Universitas Airlangga Official Website

Kombinasi Nano Hydroxyapatite dan  EGCG yang Potensial sebagai Bahan Pulp Capping

ilustrasi Pulp Capping (sumber: halodoc)

Pulp capping merupakan perawatan pulpa konservatif yang minimal invasif. Tujuan perawatan pulp capping adalah untuk menghentikan proses karies, merangsang pulpa untuk membentuk dentin tersier, serta memberikan perlindungan dari inflamasi. Pemilihan bahan pulp capping yang tepat berperan penting terhadap hasil perawatan jangka panjang. Oleh karena itu, kandidat material baru yang lebih baik untuk perawatan pulp capping harus diperoleh.

Nano hidroksiapatit

Bahan alternatif untuk pulp capping adalah nano hidroksiapatit (nano-HA) dari cangkang telur. Cangkang telur berasal dari bahan mentah yang berlimpah sehingga berkontribusi terhadap pengurangan biaya serta bermanfaat bagi lingkungan. Nano-HA memiliki beberapa peran diantaranya yaitu remineralisasi pada lesi awal karies, mengurangi sensitivitas gigi, dan membantu pembentukan dentin tersier. Nano-HA seringkali dikombinasikan dengan Epigallocatechinchin-3-gallate (EGCG), yang memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antibakteri. Kombinasi nano-HA dan EGCG yang dikembangkan bersifat biokompatibel dan menjanjikan dalam meningkatkan stabilitas dentin adesif karena keunggulan unik kedua material tersebut. 

Viskositas

Viskositas berperan penting dalam suatu material gigi karena viskositas menentukan kemudahan bahan dalam mengalir. Viskositas material bermacam-macam tergantung dari tujuan penggunaan. Pada liner, bahan dengan viskositas rendah lebih mudah dalam membasahi dinding kavitas, meningkatkan adaptasi marginal, dan mengurangi kebocoran mikro. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kombinasi yang efektif dalam viskositas yang diaplikasikan pada kavitas sesuai dengan standar pulp capping. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat efek antibakteri yang cukup terhadap Lactobacillus acidophilus, bakteri yang paling banyak berperan dalam proses karies. Tujuan akhir adalah untuk mengembangkan bahan pulp capping yang efektif dan biokompatibel.

Metode dan Hasil

Penelitian ini dilakukan di Pusat Penelitian Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga dengan surat kelaikan etik No. 534/HRECC.FODM/IX/2021. Nano-HA berasal dari cangkang telur dalam bentuk bubuk dengan ukuran partikel 50–60 nm, diperoleh dari Pro-db merek produksi PT Pertiwi Parahita Teknologi, Bogor, Indonesia. Sementara itu, EGCG dalam bentuk bubuk berwarna putih diperoleh dari Xi’An Rongsheng Biotechnology Co., Ltd, China. Untuk mendapatkan larutan dengan konsentrasi 0,5 mg/100 ml, 0,5 mg bubuk EGCG murni diencerkan dengan menambahkan 100 ml aquades. Campuran tersebut dicampur dengan bubuk nano-HA sesuai dengan perbandingan masing-masing kelompok dan diaduk selama 1-2 menit sampai homogen. Viskositas diuji menggunakan viskometer Brookfield dan hasil dinyatakan dengan satuan centipoise (cP). Uji antibakterial menggunakan sampel Lactobacillus acidophilus ATCC 4356 PK/5. Stok Lactobacillus acidophilus dibuat pada media Brain Heart Infusion Broth (BHIB) yang diinkubasi selama 24 jam di suhu 37 ◦C, dan konsentrasi bakteri dibuat dengan standar Mc Farland 0,5 (1,5 × 108). Aktivitas antibakteri dinilai dengan mengamati zona inhibisi yang diukur dalam milimeter menggunakan jangka sorong. Temuan riset ini membuktikan bahwa kombinasi nano-HA dan EGCG mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Lactobacillus acidophilus dan pada rasio 1:2 memiliki viskositas yang mendekati standar bahan pulp capping.

Penulis : Kun Ismiyatin, Tamara Yuanita, Widya Saraswati, Mardikaning S. Septaningrum, Dinsa C. Putri, Rara A. Miranda, Bagus A. Wibowo. 

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: 

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1013905224001317?via%3Dihub

Baca Juga: Ramai Acara Clash of Champions, Pakar Sosiologi Pendidikan UNAIR Beri Tanggapan