Universitas Airlangga Official Website

Pengaruh ISB pada Efisiensi Investasi Bank Syariah

Ilustrasi bank syariah. (Sumber: hukumonline)

Penelitian ini mengeksplorasi dampak latar belakang akuntansi dan keanggotaan silang anggota Dewan Pengawas Bank Syariah (Islamic Supervisory Board, ISB) terhadap efisiensi investasi di bank-bank Islam. Latar belakang penelitian ini fokus pada peran bank Islam dalam perekonomian global, berdasarkan prinsip dan nilai-nilai Islam yang membedakannya dari sistem perbankan konvensional. Bank-bank ini tidak hanya melayani negara-negara dengan mayoritas Muslim, tetapi juga telah mendapatkan tempat penting di negara-negara non-Muslim sebagai bagian dari industri keuangan Islam global yang berkembang. Prinsip utama yang membedakan adalah larangan terhadap riba (bunga) dan promosi pengaturan bagi hasil dan berbagi risiko, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan layanan keuangan yang etis dan bertanggung jawab secara sosial, tetapi juga berpotensi meningkatkan inklusi keuangan dan stabilitas dengan mengurangi efek buruk dari krisis keuangan. Oleh karena itu, pemahaman tentang bank Islam dan pengaruhnya sangat penting bagi pembuat kebijakan, investor, dan lembaga keuangan untuk memahami dan mengatasi tantangan yang timbul serta memanfaatkan peluang yang ada dalam keuangan Islam.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa latar belakang akuntansi cenderung menurunkan efisiensi investasi karena sifat konservatif yang berfokus pada keamanan jangka pendek. Namun, keanggotaan silang di antara anggota ISB ternyata dapat memitigasi dampak negatif tersebut, memberikan akses informasi yang lebih baik yang mendukung pengambilan keputusan investasi yang lebih seimbang. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan empiris mengenai bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi dan mempengaruhi efisiensi investasi, serta memberikan saran kepada manajemen bank syariah dalam seleksi dan pelatihan anggota ISB agar dapat menginformasikan strategi yang lebih efektif dalam tata kelola dan pengambilan keputusan investasi di bank Islam.

Penelitian ini memberikan kontribusi penting kepada literatur sebelumnya dengan menunjukkan bahwa sementara pengetahuan akuntansi sangat penting, pengaruhnya terhadap efisiensi investasi dapat sangat dipengaruhi oleh jaringan profesional yang lebih luas yang diikuti oleh para profesional ini. Hasil dari penelitian ini sangat relevan bagi pemangku kebijakan, manajemen bank, dan peneliti, menekankan perlunya pendekatan yang lebih matang dalam memilih anggota ISB dan menyusun peran mereka untuk mendorong tata kelola yang lebih efektif dan strategi keuangan dalam lembaga keuangan Islam.

Metode Penelitian dan Hasil 

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan data dari 36 bank Islam di 15 negara dari tahun 2012 hingga 2021 untuk menguji pengaruh latar belakang akuntansi anggota Dewan Pengawas Syariah (ISB) dan keanggotaan silang mereka terhadap efisiensi investasi.  Analisis utama melibatkan regresi least squares biasa, dengan tambahan tes robustness dan endogenitas seperti teknik matching kasar dan regresi Heckman dua tahap untuk mengatasi masalah bias seleksi dan endogenitas. Variabel yang diukur mencakup efisiensi investasi dan variabel kontrol seperti ukuran bank, rentabilitas, leverage, dan aset tidak berwujud. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari berbagai laporan tahunan bank dan database keuangan OSIRIS, memastikan bahwa analisis dilakukan dengan basis data yang komprehensif dan terverifikasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang akuntansi anggota ISB umumnya berdampak negatif terhadap efisiensi investasi bank Islam, namun efek ini dapat dimitigasi dengan keanggotaan silang. Keanggotaan silang memungkinkan akses ke informasi yang lebih luas dan aktual yang membantu anggota ISB membuat keputusan investasi yang lebih baik. Hasil ini menunjukkan pentingnya jaringan profesional dan keterlibatan dalam berbagai dewan yang dapat mendukung keputusan investasi yang lebih efisien di bank Islam. Oleh karena itu, manajemen bank Islam disarankan untuk mempertimbangkan latar belakang akuntansi yang kuat dan keanggotaan silang saat memilih anggota ISB untuk meningkatkan efisiensi investasi.

Penulis : Yani Permatasari, Suham Cahyono, Amalia Rizki dan Nurul Fitriani

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://doi.org/10.1108/JFRA-07-2023-0429

Baca Juga: Kebangkitan UMKM di Era Pasca-Pandemi