Universitas Airlangga Official Website

Peran Komite Manajemen Risiko Terhadap Hubungan Antara Pengungkapan Emisi Karbon Perusahaan dan Struktur Modal

Pembahasan mengenai pengungkapan emisi karbon dan dampaknya terhadap bisnis merupakan hal yang kompleks, ditandai dengan temuan berbagai penelitian ilmiah (Ratri et al., 2021; Ben-Amar et al., 2017; Fernández-Temprano & Tejerina-Gaite, 2020; Fuente dkk., 2017; Hafsi & Turgut, 2013; Glass dkk., 2016; Kılıç & Kuzey, 2019). Namun, krisis ekonomi yang disebabkan oleh COVID-19 menimbulkan pertanyaan penting bagi dewan manajemen, khususnya mengenai apakah krisis COVID-19 dapat berdampak pada pengungkapan emisi karbon dan struktur permodalan perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam dampak krisis ekonomi akibat COVID-19 terhadap pengungkapan emisi karbon dan struktur modal. Selain itu, krisis ekonomi juga tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada struktur modal. Oleh karena itu, kami mempertimbangkan komite manajemen risiko untuk memitigasi risiko ini melalui serangkaian pemantauan yang efektif.

Beberapa aliran penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara pengungkapan emisi karbon dan struktur modal. Huang dkk. (2021) berpendapat bahwa pengungkapan emisi karbon mempengaruhi struktur modal karena perusahaan yang secara proaktif mengungkapkan informasi tentang emisi karbonnya cenderung menunjukkan komitmen yang lebih kuat terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan (Aleluia et al., 2022; Badriyah et al., 2015; Baker et al., 2022; Badriyah et al., 2015; Baker et al., 2022; Badriyah et al., 2015; Baker et al., 2015; 2022). Kumar dan Firoz (2018) menunjukkan bahwa perusahaan yang secara aktif mengungkapkan informasi tentang emisi karbon dapat mengurangi biaya utang melalui peningkatan transparansi operasional dan manajemen risiko. Namun, penting untuk dicatat bahwa investasi dalam inisiatif karbon dapat berdampak signifikan terhadap reputasi perusahaan dan persepsi publik (Konadu et al., 2022; Nuber & Velte, 2021). Manajer perusahaan secara strategis dapat melakukan investasi tersebut untuk memenuhi tuntutan berbagai pemangku kepentingan yang mengutamakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Pendekatan ini juga berfungsi sebagai perlindungan terhadap potensi boikot dan tindakan aktivis (Cahyono et al., 2022; Rodriguez-Fernandez et al., 2014; Tingbani et al., 2020). Penelitian lain menyimpulkan bahwa pelaporan emisi karbon yang transparan berperan penting dalam memastikan keberlanjutan perusahaan dan efektivitas upaya pembiayaan berkelanjutan, seperti pembiayaan ramah lingkungan (Cheng et al., 2019; Haque, 2017; Broadstock et al., 2021).

METODE DAN HASIL

Analisis kami berfokus pada perusahaan non-keuangan yang beroperasi di negara-negara OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi) di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand, yang terdaftar di CDP antara tahun 2015 dan 2021. Kami melakukan pengumpulan data secara manual atas laporan tahunan dan laporan keberlanjutan dari berbagai sumber utama setiap perusahaan. Untuk memperoleh data keuangan penelitian ini, kami menggunakan dua sumber data terbesar di kawasan ASEAN, yaitu dataset OSIRIS dan ESG Indonesia. Kami memilih untuk menggunakan data yang bersumber dari CDP karena beberapa alasan (Bui et al., 2020; CDP, 2020). Pertama, CDP telah diakui dalam penelitian sebelumnya sebagai sumber data lingkungan yang paling andal dan kredibel karena datanya yang luas dan beragam, sehingga memberikan sumber data yang berharga bagi para peneliti dan pembuat kebijakan yang tertarik pada perubahan iklim dan keberlanjutan. Kedua, CDP menyediakan data terstandarisasi, sehingga memudahkan untuk membandingkan dan membedakan antar industri dan wilayah. Ketiga, CDP dikenal luas sebagai sumber data lingkungan yang andal dan berwibawa, sehingga meningkatkan kredibilitas dan legitimasi setiap penelitian atau analisis yang dilakukan berdasarkan data tersebut. Terakhir, fokus CDP pada keterbukaan informasi perusahaan memberdayakan datanya untuk menyoroti praktik lingkungan perusahaan, sehingga menguntungkan investor dan pemangku kepentingan lainnya yang mencari peluang investasi berkelanjutan.

Temuan kami memberikan bukti bahwa pengungkapan emisi karbon berhubungan positif dengan struktur modal perusahaan, dan bahwa efek moderasi dari komite manajemen risiko juga berhubungan positif dengan pengungkapan emisi karbon dan struktur modal perusahaan. Selain itu, kami melakukan uji ketahanan dan endogenitas, termasuk kuadrat terkecil dua tahap Heckman (1979), penyeimbangan entropi, pencocokan skor kecenderungan, dan GMM dua langkah menggunakan estimasi Arellano-Bond. Selain itu, penelitian kami mencakup serangkaian uji cross-sectional untuk memastikan temuan utama. Terakhir, penelitian kami berkontribusi pada literatur mengenai strategi berkelanjutan dan pembiayaan berkelanjutan di tingkat korporasi.

Penulis: Dr. ARDIANTO SE., M.Si., Ak., CMA., CA

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/csr.2671