UNAIR NEWS – Pekan Bahasa dan Sastra Universitas Airlangga (PESTRA) telah sampai pada akhir serangkaian acara. Malam puncak PESTRA telah dilaksanakan pada sabtu (28/10/2023) lalu, di Amphitheater Kampus Dharmawangsa-B, Universitas Airlangga (UNAIR). Malam puncak Pestra kali ini mengusung tema “Perayaan Kebebasan”, setelah menyuarakan kebebasan dalam pekan lomba awal Oktober lalu.
Sebelum menuju puncak acara, terdapat tiga rangkaian acara menuju malam puncak. Rangkaian tersebut yakni Pestra Literasi, Bincang Sastra, hingga Kelas Kreatif bersama Boja Astama. Selanjutnya, rangkaian acara malam puncak diisi oleh pertunjukkan seni dan sastra hingga awarding pemenang lomba Pestra 2023 yang dilaksanakan pada awal Oktober lalu.
Pestra Literasi dan Kelas Kreatif
Pestra Literasi turut dilaksanakan di pekarangan Amphitheater Kampus Dharmawangsa B, UNAIR. Kegiatan ini menawarkan ratusan buku dari 13 penyumbang. Buku yang ditawarkan dari berbagai genre yang dapat dibaca di tempat secara langsung. Hal tersebut sebagai upaya meningkatkan minat literasi, baik bagi mahasiswa maupun para pengunjung yang turut hadir.
Selain itu, dilaksanakan bersamaan saat Pestra Literasi, kelas kreatif bersama Boja Astama turut berlangsung. Boja Astama merupakan event dan party planner asal Surabaya. Mereka kerap kali mengadakan kelas workshop pada event–event tertentu. Adapun kelas yang dibuka yakni Journaling, meronce, hingga menghias bunga.
Bincang Sastra
Pada kegiatan menuju malam puncak, Pestra turut menyuguhkan talk show berupa Bincang Sastra. Bincang Sastra diisi dengan menghadirkan tiga pembicara dengan latar belakang sebagai seorang penulis, baik sastra kanon maupun sastra populer. Pada Bincang Sastra hari itu, para pembicara dengan latar genre tulisan yang berbeda-beda turut membagikan pengalaman menulisnya. Ketiga pembicara tersebut yakni Fajar Satrio, Fitriana Haryanti, dan Charlene Ann Rhova.
Tidak hanya sekadar sastra kanon, pembicara yang hadir pun berlatar belakang sebagai penulis sastra populer, yakni Wattpad dan Alternative Universe (AU). Adapun dua dari tiga pembicara tersebut merupakan alumni Bahasa dan Sastra Indonesia (Sasindo) FIB UNAIR, dan mahasiswa aktif Sasindo angkatan 2021. Ketiganya telah mulai menulis sejak awal menjadi mahasiswa. Menurut Fajar, kuliah di program studi (prodi) Bahasa dan Sastra Indonesia menjadi pemantik ia mulai menulis.
“Aku mulai menulis itu awalnya karena lingkunga, di sini aku diajar sama dosen yang juga merupakan seorang penulis, ya menurutku kuliah di Sasindo itu seperti menimba air di dalam sumur,” tutur Fajar.
Penampilan Seni dan Sastra Hingga Penghargaan Pemenang
Setelah diisi dengan serangkaian acara sebelumnya, malam puncak Pestra di hiasi dengan berbagai penampilan memukau. Malam puncak dibuka dengan penampilan tari Remo oleh mahasiswa Sasindo. Adapun penampilan lainnya, yakni Parade Bahasa, penampilan Teras band, Mahakarya oleh pemenang, Monolog oleh Teater Gapus, hingga penampilan Ludruk oleh komunitas kampung Parikan, Surabaya.
Selain penampilan-penampilan memukau tersebut, ada pula pemberian penghargaan kepada pemenang lomba Pestra 2023. Penghargaan tersebut meliputi juara lomba monolog, baca puisi, dan musikalisasi puisi.
Penulis: Syifa Rahmadina
Editor: Feri Fenoria