UNAIR NEWS – Prestasi membanggakan datang dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR). Lima mahasiswinya, yakni Bakdiyatul Mukarromah, Maratus Sholikhah, Leony Sutanto Halim, Fitriana Haryanti, dan Jagad Marsela Eka Putri berhasil menyabet predikat silver medal dalam ajang International Youth Business Competition 2022. Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association.
Kompetisi berlangsung sejak tanggal 25 Maret 2022. Satu bulan setelahnya penyelenggara mengumumkan para pemenang.
“Tentunya kami senang sekaligus bangga. Perjuangan kami selama ini membuahkan hasil dengan prestasi di kompetisi tingkat internasional melalui paper yang kami bawakan,” tutur Bakdi selalu perwakilan tim.
Persiapan mereka terbilang tidak singkat. Selama kurang lebih tiga bulan, mereka bekerja sama menggali ide dan mempersiapkan diri untuk kompetisi tersebut.
“Kami mempersiapkan diri sejak Februari tahun 2022. Hal pertama yang kami lakukan adalah membahas pilihan topik menyesuaikan tema lomba, yakni terkait dengan konteks ekonomi. Kemudian kami berdiskusi melalui Zoom Meeting dan berlatih presentasi,” tutur Bakdi.
Selama persiapan tersebut, Bakdi mengatakan bahwa dirinya dan tim tidak terlepas dari kendala. Dan, pembagian waktu merupakan salah satu kendala terbesar bagi mereka. Hal itu lantaran kesibukan dari setiap anggota.
Meski kesulitan membagi waktu, namun kelimanya tetap dapat bekerja sama dengan baik. Kendala tersebut tidak menjadi halangan untuk tetap mematangkan ide dan gagasan yang akan diangkat dalam kompetisi tersebut. Kunci utamanya terletak pada komunikasi yang baik dan intensif.
“Ide yang kami usung untuk paper tersebut, yakni mengenai platform AWAL.AN. Tujuannya adalah membantu para pengusaha dari segi modal. Judul paper kami adalah AWAL.AN: Plaatform Inkubator Bisnis Berbasis Crowdfunding dalam Upaya Mewujudkan Indonesia Bangsa Entrepreneur 2045,” imbuh Bakdi
Terkait dengan pemilihan anggota, Bakdi menuturkan bahwa mereka berasal dari organisasi yang sama, yakni Lingkar Prestasi (Lipres). Organisasi tersebut merupakan salah satu komunitas yang ada di FIB UNAIR.
“Mulanya anggota yang terbentuk hanya terdiri atas tiga orang. Akhirnya kami kolaborasi lagi bersama anggota Lipres lainnya,” terang Bakdi.
Terakhir, Bakdi dan tim berpesan mahasiswa lain agar tidak pernah berhenti mencoba hal baru. Mereka memotivasi teman sejawatnya agar bersemangat dalam meraih prestasi. “Karena, UNAIR akan mendukung penuh prestasi kalian dan dari FIB sendiri juga telah menyediakan wadah melalui komunitas Lipres,” ujarnya.
Penulis: Fauzia Gadis Widyanti
Editor: Feri Fenoria
