Universitas Airlangga Official Website

Kepuasan Belajar Online di Perguruan Tinggi

Foto by Edukasi SINDOnews

Krisis pandemi Covid-19 telah memicu penerapan pembelajaran online secara komprehensif di Indonesia, termasuk di perguruan tinggi. Model pembelajaran diubah dari pertemuan tatap muka secara konvensional menjadi pertemuan jarak jauh melalui internet atau pembelajaran online. Sebelumnya, model pembelajaran online belum banyak dilakukan di Indonesia. Karenanya, perubahan ini dapat menghadirkan respon positif maupun negatif yang akan mempengaruhi kepuasan belajar mahasiswa.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis anteseden yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa pada pembelajaran online. Kepuasan mahasiswa dalam pembelajaran online didefinisikan sebagai sejauh mana pengalaman belajar online dirasakan telah memenuhi harapan mahasiswa terhadap proses pembelajaran dan hasilnya. Adapun anteseden yang diteliti meliputi kompleksitas teknologi yang dirasakan, pengalaman belajar mahasiswa, kesiapan belajar online, dan kehadiran dosen dalam kegiatan pembelajaran online. Kepuasan belajar mahasiswa sangat penting untuk diperhatikan karena akan memberikan dampak pada tingkat penerimaan pembelajaran dan efektifitas hasil pembelajaran yang akan dicapai.

Al-Fraihat et al. (2017) menyampaikan bahwa salah satu aspek yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran online adalah kesiapan, baik infrastruktur maupun teknologi, kurikulum, dan kesiapan psikologis. Demikian pula Hung et al., (2010) juga menyampaikan bahwa pembelajaran online yang efektif dapat tercapai jika siswa memiliki kesiapan belajar online. Hasil yang berbeda disampaikan oleh Fogerson (2005) bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor kesiapan dengan kepuasan belajar online. Oleh karena itu, mengetahui bagaimana kesiapan belajar online mahasiswa dalam pembelajaran online akan membantu perguruan tinggi mencari strategi yang tepat untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran aktif dan mandirinya (Wei & Chou, 2020).

Pembelajaran online melibatkan perangkat keras, perangkat lunak, dan juga infrastruktur yang digunakan untuk mendukung konektivitas (Al-Araibi dkk., 2019). Kompleksitas teknologi yang muncul dalam pembelajaran online dapat menghadirkan kesulitan teknis dalam menggunakan teknologi yang akan menjadi salah satu kelemahan dalam pelaksanaan pembelajaran online(Sitzmann et al., 2010). Karena aspek teknologi merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembelajaran online, maka penting untuk memperhatikan pemahaman individu terhadap kompleksitas teknologi untuk mendukung kesiapan dan kepuasan mengikuti pembelajaran online.

Selain kompleksitas teknologi, Fogerson (2005) menyatakan bahwa kesiapan siswa juga berkaitan dengan pengalamannya, baik pengalaman lingkungan kolaboratif maupun pengalaman mengikuti pembelajaran online. Dikatakan pula bahwa pengalaman mengikuti pembelajaran online dapat memprediksi tingkat kepercayaan dalam lingkungan pembelajaran online. Pengalaman belajar online dapat mempengaruhi tingkat kepuasan, dimana tingkat kepuasan yang tinggi akan menyebabkan keterlibatan siswa dalam kelas online (Sahin & Shelley, 2008).

Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kelas online tidak lepas dari peran kehadiran dosen. Kehadiran dosen merupakan aspek penting ketika merancang dan memfasilitasi kursus online (Richardson et al., 2016), dan memiliki implikasi penting bagi pengalaman belajar secara keseluruhan Bolliger & Martindale (2004). Dosen juga harus membangun kehadiran dan kepribadiannya dalam kegiatan kelas selama pengajaran dan diskusi (Shea et al., 2006), membangun strategi komunikasi, membangun hubungan dengan siswa, dan membangun keterlibatan siswa dalam pembelajaran (Richardson et al., 2016). Kepedulian dosen terhadap pembelajaran dengan memberikan umpan balik dinilai sebagai perhatian yang tinggi dan dirasakan sebagai hal penting yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Eom et al., 2006; Jaggars et al., 2013). Oleh karena itu, kurangnya interaksi dengan dosen dan teman sekelas memicu ketidakpuasan terhadap pembelajaran online (Cole et al., 2014).

Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti pembelajaran online selama pembatasan belajar di kampus akibat pandemi Covid-19. Sampel berjumlah 439 orang mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di delapan pulau di Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive. Pengumpulan data dilakukan secara single cross section melalui kuesioner yang dibagikan secara online. Untuk menyaring responden mahasiswa, kuesioner disebarkan dengan bantuan jejaring dosen. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menjawab enam hipotesis penelitian, yaitu pertama menguji variabel pengalaman mahasiswa terhadap variabel kesiapan mahasiswa; Kedua, menguji variabel kompleksitas teknologi terhadap variabel kesiapan mahasiswa; ketiga, menguji variabel kesiapan mahasiswa terhadap variabel kepuasan mahasiswa; keempat, menguji  variabel pengalaman mahasiswa terhadap variabel kepuasan mahasiswa melalui variabel kesiapan mahasiswa; kelima  menguji  variabel kompleksitas teknologi terhadap variabel kepuasan mahasiswa melalui variabel kesiapan mahasiswa, dan keenam menguji variabel kehadiran dosen terhadap variabel kepuasan mahasiswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan mahasiswa dalam pembelajaran online dipengaruhi secara positif oleh pengalaman mahasiswa, kesiapan mahasiswa, dan kehadiran dosen dalam pembelajaran online. Selain itu, kesiapan mahasiswa ditemukan mampu memediasi pengalaman mahasiswa dan kepuasan mahasiswa dalam pembelajaran online. Akan tetapi hasil menunjukkan bahwa kesiapan mahasiswa dalam belajar online tidak memediasi kompleksitas teknologi dan kepuasan mahasiswa dalam pembelajaran online.

Temuan ini menyiratkan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mempersiapkan dan mempromosikan pengembangan pembelajaran online. Implikasinya pada perguruan tinggi adalah perguruan tinggi diharapkan dapat lebih meningkatkan kepuasan mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran online dengan memperhatikan kesiapan mahasiswa dan kehadiran dosen. Optimalisasi kesiapan mahasiswa dan kehadiran dosen diperlukan untuk meningkatkan kemandirian mahasiswa dalam belajar dan keterlibatannya dalam proses pembelajaran dua arah. Adanya sistem pembelajaran online yang baik akan meningkatkan kesiapan belajar dan mendorong kolaborasi dan interaksi sehingga kepuasan belajar meningkat dan dapat mendongkrak hasil pembelajaran atau prestasi akademik mahasiswa. Selain itu, perguruan tinggi dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dosen melalui pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengelola kelas agar lebih interaktif, baik secara materil maupun sosial. Dukungan sistem pembelajaran online yang baik dan terstruktur diperlukan untuk mendorong kesiapan dan kolaborasi. Temuan ini juga berkontribusi pada pengembangan pembelajaran online khususnya yang berkaitan dengan upaya peningkatan kepuasan mahasiswa dalam pembelajaran online.

Penulis: Prof. Dr. Fendy Suhariadi, Drs., M.T.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/35724

SUHANDIAH, Sri et al. Online learning satisfaction in higher education: what are the determining factors?. Jurnal Cakrawala Pendidikan, [S.l.], v. 41, n. 2, p. 351-364, may 2022. ISSN 2442-8620. Available at: <https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/35724>. doi:https://doi.org/10.21831/cp.v41i2.35724.