Universitas Airlangga Official Website

Keberlanjutan dalam Mengatasi Perubahan Lingkungan dan Masalah Sosial

Keberlanjutan dalam Mengatasi Perubahan Lingkungan dan Masalah Sosial
Foto by Gatra

Keberlanjutan merupakan strategi perusahaan merujuk pada integrasi prinsip-prinsip keberlanjutan dalam seluruh aspek operasional dan keputusan bisnis untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan perlindungan lingkungan. Teori Elkington (1998) menegaskan bahwa perusahaan harus mempertimbangkan keberlanjutan planet, people dan properity. Dengan mengadopsi strategi keberlanjutan, perusahaan tidak hanya fokus pada profitabilitas jangka pendek tetapi juga pada keberlanjutan jangka panjang, yang mencakup tanggung jawab sosial dan lingkungan. Keberlanjutan juga adalah sebagai bentuk tanggung jawab sosial sebagai bentuk legitimasi dan proses produksi peduli lingkungan sebagai bentuk untuk mengurangi dampak dari emisi karbon. Penerapan keberlanjutan memberikan nilai tambah dan solusi bagi kehidupan dan tidak sekedar orientasi profit, sehingga memberikan keselamatan bagi lingkungan dan manusia.

Masalah agensi merupakan konflik kepentingan yang mungkin terjadi antara prinsipal-agen yang terlibat dalam perusahaan. Pihak agen yang dititipkan oleh pihak prinsipal ini bertindak atas keinginannya sendiri artinya pemegang saham tidak selalu dapat mengatur kepengurusan perusahaan. Misalnya, agen kurang peduli untuk melakukan green economy karena dianggap menambah pekerjaannya (Rameezdeen et al., 2019). Di sisi lain, pemegang saham perlu memperhatikan visibilitas terhadap lingkungan, sosial yang dikerjakan oleh pihak agen terpercaya di perusahaan. Masalah agensi dapat berkurang dengan adanya keselerasan tujuan dari agen dan prisipal untuk melakukan praktik keberlanjutan. Agen yang berfokus pada keberlanjutan cenderung mengambil keputusan yang lebih etis dan bertanggung jawab.

Pandangan Dunia

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan, menuntut negara-negara di seluruh dunia untuk menerapkan dan mencapai 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Selain itu, PPB juga menetapkan tuntutan bagi negara-negara dan organisasi di seluruh dunia untuk mencapai net zero emission. Penerapan SDGs dan net zero emission memerlukan pendekatan kolaboratif yang dilakukan oleh berbagai pihak bekerja sama untuk mencapai tujuan. Kerjasama antar pemangku kepentingan ini merupakan kunci untuk memastikan bahwa SDGs dapat dicapai secara efektif dan efisien. Penerapan SDGs memerlukan kerjasama antara pemerintah dengan BUMN, perusahaan swasta, akademisi ataupun masyarakat sipil.

Kinerja keberlanjutan perusahaan muncul dan berkembang sejalan dengan relasi antara perusahaan dengan masyarakat. Hal tersebut sangat ditentukan oleh dampak yang timbul dari perkembangan dan peradaban masyarakat. Semakin tinggi tingkat peradaban masyarakat, seperti perkembangan ilmu pengetahan dan teknologi, semakin meningkat pula kesadaran akan pentingnya kualitas pendidikan. Semua itu bermuara pada tuntutan perusahaan dalam memberikan tanggung jawab sosialnya. Namun, tuntutan sudah tidak berlaku lagi bagi PT Amerta Indah Otsuka, karena pada prinsipnya perusahaan tersebut sudah menyadari apabila mendirikan usaha di wilayah masyarakat maka masyarakat tersebut juga harus menikmati kesejahteraan yang didapat oleh perusahaan.

Penerapan SDG’s

PT Amerta Indah Otsuka menganggap bahwa tanggung jawab kepada masyarakat merupakan tanggung jawab yang sangat penting. Mereka menganggap masyarakat merupakan satu kesatuan. Pihak perusahaan merasa bahwa kehadirannya berguna bagi masyarakat sekitar apabila perusahaan memberikan dampak positifnya. Perusahaan menyadari bahwa masyarakat merupakan salah satu stakeholder yang merasakan dampak dari eksistensinya perusahaan. Oleh karena itu, sebagai pengelola perusahaan tentunya dituntut untuk melakukan hal-hal yang ada hubungannya dengan tanggung jawab kepada masyarakat. Dengan hadirnya perusahaan ini tentunya masyarakat menaruh harapan besar terhadap eksistensi perusahaan memenuhi kekurangan yang dialami masyarakat sekitar. Hal tersebut juga sangat diperhatikan oleh pihak-pihak pengelola perusahaan sebagai wujud pertanggungjawaban mereka terhadap kesehatan masyarakat.

Kinerja keberlanjutan yang terlaksana oleh PT Amerta Indah Otsuka telah mewujudkan impian United Nation untuk menerapkan SDGs pada setiap negara. Program keberlanjutan yang diberikan yang hanya sebatas kedermawan merupakan suatu kekeliruan karena hanya akan menciptakan ketergantungan dan membebani perusahaan dalam jangka panjang. Agar hal ini tidak terjadi, CSR diintegrasikan kedalam nilai-nilai perusahaan, dengan berorientasi pada upaya untuk menumbuhkan kemandirian. Selain itu, faktor kesejahteraan masyarakat serta kelestarian lingkungan hidup juga. Jika hal-hal ini terlaksana, maka kemampuan ekonomis masyarakat akan menguat dan keberlangsungan kehidupan mampu bertahan karena mendapat daya dukung lingkungan hidup. Selain bermanfaat bagi masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya, dampak positif akan kembali kepada perusahaan dalam jangka panjang.

Penulis: Dr. Isnalita, Dra., M.Si., Ak

Link: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/controlling-social-problems-and-environmental-changes-through-sus

Baca juga: Faktor Pendorong Ekspor Makanan Laut Indonesia dan Potensi Pasar Halal di Negara-Negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam)