Universitas Airlangga Official Website

Penggunaan Alat Kontrasepsi pada Masyarakat Berpendapatan Tinggi

Ilustrasi alat kontrasepsi. (Sumber: Hello Sehat)

Program Keluarga Berencana Indonesia memiliki peran salah satunya adalah dalam mempromosikan penggunaan kontrasepsi untuk mengendalikan kepadatan penduduk. Metode promosi yang paling banyak digunakan adalah penyuluhan. Tujuan studi ini adalah untuk mengeksplorasi penggunaan kontrasepsi oleh perempuan sebelum dan sesudah konseling di daerah yang masyarakatnya masuk dalam kategori berpenghasilan tinggi di Provinsi Jawa Timur Indonesia. Studi dilakukan dengan mengumpulkan data dari 10.790 Wanita Usia Subur (WUS) yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Jawa Timur. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan analisis statistik. Hasil studi diperoleh bahwa WUS setelah mendapatkan konseling memiliki keinginan untuk menggunakan alat kontrasepsi meningkat secara signifikan yaitu dari 75,8% menggunakan alat kontrasepsi sebelum konseling mengalami kenaikan menjadi 99,98%.

Kenaikan pemilihan alat kontrasepsi yang paling tinggi adalah metode kontrasepsi jangka pendek yaitu pil terjadi peningkaatan dari 16,7% menjadi 40,9%. Metode kontrasepsi jangka pendek saat ini masih menjadi metode kontrasepsi yang paling populer pada masyarakat berpenghasilan tinggi khususnya di Provinsi Jawa Timur Indonesia. Kekhawatiran terhadap efek samping metode kontrasepsi jangka panjang masih menjadi salah satu hambatan bagi wanita untuk menggunakan metode kontrasepsi jangka Panjang seperti IUD atau spiral sehingga konseling secara rutin diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap metode kontrasepsi jangka panjang.

Link artikel

British Journal of Midwifery, Vol 31, No. 9 Published Online: 28 Aug 2023

https://www.magonlinelibrary.com/doi/abs/10.12968/bjom.2023.31.9.496

DOI: 10.4081/jphia.2023.2560