Universitas Airlangga Official Website

Pengganti Dura Mater di Bidang Bedah Saraf

Peran Protokol ERAS (Enhanced Recovery After Surgery) dalam Pembedahan Vaskular
Ilusstrasi proses pembedahan (sumber: Eka Hospital)

Dura mater adalah lapisan terluar dari meninges yang sangat dekat hubungannya dengan tabula interna calvaria, yaitu bagian dalam tulang tengkorak yang melindungi otak. Lapisan ini berfungsi sebagai perisai yang melindungi tengkorak dari getaran otak dan membantu menyebarkan tekanan ke seluruh tulang. Selain itu, dura mater juga membantu mengatur perubahan tekanan dalam cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Kerusakan pada dura mater bisa terjadi akibat cedera kepala atau prosedur bedah di otak atau tulang belakang, yang menyebabkan cacat struktural pada dura mater.

Cacat ini cukup mengkhawatirkan karena dapat menyebabkan kebocoran cairan serebrospinal, yang bisa berakibat serius dan bahkan fatal. Meskipun menjahit lapisan ini adalah cara terbaik untuk mencegah kebocoran cairan serebrospinal, metode ini menjadi sulit dilakukan ketika pembedahan melibatkan pengangkatan atau kerusakan yang luas pada lapisan pelindung ini. Dalam kasus tersebut, penggunaan jahitan menjadi tidak praktis. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan biomaterial sebagai pengganti dura mater untuk mengatasi kekurangan ini.

Hipotesis dari artikel ini adalah bahwa pengganti dura mater akan memberikan manfaat bagi praktik bedah saraf. Untuk memberikan kontribusi dalam bidang ini, sebuah artikel review dilakukan oleh Fauza dkk., (2024) dari Universitas Airlangga – RSUD Dr. Soetomo Surabaya, penelitian yang telah diterbitkan dalam Malaysian Journal of Medicine and Health Sciences (Universiti Putra Malaysia Press) ini bertujuan untuk memberikan ulasan komprehensif tentang pengganti dura mater, yang dimulai dari sejarah perkembangan pengganti dura mater. Selanjutnya, artikel ini juga membahas aplikasi pengganti dura mater dalam praktik bedah saraf sehari-hari saat ini.

Para peneliti melakukan tinjauan literatur tanpa batasan waktu di PubMed, menggunakan kata kunci seperti ((((((Artificial Dura[Title]) OR (artificial dura mater[Title])) OR (artificial dura substitute[Title])) OR (dural substitute*[Title])) OR (surgical management[Title])) OR (watertight duraplasty[Title])) AND ((((((((cerebrospinal fluid leak*[Title]) OR (complications[Title])) OR (cranial surgery[Title])) OR (neurosurgery[Title])) OR (outcome[Title])) OR (postoperative[Title])) OR (skull fracture[Title])) OR (traumatic brain injury[Title])). Dari pencarian ini di PubMed, ditemukan 831 artikel. Selain itu, peneliti juga melakukan penelusuran manual dan menemukan total 12 artikel. Selanjutnya, peneliti mengecualikan artikel yang ditulis dalam bahasa selain bahasa Inggris, yang membahas topik yang tidak relevan, atau memiliki variabel yang tidak sesuai, serta duplikasi. Sebagai hasilnya, untuk analisis lebih lanjut, para peneliti meninjau 25 makalah yang memenuhi kriteria kelayakan mereka, dengan fokus pada pengganti dura mater dalam konteks bedah saraf.

Pada penelitian ini, didapatkan hasil bahwa pada abad ke-19, upaya awal menggunakan bahan sintetis untuk penggantian dura mater menghadapi tantangan karena bahan tersebut ditolak oleh sistem kekebalan tubuh. Namun, para peneliti dari seluruh dunia telah membuat kemajuan dengan mengembangkan bahan-bahan seperti xenograft berbasis kolagen yang menjalani perlakuan untuk mencegah reaksi yang bersifat merugikan. Tinjauan ini menemukan beragam bahan pengganti dura mater, seperti autograft, allograft, xenograft, dan sintetis. 

Pada akhirnya, penelitian ini mengungkapkan bahwa penggunaan bahan untuk menggantikan dura mater yang rusak dalam bedah saraf telah diterima secara luas dan memberikan keuntungan signifikan dalam mengatasi dampak dari cacat dura. Dalam tinjauan ini, para peneliti mengeksplorasi berbagai aplikasi bahan pengganti ini di berbagai bidang praktik bedah saraf. Namun, penting untuk diakui bahwa setiap bahan pengganti dura yang tersedia memiliki keterbatasannya masing-masing. Ada dorongan untuk meningkatkan pengganti ini, yang mengarah pada pengembangan generasi bahan yang lebih baru. Diharapkan solusi inovatif untuk pengganti dura akan muncul di masa depan seiring dengan upaya yang terus berlanjut dalam pencarian ini. Penelitian klinis di populasi yang lebih luas diperlukan untuk mengevaluasi efikasi dan komplikasi dari setiap bahan pengganti dura.

Penulis: Dr. Asra Al Fauzi, dr., Sp.BS.

Link: Dura Mater Substitutes in Neurosurgery: A Review