Universitas Airlangga Official Website

Pemahaman tentang Nutrisi untuk Peningkatan Imunitas Melalui Pola Makan selama Pandemi Covid-19

Penyebaran COVID-19 di Indonesia telah mengakibatkan peningkatan signifikan dalam jumlah kematian. Salah satu pendekatan untuk mengatasi pandemi COVID-19 adalah dengan meningkatkan tingkat kekebalan tubuh. Cara tersebut adalah salah satu cara yang terbaik untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus Covid-19.

Di Indonesia, kelompok populasi yang paling berisiko terpapar virus corona adalah pemuda, yang merupakan mayoritas penduduk di negara ini. Terdapat beberapa faktor yang membuat pemuda, termasuk mahasiswa, rentan terhadap infeksi virus corona, salah satunya adalah kebiasaan makan yang kurang sehat, seperti kekurangan asupan protein, vitamin C, dan vitamin A. Kebiasaan makan yang tidak sehat ini sering kali disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang gizi, terutama yang berhubungan dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Protein memainkan peran sangat penting dalam pembentukan sel darah putih, yang bertugas mengenali dan memerangi musuh-musuh dalam tubuh, sehingga asupan protein yang cukup diperlukan untuk memastikan sistem kekebalan tubuh yang kuat. Saat seseorang terinfeksi penyakit seperti Covid-19, kebutuhan akan protein meningkat agar sistem kekebalan tubuh dapat memberikan respons yang lebih efektif terhadap virus dan bakteri penyebab penyakit. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019, asupan protein yang direkomendasikan untuk dewasa perempuan usia 19-29 tahun adalah 60 gram per hari, sementara untuk dewasa laki-laki usia 19-29 tahun adalah 90 gram per hari.

Vitamin A memiliki peran utama dalam menjaga integritas sel di saluran pernapasan, membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh ketika terjadi infeksi virus, dan berkontribusi pada produksi antibodi yang membantu melawan patogen penyebab penyakit. Sementara itu, Vitamin C dapat meningkatkan kekebalan tubuh dengan mengaktifkan makrofag dan neutrofil, serta meningkatkan produksi antibodi melalui kinerja limfosit T dan B. Dalam konteks Covid-19, yang sering menyerang saluran pernapasan bawah, Vitamin C juga dapat membantu dalam mencegah infeksi pada bagian tersebut serta meredakan gejala flu seperti hidung berlari, bersin, batuk, pilek, dan pembengkakan sinus.

Karena itu, saat ini, dan lebih dari sebelumnya, sangat diperlukan untuk secara tepat mempromosikan pentingnya pemahaman terhadap Covid-19 dan aspek gizi dalam upaya meningkatkan daya tahan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi keterkaitan antara pemahaman tentang gizi yang berkontribusi pada peningkatan imunitas tubuh dengan kebiasaan makan makanan yang mengandung protein, vitamin A, dan vitamin C selama pandemi Covid-19 di kalangan mahasiswa Universitas Airlangga.

Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional pada sampel mahasiswa Universitas Airlangga. Data dikumpulkan melalui survei online dengan metode accidental sampling. Peneliti menyebarluaskan kuesioner online menggunakan Google Formulir dengan bantuan promosi melalui media sosial. Data kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-square.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa mayoritas responden dalam studi ini adalah mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), berjenis kelamin perempuan, berusia sekitar 21 tahun, dan selama pandemi Covid-19 mereka tinggal bersama keluarga inti di rumah. Sebagian besar mahasiswa memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya gizi dalam meningkatkan daya tahan tubuh (sekitar 75%), kecuali dalam hal faktor yang bisa mengurangi daya tahan tubuh.

Sebagian besar responden menyatakan bahwa selama pandemi Covid-19, mereka meningkatkan asupan makanan sebagai upaya meningkatkan imunitas tubuh. Meskipun demikian, jika kita mengevaluasi kebiasaan makan mereka dari segi jumlah asupan gizi, termasuk asupan makanan yang mengandung protein, vitamin A, dan vitamin C, mayoritas mahasiswa selama pandemi Covid-19 masih belum memenuhi standar Angka Kecukupan Gizi (AKG).

Selain itu, penelitian ini menemukan hubungan signifikan antara pemahaman tentang Covid-19 dan pemahaman tentang gizi dalam upaya meningkatkan daya tahan tubuh dengan kebiasaan makan makanan yang mengandung protein, vitamin A, dan vitamin C selama pandemi Covid-19 pada mahasiswa Universitas Airlangga (p-value < 0,05). Dengan demikian, kesimpulannya adalah bahwa pengetahuan mengenai Covid-19 dan gizi dapat memengaruhi pola makan, khususnya konsumsi makanan yang mengandung protein, vitamin A, dan vitamin C, yang pada gilirannya memengaruhi kekuatan sistem kekebalan tubuh.

Penulis: Trias Mahmudiono, SKM., MPH., GCAS., Ph.D

Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat pada artikel kami di:

Wahyuni, S. ., Sumarmi, S. ., Raudhany, F. A., & Mahmudiono, T. (2023). Nutritional Knowledge in Improving Immunity through Healthy Eating Habits during the Covid-19 Pandemic: Pengetahuan Terkait Gizi dalam Upaya Meningkatkan Imunitas melalui Kebiasaan Makan selama Pandemi Covid-19 . Amerta Nutrition, 7(1), 63–69. https://doi.org/10.20473/amnt.v7i1.2023.63-69