukan di antara mahasiswa paramedis tahun terakhir berusia 22 hingga 27 tahun. Knowledge of Depression for Students Questionnaire (KDSQ) dan penilaian klinis digunakan untuk menilai pengetahuan tentang depresi sebelum dan sesudah intervensi.

Pengetahuan depresi menggunakan  Knowledge of Depression for Student Mobile Application (KDS-App) terdiri dari 12 bagian dan digunakan dalam intervensi untuk meningkatkan pengetahuan tentang depresi di kalangan mahasiswa. Penilaian pengetahuan tentang depresi mahasiswa melalui KDSQ menunjukkan skor pengetahuan pasca intervensi lebih tinggi dibandingkan sebelum intervensi. KDS-App sebagai alat intervensi dalam penelitian ini berkontribusi terhadap peningkatan yang lebih besar kemampuan siswa dalam mengenali depresi (93,0%), pengetahuan tentang pertolongan pertama yang tepat untuk depresi (98,3%), dan kemampuan untuk menentukan intervensi medis untuk depresi (99,1%). Kelompok kontrol tidak menunjukkan peningkatan pengetahuan mereka tentang depresi berdasarkan penilaian klinis dan KDSQ. Selain mengedukasi mahasiswa tentang depresi, aplikasi seluler ini juga dapat digunakan sebagai alat pertolongan pertama depresi, sumber alternatif bagi siapa pun yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang depresi, memantau depresi secara mandiri, atau meningkatkan kesadaran akan depresi.

Link: https://mjphm.org/index.php/mjphm/article/view/2202

Penulis: Prof. Dr Irwanto,dr SpA(K)