Universitas Airlangga Official Website

Pengaruh Jerawat terhadap Kualitas Hidup Remaja

Foto oleh timesindonesia.co.id

Akne vulgaris atau jerawat merupakan penyakit keradangan kronis pada unit pilosebasea, dengan gambaran lesi pleomorfik yang terdiri dari komedo, papul, pustula dan nodul dengan derajat keparahan yang bervariasi. Jerawat adalah salah satu penyakit kulit yang paling umum pada remaja dan dewasa muda, didefinisikan sebagai penyakit penting ketiga oleh beban penyakit global. Jerawat mewakili tiga gangguan kulit paling umum di dunia dan merupakan salah satu penyakit kulit yang paling umum pada remaja dan dewasa muda, yang membawa beban besar pada individu. Jerawat dapat menyebabkan penurunan rasa percaya diri pasien, terutama pada pasien usia remaja yang memiliki kepribadian labil. Rasa percaya diri yang rendah dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien jerawat.

Jerawat mempengaruhi 9,4% populasi di dunia, dengan prevalensi tertinggi pada populasi usia remaja. Angka kejadian jerawat pada pria dan wanita adalah lebih dari 90% dan lebih dari 80% pada semua kelompok etnis. Jerawat dapat terjadi pada semua usia, mulai dari lahir, antara usia 1-12 bulan , usia remaja hingga dewasa. Jerawat dapat bertahan dari usia remaja hingga dewasa atau dapat memiliki onset setelah periode usia remaja. Angka kejadiannya pada usia remaja lebih tinggi pada laki-laki, tetapi pada usia dewasa lebih tinggi pada wanita. Tingkat prevalensi jerawat adalah 64% pada usia 20-an; 43% di usia 30-an; 1-7% dalam 50-an.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jerawat terhadap kualitas hidup pasien usia remaja berdasarkan usia, tingkat pendidikan, dan tingkat keparahan jerawat. Kriteria inklusi adalah pasien jerawat usia remaja (10-18 tahun). Instrumen penelitian adalah Lehmann’s Grading System untuk mengevaluasi keparahan jerawat dan Dermatology Life Quality Index (DLQI) untuk mengevaluasi kualitas hidup pasien jerawat usia remaja. Pada penelitian ini didapatkan 46 (42,2%) orang subyek laki-laki dan 63 (57,8%) orang subyek perempuan. Hasil DLQI menunjukkan, bahwa jerawat berpengaruh besar pada kualitas hidup pada 12,8% pasien jerawat.  

Jerawat dapat menurunkan rasa percaya diri, misalnya perasaan tidak aman dari penampilan fisik, ketidakmampuan sosial dan rasa percaya diri yang rendah dalam bertemu orang untuk pertama kalinya. Penerimaan sosial merupakan faktor yang sangat relevan dalam kelompok usia remaja, bahwa jerawat dapat memicu kecemasan dan depresi. Jerawat adalah kelainan kulit yang mengganggu faktor estetika wajah sebagai area tubuh yang paling terbuka. Jerawat akan mempengaruhi rasa percaya diri pasien terutama pada usia remaja dengan kepribadian labil. Namun, beberapa faktor seperti dukungan keluarga, dan dukungan masyarakat dapat meningkatkan rasa percaya diri.

Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kualitas hidup dan tingkat pendidikan. Stres adalah respons individu terhadap setiap situasi atau faktor yang menciptakan perubahan emosional atau fisik yang negatif. Jerawat dapat menjadi sumber stres dan kecemasan, tetapi stres juga merupakan salah satu faktor pemicu terpenting pada jerawat. Stres menyebabkan peningkatan glukokortikoid dan androgen, yang dapat menyebabkan kondisi jerawat akan menjadi semakin parah.

Jerawat memiliki angka kejadian yang tinggi pada kelompok usia remaja. Karena usia remaja memiliki kematangan yang rendah untuk menghadapi efek psikologis, jerawat memiliki potensi besar untuk memicu kecemasan dan mempengaruhi kualitas hidup, tanpa mempertimbangkan tingkat keparahan penyakitnya. Penatalaksanaan jerawat pada pasien remaja harus terdiri dari pengobatan individu dan pendidikan tentang jerawat dan dampaknya terhadap kualitas hidup. Program pendidikan jerawat berbasis sekolah yang komprehensif harus dipertimbangkan untuk meningkatkan kesadaran tentang jerawat dan dampaknya terhadap kualitas hidup.

Terdapat pada:

The Impact of Acne Vulgaris on Quality of Life in Teen-age Patients

Damayanti1*, Menul Ayu Umborowati1, Zsa Zsa Olivia2, Nining Febriana3

1Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Surabaya Indonesia

2Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Surabaya Indonesia

3Departmeny of Psychiatry, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Surabaya Indonesia

Jurnal Berkala Epidemiologi 2022; Volume 10, No 2. P. 189–198.

ISSN: 2301-7171; e-ISSN: 2541-092X

https://e-journal.unair.ac.id/JBE/issue/view/2080