UNAIR NEWS – Setiap tahun, pemerintah Jepang membuka kesempatan bagi generasi bertalenta untuk mengenyam pendidikan di Negeri Sakura. Beasiswa tersebut merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang atau yang dikenal dengan Monbukagakusho/MEXT.
Beasiswa MEXT telah beroperasi sejak 1954 dan sukses memberikan beasiswa kepada 102.000 mahasiswa dengan menjangkau 160 negara, termasuk Indonesia. Beasiswa tersebut menawarkan bebas dana pendidikan, tunjangan hidup, tiket pesawat PP Indonesia-Jepang, gratis pengurusan Visa Pelajar, bahkan tanpa ikatan dinas. Kuota penerimaannya pun cukup besar, yakni 500 hingga 800 pelajar.
Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya Muchamad Zinuri, dalam sosialisasi program MEXT di FISIP UNAIR pada Selasa (29/4/2024), menyampaikan, ada uang saku yang tidak sedikit. Bagi S1, mereka akan mendapat uang saku 11-12 juta per bulan.
“Sedangkan, bagi mahasiswa yang melanjutkan pendidikan S2 dan S3 akan mendapat uang saku hingga 14 juta perbulan,” katanya.
Selain itu, cakupan bidang keilmuannya juga beragam. Mulai teknologi, bisnis, media dan jurnalisme, pendidikan, konstruksi, kesehatan, dan masih banyak lagi.
Pilihan Program Beasiswa
Terdapat enam jalur program Beasiswa MEXT, yakni Specialized Training College (Senshu) yang memberikan keahlian khusus di bidang tertentu dan lulusannya mendapat gelar Senmonshi atau Diploma Degree. Kemudian, College of Technology (Kosen) untuk lulusan SMP yang ingin melanjutkan studi dan memperoleh gelar Jun Gakushi atau Associate Degree.
Selanjutnya, Undergraduate (Gakubu) untuk studi S1 dan mendapat gelar Gakushi atau Bachelor Degree. Sementara, Research Students diperuntukkan bagi mahasiswa S2 dan S3 dengan memperoleh gelar Master Degree.
Dua program Non-Gelar sisanya, yakni Teacher Training bagi guru aktif yang mengajar di sekolah formal negeri atau swasta. Serta, Japanese Studies untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jepang melalui sistem pertukaran pelajar.
Kendati demikian, Zinuri mengatakan tidak perlu risau jika memiliki kendala berbahasa. Pasalnya, Beasiswa MEXT terbuka untuk penutur bahasa Inggris. Terutama bagi yang mengambil bidang saintek, Bahasa Jepang bersifat tidak wajib.
“Minimal skor IELTS 5,5 terbitan Universitas Cambridge, British Council, IALF, dan IDP Education. Sedangkan, 543 TOEFL terbitan dari ETS,” ungkapnya.
Tahapan Seleksi
Terdapat dua tahapan seleksi Beasiswa MEXT, yaitu primary screening dan secondary screening. Pada tahap primary screening, pelamar wajib mengirimkan dokumen sesuai dengan instruksi pada bagian prosedur pendaftaran ke Kedutaan Besar Jepang.
Kemudian, mengikuti seleksi ujian tulis. “Ujian diadakan serentak di Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, dan Makassar. Bersifat wajib bagi yang lulus berkas,” papar Zinuri
Tahap berikutnya yakni melakukan ujian wawancara di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. Setelah rangkaian primary screening selesai, maka Kedutaan Besar Jepang akan merekomendasikan pelamar yang lulus ke Monbukagakusho/MEXT.
“Berkas tersebut akan bersaing dengan berkas peserta dari negara lain. Pelamar yang telah lulus sampai tahap akhir, otomatis diberikan surat keterangan lulus primary screening dan berkas yang telah dicap oleh Kedutaan Besar Jepang, sebagai persyaratan untuk mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari universitas di Jepang” imbuhnya.
Penulis: Diana Febrian Dika
Editor: Feri Fenoria
Baca Juga:
Intip Syarat dan Ketentuan Berburu Beasiswa di Jepang
Omang Pelajari Sistem Pendidikan Di Jepang Lewat Beasiswa Ashinaga Foundation