Kehilangan gigi merupakan salah satu kondisi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup serta kesehatan seseorang secara umum. Kehilangan gigi depan menurunkan estetik dan kemampuan bicara sedangkan, kehilangan gigi belakang menurunkan kemampuan mengunyah secara signifikan. Dampak kehilangan gigi tersebut perlu disosialisasikan kepada masyarakat sehingga masyarakat memahami akan dampak tersebut.
Program pengabdian kepada masyarakat dengan tema Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap akibat gigi hilang pada rongga mulut di Posyandu Lansia Puskesmas Trawas, Mojokerto, Jawa Timur memiliki tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar kesehatan rongga mulut dapat terjaga dengan cara mengganti gigi yang hilang. Target khusus dari program ini diharapkan dapat membantu lansia di Posyandu Lansia Puskesmas Trawas Mojokerto untuk mendapat mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah akibat gigi hilang yang tidak diganti sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
Metode yang digunakan dalam program ini adalah dengan membentuk tim manajemen dan operasional yang saling bekerjasama. Tim pertama merupakan tim inovatif yang mengkonsep kegiatan pelaksanaan dan memberikan edukasi. Tim kedua adalah tim pelaksana yang bertugas melakukan konsultasi dan pemeriksaan gigi. Tim ketiga adalah tim sekretariat yang bertanggung jawab dalam administrasi sekaligus keuangan program. Tim-tim ini beranggotakan staf pengajar Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga serta mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.
Dalam melakukan pemberdayaan dan pengembangan Masyarakat, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap program pemberdayaan yang telah dilaksanakan. Evaluasi ini dapat berupa survei, wawancara, atau diskusi kelompok dengan peserta program.
Dengan mengidentifikasi aspek-aspek yang telah berjalan baik dan tantangan yang dihadapi, program dapat disesuaikan dan ditingkatkan untuk periode tindak lanjut. Selanjutnya, kerjasama dengan puskesmas dalam rangka terapi dan rehabilitasi menjadi langkah penting. Puskesmas dapat menjadi tempat bagi masyarakat untuk berkonsultasi, memeriksa kesehatan gigi tiruan mereka, dan mendapatkan panduan lanjutan
Dengan melakukan langkah-langkah tindak lanjut yang komprehensif dan berkelanjutan, peningkatan pemberdayaan masyarakat tentang pemakaian gigi tiruan dapat berdampak positif pada kesehatan gigi dan kesejahteraan umum masyarakat
Hasil dari pemberdayaan tersebut, terdapat peningkatan pengetahuan pada masyarakat Trawas terhadap dampak kehilangan gigi serta macam-macam jenis gigi tiruan. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan mulut dan gigi palsu sangat penting untuk mencegah masalah gigi, meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, dan memastikan kualitas hidup yang lebih baik. Dengan menerapkan berbagai strategi mengatasi tantangan pendidikan dan berkolaborasi dengan para profesional kesehatan, kami dapat memberdayakan individu untuk mengambil langkah proaktif menuju optimal kesehatan mulut dan keberhasilan penggunaan gigi palsu.
Penulis: Imam Safari Azhar, Primanda Nur Rahmania, Michael Josef Kridanto Kamdjaja , Cindy R. Putri, Made S. Danaswari and Nakhwah U. K. Addunya
Correspondence author: Imam Safari Azhar, drg., M.Kes., Sp.Pros., SubSp PKIKG (K).,
Informasi detail dapat dilihat di:
https://wjarr.com/sites/default/files/WJARR-2023-2402.pdf
Imam Safari Azhar, Primanda Nur Rahmania, Michael Josef Kridanto Kamdjaja , Cindy R. Putri, Made S. Danaswari and Nakhwah U. K. Addunya
Raising awareness in the community: Addressing the consequences of missing teeth in the oral cavity through a community service program