Pandemi global merupakan ancaman yang sebelumnya tak terbayangkan bagi dunia. Penyakit virus Corona 2019 (COVID-19) telah merenggut ribuan nyawa di seluruh dunia.1 Dalam industri perawatan kesehatan, institusi keperawatan dipersiapkan untuk itu tantangan unik dalam mendidik pengasuh generasi berikutnya.2 Artikel ini menjelaskan cara menggunakan pembelajaran berbasis inkuiri untuk mempelajari inovasi melalui podcast. Saat kita menghadapi masalah kesehatan ini, kita mengingat ajaran sebelumnya. Kami menangani masalah diangkat oleh mahasiswa. Kami prihatin tentang terus mendidik perawat dalam masyarakat yang ditandai dengan keterasingan sosial, isolasi, dan karantina, sementara perawat garis depan terus dibutuhkan.3 Di pendidikan tinggi, komunitas pembelajaran berbasis inkuiri telah lama dipandang ideal, namun hingga saat ini, sedikit yang dipahami tentang karakteristiknya lingkungan belajar online atau bagaimana komunitas tersebut dapat dibentuk. Bagaimana membangun dan memelihara pembelajaran online komunitas adalah area fokus dan kesulitan khusus. 4 Sebagai akibat dari inefisiensi rapat online, panggilan konferensi, dan email mendesak, banyak masalah dan tantangan terjadi ditangani hari ini.5 Meskipun sebagian besar kursus diselesaikan secara online, siswa dalam program ini harus menunjukkan hal itu mereka memiliki pemahaman yang kuat tentang materi untuk memenuhi kriteria gelar Sarjana Keperawatan.6 Perguruan tinggi Keperawatan lebih kecil kemungkinannya dibandingkan lembaga akademik lain untuk mengalami masalah dalam menyesuaikan diri dengan pembelajaran jarak jauh di era digital.
Namun, kami, seperti sekolah keperawatan Indonesia lainnya, harus mengambil keputusan sulit untuk menerapkan online yang efektif inovasi pembelajaran.7,8 Pentingnya peningkatan standar pendidikan juga ditekankan.9,10 Isu-isu perkembangan yang terkait dengan kerangka kerja Komunitas Inkuiri memiliki teori yang sangat besar dan implikasi praktis. Kerangka Community of Inquiry (CoI) dibentuk oleh perpotongan tiga elemen utama kehadiran sosial, kehadiran kognitif dan kehadiran pengajaran.4 Kemajuan teknologi yang cepat telah memperluas cakupannya dan penyampaian pendidikan inovatif. eLearning adalah salah satu alternatif. Ini digambarkan sebagai “pembelajaran yang dimediasi secara elektronik di format digital (melalui podcast) untuk melengkapi atau mendukung pengajaran dan pembelajaran”.11 Kerangka teoritis mungkin digunakan untuk menggunakan podcast dalam hubungannya dengan pendekatan berbasis inkuiri untuk memberikan landasan untuk menghasilkan sesuatu yang bermakna pengalaman belajar di kelas. Ini termasuk kerangka kerja untuk Community of Inquiry (CoI),12 terkait lainnya dokumen. Menciptakan lingkungan untuk inkuiri dan pembelajaran mendalam melalui pendidikan yang terarah dan terorganisir dengan baik, diskusi dan analisis siswa yang diawasi, dan refleksi dalam komunitas online yang terhubung dan kolaboratif adalah premis mendasar dari Pusat Penyelidikan.13,14 CoI adalah kerangka kerja untuk menciptakan pengalaman belajar mengajar ini melalui integrasi tiga identitas online sosial, kognitif, dan instruksional. Perasaan keterhubungan dikaitkan dengan kehadiran sosial.15 Kehadiran kognitif didefinisikan sebagai proses membangun dan menerapkan pengetahuan, makna, dan keingintahuan dalam kehidupan seseorang atau pekerjaan seseorang. Kehadiran dosen dalam pengajaran meliputi partisipasi dalam semua aspek pekerjaan dosen, mulai dari desain mata kuliah dan organisasi melalui fasilitasi, fasilitasi diskusi, dan pengajaran. Podcast adalah file audio digital yang sering berbentuk cerita atau percakapan. Konsep file audio di pendidikan tidak orisinal, tetapi podcast menawarkan platform yang menarik untuk evaluasi karena sifatnya yang tepat waktu dan realistis. Namun, terlepas dari penggunaan komputer dan internet di mana-mana dalam pendidikan tinggi, hanya ada sedikit penelitian penerapan arsitektur CoI di sekolah keperawatan. Dan tidak ada indikasi bahwa itu digunakan untuk pengiriman pengajaran penelitian keperawatan online melalui podcast.
Penulis: Prof. Dr. Ah. Yusuf S., S.Kp., M.Kes.
Jurnal: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10257904/
