Universitas Airlangga Official Website

“Investasi Langsung Asing di Sektor Pertanian dan Dampaknya pada Pertumbuhan Ekonomi Negara-negara Afrika Terpilih”

IL by detikcom

Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti Universitas Airlangga dan Universiti Teknologi Mara (Malaysia) berfokus pada melihat hubungan antara investasi langsung asing di sektor pertanian, tingkat penyerapan tenaga kerja, modal, dan Produk Domestik Bruto (PDB)  dalam kawasan Afrika.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah menjadi investor utama di Afrika. Saat ini di Afrika, Tiongkok adalah investor terbesar di antara negara-negara ekonomi utama. Menurut analisis tim peneliti, beberapa investasi oleh perusahaan-perusahaan milik pemerintah, khususnya di Tiongkok, telah menggeser fokus dari industri pertambangan dan pengadaan bahan baku ke industri pertanian, manufaktur, dan jasa. Sebagai contoh, investasi langsung asing (FDI) Tiongkok baru-baru ini di sektor pertanian di Afrika mencakup kopi di Kenya, ayam di Ghana, kapas di Mali, Uganda, dan Zambia, dan gula di Madagaskar. Dana Pembangunan Tiongkok-Afrika (yang mendorong perusahaan swasta Tiongkok untuk melakukan investasi langsung di Afrika) telah memfasilitasi pembiayaan ekuitas di area-area prioritas, termasuk pertanian di Afrika, dalam beberapa tahun terakhir.

Walaupun FDI di sektor pertanian di Afrika semakin tinggi, penting juga untuk menyadari bahwa dalam beberapa kasus, FDI di sektor pertanian dapat memiliki dampak negatif. Misalnya, jika FDI di bidang pertanian lebih berfokus pada tanaman ekspor atau menggantikan tanaman pangan yang sudah ada dengan tanaman industri, keamanan pangan di negara penerima dapat terpengaruh. Pembagian manfaat FDI yang menguntungkan bagi investor atau hanya beberapa bagian dari penduduk setempat tidak dapat membantu mengurangi kemiskinan di negara-negara penerima yang miskin dan justru dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan konflik. Dampak buruk ini dapat menjadi lebih parah jika pengaturan administratif, regulasi, dan tata kelola yang terkait dengan FDI tidak efektif, tidak transparan, dan tidak akuntabel di negara penerima.

Investasi Langsung Asing (ILA) memiliki peran penting dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara-negara Afrika. Penelitian ini difokuskan pada dampak investasi langsung asing di sektor pertanian terhadap tingkat pertumbuhan negara-negara Afrika terpilih, yaitu Nigeria, Mesir, Afrika Selatan, Aljazair, dan Maroko. Negara-negara ini dipilih berdasarkan kontribusi terbesar mereka pada pertumbuhan ekonomi di kawasan Afrika.

Para peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat membantu pemerintah dan investor lainnya dalam meningkatkan kinerja ekonomi kawasan ini. Penelitian ini menguji bagaimana investasi langsung asing di sektor pertanian dapat berdampak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara. Sejumlah negara mengandalkan FDI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menawarkan berbagai insentif dan layanan fasilitasi investasi bagi investor asing sehingga perlu diketahui apakah FDI yang masuk berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini terbatas pada negara-negara Afrika terpilih yang memiliki masalah dalam sektor pertanian dan kinerja investasi langsung asing.

Dalam penelitian ini, peneliti telah memeriksa pertumbuhan PDB negara-negara terpilih dengan menggunakan faktor produksi sebagai masin pertumbuhan. Faktor produksi ini diukur melalui fungsi produksi, yang menghubungkan antara input (faktor produksi) dengan output (barang dan jasa). Output yang dihasilkan bergantung pada jumlah input yang digunakan. Penelitian ini akan memusatkan perhatian pada faktor produksi berupa modal dan tenaga kerja, serta variabel baru yaitu investasi langsung asing di sektor pertanian.

Meskipun investasi langsung asing dapat memberikan manfaat bagi negara berkembang, terutama di Afrika, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Investasi ini dapat membantu transfer teknologi dan pengetahuan yang lebih baik, meningkatkan produktivitas, pertumbuhan, dan pengembangan ekonomi, serta dampak positif terhadap pekerjaan dan pendapatan.

Namun, investasi langsung asing juga harus diarahkan dengan bijak. Misalnya, jika investasi dalam pertanian lebih fokus pada tanaman ekspor atau menggantikan tanaman pangan, maka keamanan pangan di negara penerima dapat terpengaruh. Dampak buruk ini dapat diperparah jika regulasi dan tata kelola terkait investasi tidak efektif atau transparan di negara penerima.

Dalam konteks Afrika, terdapat banyak peluang dan tantangan dalam mengelola investasi langsung asing untuk sektor pertanian. Penelitian ini berupaya memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak investasi langsung asing di sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara Afrika terpilih. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan panduan bagi kebijakan pemerintah dan tindakan investor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah ini.

Penulis: Miguel Angel Esquivias

Jurnal: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/the-effect-of-foreign-direct-investment-in-the-agriculture-sector