Universitas Airlangga Official Website

Korelasi antara Status Gizi, Pola Makan, Konsumsi Kopi, dan Tekanan Darah pada Mahasiswa Universitas Airlangga

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia, mencapai 71% dari total kematian setiap tahun. Dari angka tersebut, sebanyak 54,6% kematian disebabkan oleh penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, sementara 45,4% kematian disebabkan oleh PTM lainnya. American Heart Association (AHA) pada tahun 2014 mencatat bahwa sekitar 74,5 juta orang dewasa usia di atas 20 tahun mengalami hipertensi, atau setara dengan 1 dari 3 penduduk. Menariknya, sekitar 90-95% dari kasus hipertensi tidak memiliki penyebab yang jelas.

Data dari Riskesdas pada tahun 2018 untuk penduduk usia 18 tahun ke atas menunjukkan peningkatan prevalensi hipertensi dari 25,8% menjadi 34,1% dan prevalensi obesitas dari 14,8% menjadi 21,8%. Hipertensi sendiri merujuk pada peningkatan tekanan darah yang terus-menerus, dengan angka sistolik di atas 140mmHg atau diastolik di atas 90mmHg. Kondisi ini merupakan faktor risiko yang signifikan dalam perkembangan penyakit pembuluh darah dan penyakit jantung. Penting untuk dicatat bahwa prevalensi hipertensi di kalangan remaja menunjukkan peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hipertensi yang muncul pada usia remaja sering kali tidak disadari, dan hal ini dapat menyebabkan munculnya hipertensi pada usia dewasa dan bahkan lansia.

Status gizi mencerminkan keseimbangan antara asupan zat gizi yang dikonsumsi oleh seseorang dengan kebutuhan tubuhnya untuk menjalankan proses metabolisme. Kebutuhan zat gizi ini bervariasi pada setiap individu dan dipengaruhi oleh faktor seperti jenis kelamin, usia, berat badan, dan tingkat aktivitas fisik yang mereka lakukan setiap hari. Kelompok masyarakat usia produktif memiliki risiko tinggi terkena kelebihan gizi atau obesitas, yang pada gilirannya dapat menyebabkan hipertensi. Selain itu, ada faktor risiko lain yang berkontribusi pada hipertensi, seperti konsumsi lemak berlebih, merokok, kebiasaan makan yang berlebihan, gaya hidup tidak sehat, stres emosional, dan kurangnya aktivitas fisik. Untuk mencegah risiko hipertensi, kebiasaan minum kopi dapat dianggap sebagai salah satu langkah preventif. Kopi mengandung polifenol, kalium, dan kafein, yang mungkin memiliki dampak positif pada tekanan darah. Kafein, yang terdapat dalam kopi, teh, dan coklat, selain dapat mengurangi rasa kantuk, juga bisa merangsang sistem saraf pusat, meningkatkan detak jantung, dan mempengaruhi aliran darah dalam tubuh.

Mahasiswa generasi muda penerus bangsa perlu produktif dan sehat untuk masa depan. Kesehatan berkontribusi pada produktivitas. Kegiatan non-akademik penting. Perilaku hidup sehat dan kondisi lingkungan berhubungan. Kondisi individu memengaruhi lingkungan. Individu tak sehat cenderung perbaiki perilaku. Analisis risiko dini diperlukan untuk tindakan cepat. Penelitian studi pendahuluan pada tahun 2019 melibatkan 20 mahasiswa UKM UNAIR, dengan hasil menunjukkan 6 mengalami hipotensi, 8 tekanan darah normal, dan 6 hipertensi. Keluhan berbeda antara kelompok tekanan darah rendah dan tinggi. Pengukuran status gizi menunjukkan variasi, termasuk kurus, normal, kegemukan, dan obesitas. Penelitian sebelumnya pada tahun 2018 di 393 mahasiswa UNAIR menemukan hubungan signifikan antara IMT, aktivitas fisik, tidur, merokok, konsumsi kopi, dan stres dengan risiko hipertensi. Mahasiswa perlu menyadari faktor risiko hipertensi dan mengelola emosi untuk keseimbangan.

Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional analitik, melibatkan mahasiswa UKM UNAIR di kampus C Mulyorejo, Surabaya. Variabel independen meliputi status gizi, pola makan, dan kebiasaan minum kopi, sementara variabel dependen adalah tekanan darah. Analisis data menggunakan chi-square. Populasi terdiri dari 400 mahasiswa anggota UKM, dengan sampel yang memenuhi kriteria inklusi tertentu. Penelitian dilakukan di Student Center UNAIR pada bulan Maret hingga April 2020. Penelitian menggunakan metode accidental sampling, dengan 80 mahasiswa anggota UKM sebagai responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner tertutup yang diisi sendiri oleh responden setelah penjelasan dari peneliti. Kuesioner mencakup identitas responden, seperti jenis kelamin, tanggal lahir, fakultas, program studi, masa pendidikan, dan UKM yang diikuti.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada korelasi antara status gizi, asupan natrium yang tinggi dalam pola makan, dan kebiasaan mengonsumsi kopi dengan tekanan darah pada mahasiswa yang menjadi anggota UKM UNAIR.

Penulis: Trias Mahmudiono, SKM., MPH., GCAS., Ph.D

Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat pada artikel kami di:

Sugeha, F. Z. R., Mahmudiono, T., & Rochmania, B. K. (2023). Association of Nutritional Status, Diet, Coffee Drinking Habits and Blood Pressure of Airlangga University Students: Hubungan Status Gizi, Pola Makan, Kebiasaan Minum Kopi dan Tekanan Darah pada Mahasiswa Universitas Airlangga. Amerta Nutrition, 7(2), 267–273. https://doi.org/10.20473/amnt.v7i2.2023.267-273