Universitas Airlangga Official Website

Komitmen Organisasi, Religiusitas, dan Tanggung Jawab Auditor untuk Mendeteksi Penipuan

ilustrasi auditor (sumber: young on top)

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak dari komitmen afektif, komitmen kontinuans, komitmen normatif, dan religiusitas terhadap tanggung jawab pendeteksian kecurangan auditor pemerintah. Penlitian ini menguji pengaruh komitmen afektif, komitmen kontinuans, komitmen normatif, dan religiusitas terhadap tanggung jawab pendeteksian kecurangan auditor pemerintah. Untuk memberikan kontribusi pada pengembangan literatur yang berkaitan dengan akuntansi keperilakuan, khususnya dalam konteks tanggung jawab pendeteksian kecurangan di kalangan auditor. Penelitian ini juga mengkonfirmasi Theory of Planned Behavior (TPB) dengan mengeksplorasi bagaimana komitmen organisasi dan religiusitas mempengaruhi tanggung jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan. Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan dan implikasi bagi dewan audit, terutama dalam hal praktik manajemen sumber daya manusia, untuk meningkatkan komitmen organisasi dan religiusitas di antara para auditor sebagai sarana untuk memotivasi mereka untuk meningkatkan tanggung jawab mereka dalam mendeteksi kecurangan.

Kebaruan dari penelitian ini secara unik mengintegrasikan dimensi komitmen organisasi (afektif, kontinuitas, dan normatif) dengan religiusitas untuk mengeksplorasi pengaruh gabungannya terhadap tanggung jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan. Pendekatan holistik ini memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku auditor dalam mendeteksi kecurangan. Dengan mengkonfirmasi Theory of Planned Behavior (TPB) dalam konteks tanggung jawab pendeteksian kecurangan auditor, penelitian ini memberikan kontribusi pada penerapan teori perilaku dalam penelitian audit. Penelitian ini menyoroti pentingnya kontrol perilaku yang dirasakan dan norma subjektif dalam mempengaruhi niat dan perilaku auditor yang berkaitan dengan pendeteksian kecurangan.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif berdasarkan survei yang dilakukan di antara para auditor pemerintah dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Sampel terdiri dari 101 auditor pemerintah, yang memberikan representasi yang memadai untuk penelitian ini. Para peserta dipilih dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Para peneliti mengembangkan instrumen untuk mengukur komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, komitmen normatif, religiusitas, dan tanggung jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan. Instrumen ini divalidasi dan dianggap reliabel melalui uji coba yang melibatkan 30 mahasiswa program doktoral di bidang akuntansi. Data yang dikumpulkan dari survei dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS). Teknik statistik ini memungkinkan untuk menguji hubungan antara variabel laten dan memberikan analisis yang kuat terhadap hipotesis penelitian.

Temuan sebagai komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, dan komitmen normatif ditemukan memiliki dampak positif pada tanggung jawab auditor untuk mendeteksi kecurangan. Hal ini menunjukkan bahwa auditor dengan tingkat komitmen organisasi yang lebih tinggi lebih mungkin untuk menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap pendeteksian kecurangan. Religiusitas juga diidentifikasi sebagai faktor signifikan yang secara positif mempengaruhi tanggung jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan. Auditor dengan tingkat religiusitas yang lebih tinggi cenderung menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan menunjukkan integritas yang tinggi dalam pekerjaan mereka, yang mengarah pada komitmen yang lebih kuat untuk mendeteksi aktivitas kecurangan. Penelitian ini mengkonfirmasi Theory of Planned Behavior (TPB) dengan menunjukkan bahwa komitmen organisasi dan religiusitas berperan sebagai faktor yang berpengaruh dalam membentuk niat dan perilaku auditor yang berkaitan dengan pendeteksian kecurangan. Kerangka teori ini memberikan lensa yang berharga untuk memahami motivasi di balik tanggung jawab auditor.  Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan literatur dalam akuntansi keperilakuan, khususnya dalam konteks tanggung jawab auditor untuk mendeteksi kecurangan. Dengan mengintegrasikan komitmen organisasi dan religiusitas ke dalam analisis, penelitian ini memperluas pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku auditor dalam mendeteksi kecurangan. Temuan ini menawarkan implikasi praktis untuk dewan audit dan manajemen sumber daya manusia, menyarankan strategi untuk meningkatkan komitmen organisasi.

Penulis: Prof. Dian Agustia, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: 

https://ideas.repec.org/a/pkp/ijomas/v13y2024i1p14-25id3589.html 

Baca Juga: Pengaruh Probiotik dan Acidifiers pada Telur Burung Puyuh