Universitas Airlangga Official Website

Karakter Miskroskopis dan Fisikokimia pada Ekstrak Tanaman Ingu yang Prospektif

Foto by Orami

Ada ribuan spesies tanaman obat yang dikenal di dunia. Beberapa tanaman obat telah dikembangkan sebagai bahan baku obat alami. Ruta angustifolia L. atau yang biasa dikenal dengan tanaman ingu, telah banyak digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai keluhan termasuk pada penyakit kuning dan gangguan hati.

Upaya ilmiah untuk menguak efek farmakologis telah dilakukan melalui berbagai penelitian. Salah satu penelitian yang telah dilakukan adalah pengujian terhadap hambatan virus hepatitis C. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa daun R. angustifolia dapat menghambat virus hepatitis C dalam sel kultur sel hepatosit. Ekstrak tanaman ini bekerja dengan menghambat replikasi virus yang ditunjukkan adanya hambatan pada protein virus hepatitis.  Selain itu potensi ekstrak tanaman ini ditunjukan melalui efek sinergis dalam kombinasi dengan obat-obat antivirus. Hal ini menunjukkan peluang dan potensinya untuk dikembangkan sebagai obat alternatif atau komplementer pada hepatitis. Oleh karena itu diperlukan pemahaman terkait karakteristik tumbuhan yang meliputi sifat mikroskopis, fisikokimia, dan profil fitokimia yang merupakan informasi yang diperlukan untuk menjamin mutu bahan baku dalam pengembangan obat.

Gambaran ciri mikroskopis pada irisan melintang daun tegak lurus costa ditemukan adanya sel epidermis, jaringan palisade, mesofil dengan stomata, dan kristal Ca-oksalat. Sifat fisikokimia ditunjukkan dengan beberapa parameter yaitu sari larut air, sari larut etanol, total abu, abu larut air, abu larut asam, dan susut pengeringan. Nilai fisikokimia yang didapatkan masih relatif memenuhi batasan dalam Materia Medica Indonesia V, yaitu tidak kurang dari 28% untuk sari larut air, tidak kurang dari 8 % untuk sari larut etanol, tidak melebihi 10% untuk total abu, abu tidak larut asam tidak melebihi 3% dan susut pengeringan tidak lebih dari 10%. Pengujian cemaran logam berat terhadap Pb, Cd, Hg, dan As dan menunjukkan nilai yang memenuhi syarat dengan nilai jauh dibawah batas maksimal ( Pb £ 10 ppm, Cd £ 0.3 ppm, Hg £ 0.5 ppm, As £ 5ppm). Profil kandungan senyawa melalui analisa kromatografi lapis tipis dan High Performance Liquid Chromatography dari ekstrak daun R. angustifolia ditunjukkan mengandung flavonoid, terpenoid, dan alkaloid. Informasi tersebut perlu diperhatikan dalam pengembangan ekstrak sebagai bahan baku obat tradisional. Hal tersebut menunjukkan mutu dan untuk menjamin keamanan material.

Penulis: Tutik Sri Wahyuni, S.Si., Apt., M.Si., Ph.D Judul Artikel ilmiah: Microscopic and physicochemical evaluation of Ruta angustifolia leaves. Link artikel: https://www.publichealthinafrica.org/jphia/article/view/2520