Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FIB UNAIR Bagi Pengalaman MSIB di Museum Sandi 

Ajeng Arifianti mendampingi anak-anak menyusun puzzel pada salah satu kegiatan di Museum Sandi
Ajeng Arifianti melakukan pendampingan pada salah satu kegiatan di Museum Sandi (foto: dok pribadi)

UNAIR NEWS – Ajeng Arifianti, Mahasiswa Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil lolos mengikuti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Ia mengikuti magang sebagai asisten kurator  di Museum Sandi. Ajeng mengatakan bahwa pengalaman organisasi dan kepanitiaan menjadi salah satu penyebab ia lolos seleksi MSIB.

“Hal yang paling saya ingat di mana pada awal waktu kelolosan berkas pendaftaran diri, kami mahasiswa yang lolos dikumpulkan dalam satu grup whatsapp dan hanya diberikan waktu 10 menit untuk mengisi. Saat itu device yang saya gunakan mengalami kendala hingga tangis pun pecah. Tapi alhamdulillah mentor divisi mengumumkan bahwa saya lolos berkas hingga lanjut offering,” ungkapnya. 

Ajeng membagikan pengalamannya selama magang. Berlatar belakang sebagai mahasiswa Ilmu Sejarah, ia bertugas sebagai pengkajian koleksi museum. Ajeng membantu pemberdayaan mesin sandi yang berasal dari pabrik Hagelin Crypto, pemberdayaan koleksi museum, pengkajian tokoh persandian, dan tata ulang ruang pameran Museum. “Tugas penataan ulang museum di sini saya bertugas untuk penentuan isi koleksi dan deskripsi yang akan dipamerkan di dalamnya. Contohnya pada kajian telik sandi era pendudukan Jepang,” jelasnya. 

Selama menjalani magang, Ajeng mengakui mendapat banyak pengalaman terkait dunia kerja di museum. Pengalaman tersebut Ajeng dapatkan karena ia tidak hanya bertugas melakukan pengkajian koleksi persandian, tapi juga memandu dan mendampingi para pengunjung serta mengikuti event tahunan Museum Sandi. 

“Pada divisi asisten kurator ini mahasiswa yang magang berjumlah lima orang dengan latar belakang pendidikan dan universitas yang berbeda. Beberapa kegiatan ini tentu akan semakin menambah banyak pengalaman di dunia kerja permuseuman hingga pandangan bagaimana nantinya terjun setelah lulus,” tambahnya.

Pengalaman di bidang kuratorial ini sangat bermanfaat bagi Ajeng. Ia mengharapkan program MSIB dapat terus berjalan dengan lebih baik dan mengembangkan berbagai inovasi baru. Ajeng berpendapat bahwa program ini sangat penting karena mahasiswa bisa mendapat benefit yang luar biasa selama menjalani magang. 

Penulis: Ersa Awwalul Hidayah

Editor: Edwin Fatahuddin