Universitas Airlangga Official Website

Mengkaji Faktor Penentu Stunting di Perkotaan dan Perdesaan

ilustrasi stunting (sumber: alsi)

Di Indonesia, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak merupakan masalah yang signifikan dalam bidang kesehatan masyarakat. Prevalensi stunting bervariasi antara wilayah perkotaan dan pedesaan, yang mencerminkan kesenjangan dalam akses terhadap nutrisi, layanan kesehatan, dan faktor sosial ekonomi lainnya.

Kami sebagai peneliti tertarik untuk memahami kesenjangan tersebut sehingga dapat mengembangkan intervensi untuk mengatasi permasalahan ini. Kami mengkaji kesenjangan ini dengan menggunakan data sekunder dari Survei Kehidupan Keluarga Indonesia (IFLS) 5 yang mana merupakan survei nasional.

Hasil penelitian kami membuktikan bahwa stunting pada anak usia 24-59 bulan di Indonesia berkaitan erat dengan usia anak, berat badan lahir, status gizi ibu, dan tempat tinggal. Kami juga menemukan bahwa di daerah pedesaan, stunting erat kaitanya dengan usia anak dan berat badan lahir. Sedangkan di wilayah perkotaan, anak stunting disebabkan oleh usia anak, umur disapih, berat badan lahir, umur ibu dan ayah, tempat tinggal, dan status gizi ibu

Penelitian kami membuktikan bahwa ada perbedaan faktor penyebab stunting di wilayah pedesaan dan perkotaan. Di kedua wilayah, usia anak dan berat badan lahir adalah penyebab stunting. Temuan penelitian ini menunjukkan pentingnya dukungan nutrisi yang sesuai dengan usia, intervensi layanan kesehatan, dan pemantauan pertumbuhan.

Temuan kami ini juga mendorong pemerintah untuk melakukan intervensi yang terfokus untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan ibu dan anak, meningkatkan gizi yang cukup selama kehamilan dan bayi, dan memfasilitasi keterlibatan orang tua yang lebih besar dalam tanggung jawab pengasuhan anak.

Penulis: Siramaneerat, I., Astutik, E., Agushybana, F. et al. Examining determinants of stunting in Urban and Rural Indonesian: a multilevel analysis using the population-based Indonesian family life survey (IFLS). BMC Public Health 24, 1371 (2024). https://doi.org/10.1186/s12889-024-18824-z

baca juga: Interaksi Molekuler dari Enam Aptamers DNA Untai Tunggal pada Troponin Jantung I