Universitas Airlangga Official Website

Investigasi Hubungan antara Gaya Hidup Religius dan Kesehatan Sosial di Kalangan Guru Muslim

Foto oleh iStock

Prinsip-prinsip etika dan nilai-nilai kemanusiaan telah menjadi sangat penting di setiap waktu dan tempat. Selain itu, umat manusia selalu mematuhi prinsip-prinsip etika sepanjang sejarah dan bahkan melembagakan penerimaan mereka. Karena melihat ke gaya hidup Nabi Muhammad dan perintah dalam Al-Qur’an di bidang ini tidak spesifik untuk waktu dan tempat tertentu, kepatuhan Nabi pada prinsip-prinsip etika dan cara dia menangani berbagai hambatan sejauh ini telah menjadi model. untuk seluruh umat manusia. Pemenuhan gaya hidup religius berdasarkan ajaran Islam dengan demikian merupakan kebutuhan mendasar untuk mencapai peradaban Islam modern. Oleh karena itu, perhatian serius perlu diberikan oleh para cendekiawan Muslim terhadap gaya hidup dan kemunculannya dalam kehidupan bermasyarakat dan bermasyarakat. Berkaitan dengan hal ini, sangat penting untuk lebih fokus pada prinsip dan fondasi gaya hidup Islami karena hanya diwujudkan dan dipertahankan dengan prinsip-prinsip tersebut. Penilaian terhadap kedua konsep tentang makna hidup dan gaya hidup dari pandangan intelek dan pengetahuan manusia dan ilahi menunjukkan bahwa cara hidup orang berakar pada makna hidup mereka. Oleh karena itu, terjadinya segala jenis gaya hidup, termasuk gaya hidup Islam-religius, menuntut terbentuknya makna hidup yang tepat sebagai landasannya. Sementara makna hidup dan gaya hidup terus-menerus menjadi bagian integral dari kehidupan manusia, dan manusia selalu berusaha untuk menemukan jawaban spesifik untuk kedua masalah tersebut, mengatasi masalah adalah masalah yang menjadi perhatian pada periode kontemporer dan ilmu-ilmu baru yang muncul dari rasionalitas manusia. Oleh karena itu, temuan dari ilmu-ilmu tersebut telah dimanfaatkan untuk secara konseptual menggambarkan dan menganalisis dua konsep ini. Menanyakan tentang makna hidup terjadi dalam kehidupan semua manusia. Sekalipun persoalan falsafah dan tujuan hidup sama dengan sejarah kesadaran manusia, krisis makna dalam kehidupan manusia kontemporer telah menjadikan persoalan ini semakin penting dan menjadikannya salah satu perhatian utama yang diperbincangkan umat manusia. Ancaman untuk menjalani kehidupan yang bermakna yang disebabkan oleh tekanan kehidupan modern semakin membuat perlu untuk merenungkan makna hidup. Hal ini mendorong para sarjana di berbagai ilmu, seperti filsafat agama, filsafat etika bahkan psikologi itu sendiri untuk membahas masalah ini, karena dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, terutama ranah ilmu-ilmu manusia, sangat luar biasa. Terlepas dari sifat universal subjek makna hidup dan pertemuan semua manusia dengan konsep ini sepanjang hidup mereka, itu masih kabur dan kurang jelas.

Selain itu, kesehatan sosial adalah salah satu faktor penting yang menuntut lebih banyak perhatian oleh para peneliti. Dengan kata lain, faktor pertama yang mempengaruhi kesehatan sosial di satu sektor adalah dimensi kesehatan lainnya. Misalnya, meningkatkan tingkat pekerjaan dapat mengurangi kemiskinan, kekerasan, depresi dan gejala kecemasan di berbagai komunitas. Keyakinan anggota masyarakat, serta tingkat pendidikan sosial dan posisi mereka serta dampak media, dengan demikian dapat mempengaruhi kesehatan sosial. Ada juga berbagai program promosi kesehatan sosial, yang dapat dikembangkan dan dilaksanakan oleh pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat (LSM). Namun, mereka memiliki tujuan yang berbeda; misalnya, mereka mungkin menilai beberapa faktor risiko penyakit atau masalah kesehatan atau mencoba mencegahnya. Program-program tersebut dilaksanakan untuk mengubah sikap anggota masyarakat terhadap penyakit dan meningkatkan kesehatan sosial. Dalam hal ini, berbagai program telah diperhitungkan, termasuk kesehatan, pendidikan media dan kampanye pendidikan sekolah. Dalam beberapa kasus, perubahan dilakukan di lingkungan atau gaya hidup warga untuk mencegah memburuknya kesehatan mereka atau komunitas tempat mereka berada. Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa gaya hidup memainkan peran penting dalam kesehatan pribadi dan masyarakat. Mengingat pentingnya guru dan peran mereka dalam mendidik generasi baru di setiap komunitas, penilaian kesehatan sosial dari perspektif individu ini sangat penting. Dengan latar belakang ini, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran gaya hidup religius dalam status kesehatan sosial guru Muslim di Malaysia pada tahun 2020–2021.

Gaya hidup merupakan bukti pengaruh sistem, budaya dan peradaban dalam berbagai masyarakat. Mengingat itu, semua sistem pemikiran bertujuan untuk mempertahankan cara hidup tertentu dalam warga negara untuk mewujudkan cita-citanya. Lebih jauh lagi, jika masyarakat tidak menerima gaya hidup yang diperkenalkan oleh sistem semacam itu, landasan dan nilai intelektual mereka ditolak. Dalam hal ini, gaya hidup Islami tidak berarti melepaskan semua kesenangan dan berkah, tetapi mengambil warna ilahi untuk semua kesenangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki hubungan antara gaya hidup religius dan kesehatan sosial di antara 1000 guru Muslim yang bekerja di Kuala Lumpur, Malaysia, selama periode enam bulan, pada tahun 2020–2021. Dengan menggunakan metode simple random sampling, 278 guru dengan demikian dipilih sebagai sampel statistik dan kemudian mengisi beberapa kuesioner tentang gaya hidup Islami dan kesehatan sosial. Analisis data juga dilakukan dengan menggunakan structural equation modeling (SEM) dalam paket perangkat lunak statistik Linear Structural Relations (LISREL). Hasilnya menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara gaya hidup Islami dan kesehatan sosial.p = 0,58, t = 6,84). Hasil penelitian menunjukkan pentingnya gaya hidup Islami dalam meningkatkan kesehatan sosial guru.

Untuk mengetahui artikel secara lebih detail, maka dapat mengunjungi link dibawah : https://hts.org.za/index.php/hts/article/view/7335/22431

Judul     : Investigating the relationship between religious lifestyle and social health among Muslim teachers

Penulis : Trias Mahmudiono