Universitas Airlangga Official Website

Jalan Pemikir Independen Menuju Pemimpin Inklusif: Perjalanan Transformasi Kepemimpinan

Penelitian ini bertujuan untuk mendalami teori kepemimpinan dengan belajar melalui berbagai kisah para pemimpin yang lain. Teori kepemimpinan transformasional terus berkembang hingga saat ini. Para akademis terus mencari bagaimana ciri kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan yang efektif harus dapat menumbuhkan budaya kejujuran, transparansi, kemandirian, dan menjadi contoh melalui persona sendiri. Untuk mempelajari kepemipinan yang efektif, mempelajari perjalanan para pemimpin dapat melengkapi teori kepemimpinan. Perdebatan mengenai kepimpinan apakah didapatkan sejak lahir atau dibentuk melalui perjalanan, terus menjadi topik yang hangat untuk didiskusikan. Pada tulisan ini, penulis ingin menyoroti bagaimana kepemimpinan transformasional dibentuk dengan mempelajari perjalan tokoh-tokoh pemimpin besar. Kisah dari berbagai tokoh pemimpin dapat memotivasi, memperkaya pemahaman kepemimpinan, dan bisa membuka berbagai diskusi akademis. Untuk dapat mengetahui apakah keterampilan dan pengetahuan akan kepemimpinan dapat diajarkan melalui kisah para pemimpin yang terkenal, peneliti menggunakan metode studi literatur. Peneliti memilih biografi seorang individu terkenal yang pencapaian kekuasaannya terdokumentasi dengan baik dan dirasakan secara luas.

Pada penelitian ini, penulis menghadirkan pemimpin dari Pakistan bernama Imran Ahmad Khan Niazi. Dari literatur yang ada, terdapat beberapa aspek yang dapat dipelajari dari seorang Imran Khan. Salah satu aspek yang dapat dipelajari adalah bagaimana Imran Khan berpegang teguh dengan pemikiran inpenden yang dia miliki. Ia dikenal karena komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap visinya dan kemampuannya menahan rasa gugup dengan lebih baik untuk mengatasi semua tantangan. Keteguhannya dalam menghadapi rintangan membuat perjalanannya jelas. Dia akan membela apa yang dia yakini kapan pun dia merasa perlu, didukung oleh pesona dan filosofinya. Konsistensi dari Imran Khan ini dapat disebut sebagai gaya kepemimpinan otentik. Kepemimpinan otentik menekankan pada keaslian dan integritas pemimpin. Teori ini berpendapat bahwa pemimpin yang efektif adalah mereka yang mampu memimpin dengan cara yang konsisten dengan nilai-nilai dan keyakinan mereka sendiri. Pemimpin yang otentik lebih dipercaya dan dihormati oleh pengikut mereka. Mereka juga lebih mampu memotivasi dan menginspirasi pengikut mereka untuk mencapai tujuan yang tinggi. Selain kepemimpinan Imran Khan yang otentik, Imran Khan juga sosok yang melayani. Kepemimpinan yang melayani adalah gaya kepemimpinan yang menekankan pada pentingnya pemimpin untuk mengutamakan kebutuhan orang lain di atas kepentingannya sendiri. Imran Khan adalah seorang politikus dan aktivis sosial asal Pakistan. Ia dikenal karena komitmennya terhadap isu-isu seperti kesetaraan, pengentasan kemiskinan, dan pelestarian lingkungan. Khan telah menjalankan berbagai program dan inisiatif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Gaya kepemimpinan yang melayani adalah gaya kepemimpinan yang efektif karena dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif. Pemimpin yang melayani lebih mampu memotivasi dan menginspirasi pengikutnya untuk mencapai tujuan bersama. Imran Khan juga merupakan sosok yang religius. Ia dikenal karena komitmennya terhadap nilai-nilai spiritual, seperti keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan umat manusia. Kepemimpinan spiritual adalah gaya kepemimpinan yang menekankan pada pentingnya pemimpin untuk mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam kepemimpinannya. Spiritualitas dapat memberikan pemimpin dengan kekuatan dan inspirasi untuk menghadapi tantangan dan mencapai tujuan. Spiritualitas juga dapat membantu pemimpin untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan pengikutnya. Terakhir, Imran Khan juga merupakan sosok pemimpin yang inklusif. Ia dikenal karena komitmennya terhadap nilai-nilai demokrasi dan kesetaraan. Khan telah menjalankan berbagai program dan inisiatif untuk mempromosikan keragaman dan inklusi di Pakistan. Kepemimpinan inklusif adalah gaya kepemimpinan yang menekankan pada pentingnya pemimpin untuk merangkul keragaman dan perbedaan dalam suatu kelompok. Teori ini berpendapat bahwa pemimpin yang efektif adalah mereka yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang aman dan mendukung bagi semua orang, terlepas dari latar belakang mereka. Kepemimpinan inklusif penting dalam dunia yang semakin beragam. Dalam dunia yang semakin saling terhubung, penting bagi pemimpin untuk dapat bekerja dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Kepemimpinan inklusif dapat membantu pemimpin untuk membangun kepercayaan dan kerja sama antar kelompok yang berbeda.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah kita dapat banyak belajar dari para pemimpin besar untuk memperluas wawasan mengenai berbagai gaya kepemimpinan. Terutama dalam membentuk gaya kepemimpinan transformasional inklusif. Berbagai tokoh yang dapat dijadikan contoh antara lain Imran Khan, Martin Luther King Jr., Nelson Mandela, dan Mahatma Gandhi. Para pemimpin tersebut dikenal karena karisma, ketekunan, dan inklusivitas mereka. Mereka telah menginspirasi dan memotivasi orang-orang dari berbagai latar belakang untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.

Penulis: Dian Ekowati, S.E., M.Si., M.AppCom (OrgChg)., Ph.D.

Jurnal: The path of an independent thinker to an inclusive leader: The journey of leadership transformation