UNAIR NEWS – Mahasiswa Pengobat Tradisional Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (FV UNAIR) menggelar aksi untuk peduli terhadap masyarakat. Kegiatan tersebut menyasar masyarakat Teluk Amurang RW 04 Perak Utara. Kemudian berlanjut dengan acara penutupan Problem Based Learning (PBL) pada Minggu (2/4/2023). Dalam penutupannya, mahasiswa Battra UNAIR membagikan tanaman toga untuk masyarakat.
“Pemberian tanaman toga untuk warga RW 4 Teluk Amurang Perak Utara ini bertujuan agar masyarakat dapat memelihara dan memanfaatkannya. Selain itu juga bisa menjadi salah satu bagian dari kebutuhan sehari-hari untuk tanaman herbal di rumah,” ujar salah satu Mahasiswa, Arum Prihandini,
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa mengadakan pembagian tanaman toga dan Pengabdian Masyarakat dengan pendekatan Pengobatan Tradisional. Hal itu bermaksud untuk mengupayakan Peningkatan Taraf Kesehatan dengan Pengobat Tradisional Menuju Indonesia Emas 2045.
Selain itu mahasiswa Batta juga memberikan penyuluhan tentang pengobatan tradisional. Hal itu bertujuan agar masyarakat lebih memahami bagaimana cara mencegah dan mengobati secara mandiri melalui pendekatan tradisional seperti herbal, nutrisi, akupuntur, akupresur dan pemijatan pada titik refleksi.
Manfaat Toga Bagi Kesehatan
Tanaman toga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Toga adalah tumbuhan yang dapat ditanam disekitar lingkungan rumah yang mempunyai khasiat penyembuhan sebagai apotek hidup yang dapat dimanfaatkan secara sederhana. Tentunya, dengan kemudahan itu, toga dapat memberikan manfaat besar.
“Karena pada umumnya tanaman toga relatif lebih murah, efek samping yang timbul lebih kecil dari pada obat sintetik, kandungan unsur kimia yang terkandung dalam tanaman sebenarnya menjadi dasar pengobatan kedokteran modern,” tambahnya.
Pada kegiatannya, masyarakat sangat aktif dalam menyampaikan pertanyaan mengenai kesehatan dan manfaat dari beberapa tanaman toga. “Saya yang awalnya sakit pada tangan saya jadi sudah tidak sakit lagi, sekali saya ucapkan terimakasih kepada Mahasiswa Pengobat Tradisional UNAIR,” ujar salah satu masyarakat, Sarpiati.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Prodi Pengobat Tradisional, Myrna Adianti SSi MKes PhD, berharap bahwa mahasiswa dapat menerapkan ilmunya dalam kegiatan pengabdian masyarakat tersebut. Kelak, mereka dapat mengaplikasikan dan membayangkan mengenai kondisi lapangan di masyarakat. Tentunya, akan menjadi bekal yang sangat berharga dan menjadi langkah awal sebuah kesuksesan.
“Harapannya masyarakat juga akan mendapat manfaat dari kegiatan ini terutama tentang edukasi kesehatan dan semakin membuka wawasan tentang pengobatan tradisional yang bisa diaplikasikan secara benar dan aman,” tutup Myrna. (*)
Penulis: Afrizal Naufal Ghani
Editor: Nuri Hermawan